Jumaat, 12 Oktober 2012

KOMPAS.com - Regional

KOMPAS.com - Regional


Gempa 7 SR, 10 Warga Ambon Pingsan

Posted: 12 Oct 2012 08:27 AM PDT

AMBON, KOMPAS.com - Sepuluh warga Dobo, Kabupaten Kepulauan Aru, Maluku pingsan saat gempa berkekuatan 7 sakala richter mengguncang wilayah tersebut, Jumat (12/10/2012).

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Aru Frangky Kotalewala kepada Kompas.com saat dihubungi Jumat (12/10/2012), mengatakan, sedikitnya sepuluh warga pingsan saat gempa terjadi. Kata Frangky, umumnya warga yang pingsan saat gempa adalah siswa.

"Banyak dari siswa yang pingsan saat gempa terjadi, mungkin saja karena saat ini mereka berdesak-desakan keluar ruangan sekolah," ujarnya.

Ia mengungkapkan, enam orang yang pingsan tersebut terdiri dari empat siswa, satu mahasiswa dan seorang warga. Mereka lalu dilarikan ke puskesmas di Dobo untuk menjalani perawatan medis akibat tidak sadarkan diri.

"Saya tadi diberitahu dari kepala puskesmas di Dobo kalau ada empat siswa, satu mahasiswa dan satu warga sempat dirawat di puskesmas," katanya.

Ia menjelaskan, saat gempa terjadi, warga di Kota Dobo langsung panik dan berhamburan keluar rumah, sebagian warga lainnya bahkan memilih untuk mengungusi ke tempat-tempat ketinggian.

Dikatakan, warga yang umumnya lari ke tempat-tempat yang tinggi karena mereka takut tsunami. "Ada banyak warga yang memang lari ke tempat - tempat ketinggian. Mereka ini khawatir terjadinya tsunami," jelasnya.

Ia mengakui, saat gempa terjadi sejumlah sekolah terpaksa memulangkan siswanya karena takut akan keselamatan mereka. Tidak hanya itu, PNS di kantor Pemda Malteng juga ikut dipulangkan, namun 1 jam setelah gempa terjadi, para PNS kembali beraktivitas seperti biasa.

Ia juga menjelaskan, gempa tersebut juga mengakibatkan sejumlah sekolah, menara gereja Bethel dan kantor bupati serta sejumlah rumah warga juga rusak. "Ada lima sekolah, menara gereja Bethel, kantor Bupati dan sejumlah rumah warga rusak ringan," jelasnya.

Motor yang Dibakar Itu Capai 62 Unit

Posted: 12 Oct 2012 08:16 AM PDT

SENGKETA LAHAN

Motor yang Dibakar Itu Capai 62 Unit

Penulis : Kontributor Makassar, Hendra Cipto | Jumat, 12 Oktober 2012 | 15:16 WIB

MAKASSAR, KOMPAS.com — Sebanyak 62 unit motor milik preman bayaran PT Gowa Makassar Tourism Development (GMTD) dibakar ratusan warga Kecamatan Mariso, Jumat (12/10/2012). Pembakaran puluhan motor ini merupakan aksi balasan setelah dua rumah warga dibakar oleh orang-orang yang diduga suruhan pengembang itu.

Dari pantauan Kompas.com, dalam bentrokan itu, anak-anak, pria dewasa, orang tua, hingga ibu-ibu ikut terlibat. Sekitar seratusan preman ini akhirnya berhasil dipukul mundur oleh warga jauh dari lokasi lahan sengketa. Setelah itu, warga yang marah kemudian membakar puluhan motor preman bayaran PT GMTD yang terparkir di pinggir Jalan Metro Tanjung Bunga, Makassar.

Beberapa aparat kepolisian dari Polsekta Tamalate dan Polsekta Mariso yang berada di lokasi kejadian tak bisa mencegah aksi ratusan warga yang membakar motor. Aksi pembakaran motor ini menarik perhatian pengendara yang kebetulan melintas di lokasi kejadian. Sebagian pengendara memanfaatkan momen ini dengan memotret motor-motor yang sedang dibakar.

Selain 62 unit motor dibakar, sebuah mobil boks yang hendak melintas di jalan itu rusak terkena lemparan batu kedua kubu. Eskavator milik PT GMTD yang terlihat warga pun tak luput dirusak.

Bentrokan terjadi lantaran dipicu kasus sengketa tanah seluas 2,8 HA yang terletak di Jalan Metro Tanjung Bunga, Kelurahan Bontorannu, Kecamatan Mariso, antara pihak PT GMTD dan keluarga Baso Balo. Kedua belah pihak mengklaim tanah tersebut adalah miliknya.

Menurut informasi, awalnya tanah ini adalah milik negara yang digarap oleh keluarga Baso Balo, kemudian diklaim oleh GMTD. Pihak GMTD pun memagar tanah itu dengan seng dan beton.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan