Khamis, 6 Disember 2012

Republika Online

Republika Online


Iriana Jokowi Jadi Duta AIDS Jakarta

Posted: 06 Dec 2012 11:22 PM PST

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Istri Gubernur DKI Jakarta, Iriana Jokowi resmi menjadi Duta AIDS Jakarta. Iriana diumukan sebagai duta pada peringatan Hari AIDS Sedunia DKI Jakarta, 9 Desember.

"Ibu Iriana ditunjuk sebagai Duta AIDS Jakarta karena juga menjabat di berbagai organisasi kemasyarakatan lainnya," kata Kepala Bidang Keluarga Sejahtera Badan Pembinaan Masyarakat dan Perempuan Keluarga Berencana (BPMPKB) DKI Jakarta Hendri Novrizal di Jakarta, Jumat (7/12).

Hendri mengatakan saat ini HIV/AIDS sudah merambah hingga skala keluarga. Oleh karena itu diperlukan kampanye untuk mencegah penyebaran virus mematikan tersebut.

"Ibu Iriana memiliki anggota yang banyak baik PKK maupun organisasi lainnya. Dengan demikian diharapkan seluruh kader PKK dapat menjadi corong," tambah dia.

Peringatan Hari AIDS Sedunia (HAS) DKI Jakarta 2012 akan dilangsungkan di Silang Monas dengan mengangkat tema "Lindungi Perempuan dan Anak dari HIV dan AIDS".

Jumlah kasus HIV dan AIDS yang dialami perempuan -- yang tertular HIV dari pasangan tetapnya yang beresiko tinggi-- semakin banyak.

Data Seksi Surveilans Epidemiologi HIV dan AIDS Dinas Kesehatan DKI Jakarta menyebutkan angka kumulatif orang dengan AIDS hingga 

September 2012 sebayak 6.299. Jumlah kasus AIDS baru di DKI Jakarta sejak Januari hingga September 2012 adalah 649 dengan angka kematian 168 jiwa. DKI Jakarta menempati posisi pertama kasus AIDS di Tanah Air. Posisi kedua ditempati Papua, dan ketiga Jawa Timur.

Siswa Sidoarjo: Andai Aku Petugas KPK

Posted: 06 Dec 2012 11:20 PM PST

REPUBLIKA.CO.ID, SIDOARJO -- Siswa sekolah dasar (SD) Muhamdiyah 1-2 sepanjang Sidoarjo memberikan surat dukungan kepada pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam rangka menyambut hari Anti-Korupsi Internasional setiap 9 Desember.

Kepala Sekolah SD Muhamadiyah Sepanjang, Sidoarjo, Dwi Mulyono, Jumat (7/12) mengatakan, surat dukungan kepada KPK ini dilakukan sebagai langkah untuk mendukung pemberantasan korupsi yang ada di negeri ini.

"Surat dukungan tersebut ditulis siswa dalam selembar kartu pos yang selanjutnya dikirim kepada pimpinan KPK yang ada di Jakarta melalui kantor pos setempat," katanya.

Ia mengemukakan, sebelum mengirimkan surat-surat itu, para siswa sempat melakukan aksi damai dengan memajang beberapa spanduk bertuliskan 'Andai Aku Petugas KPK'.

"Selain itu, para siswa juga membawa pedang dan perisai serta timbangan keadilan yang berarti petugas KPK harus benar-benar adil dalam menentukan siapa yang salah terkait dengan kasus korupsi," katanya.

Melalui kegiatan ini, kata dia, pihak sekolah ingin menjaring aspirasi sekaligus apresiasi dari kalangan siswa tentang tugas dan fungsi petugas KPK. "Mengingat, nama KPK tersebut sudah sangat akrab di telinga anak-anak karena setiap hari selalu muncul di televisi, koran atau juga media dalam jaringan," katanya.

Menurutnya, dari segi akademis kegiatan menulis surat dengan media kartu pos sangat berguna dalam mengembangkan daya imajinatif siswa. "Hal itu terbukti setelah empat hari masa menulis surat untuk KPK yang dimulai sejak Senin hingga Kamis terjaring sekitar seribu kartu pos yang siap dikirimkan ke pimpinan KPK," katanya.

Dalam surat tersebut juga terdapat banyak pesan dan impian anak-anak, jika mereka menjadi petugas KPK seperti 'Andai aku petugas KPK, para koruptor akan aku sunat hingga 10 kali'.

Sementara itu, salah seorang siswa Alwi Akbar mengaku, senang bisa terlibat dalam kegiatan ini karena dirinya bisa dengan leluasa untuk mendukung KPK dalam memberantas korupsi. "Kami ingin, negeri ini bebas dari korupsi supaya generasi penerus seperti kami menjadi anak yang berguna bagi nusa dan bangsa," katanya.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan