JAKARTA - Badan tertinggi sepakbola Indonesia, PSSI telah mencapai kesepakatan perdamaian dengan KPSI terkait masalah dualisme kompetisi pada Kamis(7/6/2012) di markas AfC Kuala Lumpur. Mendengar kabar tersebut, Menpora Andi Mallarangeng sangat senang dengan upaya positif tersebut dan berjanji akan mengawal prosesnya.
Kemarin, Ketua Umum PSSI Djohar Arifin, Ketua Umum KPSI La Nyalla Mataliti, dan Ketua PT.Liga Indonesia, Djoko Driyono menandatangani nota kesepahaman (MOU) yang diprakarsai oleh tim Taskforce AFC yang dipimpin langsung oleh wakil presiden AFC HRH Prince Abdullah Ibni Sultan Ahmad Shah, dan juga anggota FIFA Executive Committee Dato Worawi Makudi. Atas pertemuan positif itu, Menegpora yang tadi siang kantornya kedatangan Ketum PSSI, mengaku akan selalu mengawasi proses ini.
"Ini merupakan langkah nyata menuju rekonsiliasi, karena bersatunya kembali sepakbola indonesia. Kemudian langkah selanjutnya adalah kami dari pihak pemerintah akan mengawal dan mengawasi kesepakatan tersebut, sehingga kesepakatan tersebut dapat dilaksanakan secara konsisten sesuai dgn butir-butir yang telah disepakati," ujar Menegpora saat konferensi pers di gedung Kemenegpora, Jumat (8/6/2012).
Dalam isi nota kesepahaman tersebut, nantinya dibentuk komite gabungan yang bertugas menciptakan liga profesional yang baru. Selain itu dalam nota kesepahaman disebutkan, PSSI adalah lembaga sepakbola tertinggi yang sah di Indonesia, serta kompetisi ISL akan terus bergulir, tetapi berada di bawah pengawasan PSSI.
Disamping itu Menegpora dan PSSI juga menegaskan mengenai kejelasan para pemain yang bisa ikut atau tidaknya seorang pemain dalam memperkuat Tim Nasional (Timnas). Di mana sebelumnya ada batasan untuk para pemain yang ingin memperkuat Timnas dengan adanya dualisme ini.
"Dengan datangnya kabar luar biasa ini, maka Timnas sudah bisa diperkuat oleh para pemain terbaik Indonesia dari liga manapun," tutup Menegpora.
(fit)
Tiada ulasan:
Catat Ulasan