Jumaat, 14 Disember 2012

ANTARA - Berita Terkini

ANTARA - Berita Terkini


Ekspansi lahan beratkan industri sawit

Posted: 14 Dec 2012 07:18 PM PST

Dokumen foto sisa kebakaran lahan perkebunan kelapa sawit di Desa Purun, Kecamatan Sungai Pinyuh, Kabupaten Pontianak, Kalimantan Barat, pada 2 April 2012. (ANTARA/Jessica Wuysang)

Berita Terkait

Jakarta (ANTARA News) - Ekspansi lahan semakin memberatkan industri sawit nasional yang selama ini dikenal sebagai salah satu industri yang menyerap banyak tenaga kerja, kata Sekretaris Jenderal Gabungan Perusahaan Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI), Joko Supriyono.

"Masalah lahan ini memberatkan industri sawit kita di tengah persoalan ketidakjelasan harga," ujarnya saat dihubungi di Jakarta, Sabtu.

Ia mengatakan, sebagai perbandingan tahun lalu ekspansi lahan sawit baru dari perusahaan swasta hanya seluas 285.000 hektare (ha).

Padahal, dikemukakannya, sekira tujuh tahun lalu perusahaan swasta di Indonesia pernah membukukan rekor pembukaan lahan hingga 600.000 ha dalam setahun.

"Selama ini tumpang tindih lahan menjadi masalah yang cukup signifikan," katanya.

Dari aktivitas perluasan lahan sawit seluas 500.000 ha per tahun, menurut dia, kini baru 125.000 ha yang dikembangkan.

Pemerintah mencanangkan revitalisasi kelapa sawit yang kini lahannya mencapai 9 juta ha, dan sekira 50 persennya atau seluas 4,5 juta ha dikelola petani.

Menurut Joko, persoalan lahan menjadi semakin rumit manakala pemerintah memoratorium pembukaan lahan sawit baru selama dua tahun terakhir.

Pemerintah menunda pemberian izin pembukaan lahan melalui Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 10 Tahun 2011, jika industri sawit menggunakan hutan alam primer dan lahan gambut yang berada di hutan konservasi, hutan lindung, dan hutan produksi.

"Kita tidak bisa mengandalkan peningkatan produktivitas lahan, jika ekspansi terhambat bagaimana mungkin industri sanggup berkembang," katanya.

Padahal, ia menyatakan, berdasarkan roadmap pengembangan industri sawit nasional yang dicanangkan pemerintah, ditargetkan pada 2025 produksi minyak kelapa sawit (Crude Palm Oil/CPO) bisa mencapai 40 juta ton setahun.

Oleh karena itu, Joko menambahkan, lambannya pembukaan lahan baru dikhawatirkan akan mengancam pencapaian target itu.

Inpres 10 tahun 2011 mengenai moratorium pembukaan lahan baru di hutan alam primer dan lahan  gambut, antara lain bertujuan menjaga kelestarian hutan, daya serap karbon sekaligus mengurangi tingkat pemanasan global yang mempengaruhi perubahan iklim dunia.
(T.H016)

Editor: Priyambodo RH

COPYRIGHT © 2012

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Rumah Tahfidz Palembang berbagi rahasia Ustad Yusuf Mansur

Posted: 14 Dec 2012 06:55 PM PST

Ustad Yusuf Mansur. (ANTARA)

Berita Terkait

Palembang (ANTARA News) - Rumah Tahfidz Kiai Marogan di Palembang, Sumatera Selatan, berbagi rahasia mengenai Ustad Yusuf Mansur dengan menerbitkan buku berjudul "Kun The Winner Wa Laa Takun The Loser".

Buku setebal 250 halaman itu berisi cerita hari-hari bersama Ustad Yusuf Mansur yang mengasuh Pondok Pesantren Daarul Quran Tangerang, kata penulis buku itu, Ustad Mgs Fauzan Yayan SQ, di Palembang, Sabtu.

Menurut Yayan, rahasia Ustad Yusuf Mansur diperoleh dari pengamatan sehari-hari dirinya ketika menjadi staf pengajar di Pondok Pesantren Daarul Quran, dan pengalaman orang dekat, sahabat baik dari kalangan pengusaha, ulama dan juga ada kesaksian dari istri dan anak-anaknya.

Selain menghimpun cerita dan pengalaman orang-orang dekat dan yang mengenal ustad kondang itu, menurut dia, isi buku diperkaya dengan hasil investigasi di Kota Palembang, Tangerang, Hongkong hingga Arab Saudi.

Buku pertama mengungkap rahasia sukses Ustad Yusuf Mansur berdasarkan cerita orang-orang terdekat dan hasil investigasi hingga ke Arab Saudi, mengarahkan langkah pembaca buku ini untuk mewujudkan "Kun Fa Ya Kun" dalam hidup mereka, kata dia.

Dia menjelaskan, buku tersebut rencananya diluncurkan untuk masyarakat umum di Villa Marbella Anyer, Banten, pada 19 Desember 2012 bertepatan dengan hari ulang tahun ke 36 Ustad Yusuf Mansur.

Untuk mendapatkan buku tersebut cukup mengeluarkan uang pengganti ongkos cetak sebesar Rp55.000 dengan menghubungi petugas Rumah Tahfidz Kiai Marogan Palembang, ujarnya menambahkan.
(T.Y009/M033)

Editor: Priyambodo RH

COPYRIGHT © 2012

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Tiada ulasan:

Catat Ulasan