Rabu, 6 Jun 2012

Republika Online

Republika Online


Ogah Gemuk? Ini yang Perlu Anda Minum

Posted: 06 Jun 2012 09:06 PM PDT

REPUBLIKA.CO.ID, Pandangan bahwa susu harus dihindari karena membuat tubuh gemuk ternyata benar-benar salah. Karena susu justru mengandung zat alami yang dapat melindungi tubuh dari obesitas, demikian hasil temuan para peneliti dari École Polytechnique Fédérale de Lausanne, Swiss.

Para peneliti menemukan zat nikotinamida ribosida (nicotinamide riboside) dalam susu ketika mencari cara meningkatkan gen SIRT1 yang dikenal bermanfaat bagi metabolisme dan umur panjang.

"(Kandungan) ini telah ada dalam apa yang telah kita konsumsi sejak dahulu," kata pemimpin penelitian, Johan Auwerx, dalam jurnal Cell Metabolism terbitan Cell Press.

Tim Auwerx mengemukakan tikus yang mengkonsumsi nikotinamida ribosida dalam dosis tinggi bersama makanan berlemak lebih banyak membakar lemak dan terbebas dari obesitas.

Zat tersebut, menurut Auwerx, menawarkan keuntungan yang sama dengan zat dalam anggur merah--resveratrol--tapi dalam cara yang berbeda. Namun, Auwerx mengatakan manfaat dari penelitian terhadap tikus itu tidak dapat diperoleh dengan sekadar minum susu. 

Bayi Lahir Caesar Gampang Gemuk, Benarkah?

Posted: 06 Jun 2012 08:03 PM PDT

REPUBLIKA.CO.ID, Berdasarkan studi terbaru dari Amerika Serikat, ternyata bayi yang lahir melalui proses caesar  atau disebut C Section memiliki risiko dua kali lebih mudah gemuk pada usia tiga tahun dibandingkan bayi yang melalui persalinan biasa. ''Perempuan saat ini harus sadar bahwa jika mereka lebih memilih persalinan melalui C-Section maka anaknya berisiko  kegemukan,'' ujar  Susanna Huh, Direktur Growth and Nutrition Profram at Children's Hospital di Boston yang dikutip dari Healthday.

Studi ini melibatkan 1.250 ibu dan anak di sejumlah rumah sakit di Massachusetts, AS, pada 1999-2002. Sebanyak 25 persen dari mereka melahirkan melalui proses Caesar dan sisanya melalui persalinan normal. Di Amerika Serikat sendiri, saat ini satu dari tiga anak lahir melalui proses Caesar, dan juga satu dari tiga anak mengalami kegemukan.

Menurut Susanna Huh, bayi mulai mengalami perkembangan dan kenaikan berat badan pada usia enam bulan dan pada usia tiga tahun. Pada perkembangan tahap awal, ujar dia, bayi-bayi yang dilahirkan melalui proses Caesar tak mengalami berat badan berlebih.

Akan tetapi, pada usia tiga tahun berdasarkan penelitian, sebanyak 16 persen bayi lahir Caesar mengalami kegemukan. Angka bayi lahir normal yang mengalami kegemukan hanya 7,5 persen. Kemudian 19 persen bayi lahir Caesar juga mengalami kegemukan dibandingkan dengan yang lahir normal sebesar 17 persen.

Saat ini para ahli sendiri sedang berusaha mengetahui penyebab kegemukan ini khususnya faktor yang menyebabkan bayi mengalami kegemukan. Selain itu, hingga saat ini belum diketahui penyebab utama bayi mengalami kegemukan ketika dihubungkan dengan lahir secara caesar.

Namun kabar ini, menurut Dr Amos Grunebaum, tak harus membuat perempuan takut untuk melakukan operasi Caesar. Hal ini karena menurut perwakilan asosiasi obgyn dari  Rumah sakit New York Presbyterian di Kota New York ini memang ada beberapa  perempuan yang butuh penanganan khusus seperti operasi Caesar. 

Sehingga, tegas dia, memiliki potensi bayi yang akan mengalami kegemukan bukan suatu alasan untuk tidak melakukan operasi Caesar. Hal ini karena jika tidak melakukan operasi Caesar maka keselamatan ibu dan bayi bisa lebih membahayakan.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan