ANTARA - Mancanegara |
Pengawas cari akses ke lokasi nuklir Iran Posted: 06 Jun 2012 08:44 PM PDT Berita Terkait Para wakil dari Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) berencana menghadiri pertemuan untuk mengupayakan kemajuan penyelesaian masalah nuklir Iran setelah Direktur Jenderal IAEA Yukiya Amano mengisyaratkan perbedaan antara kedua pihak telah "diperkecil". Namun utusan Amerika Serikat untuk IAEA Robert Woods mencampakkan harapan bahwa kesepakatan dapat dicapai dalam pembahasan di Wina dan mengatakan ia "tidak optimistis". "Saya tentu saja berharap kesepakatan akan dicapai. Saya tidak yakin Iran siap," katanya seperti dikutip Kantor Berita AFP. Negara Barat dan Israel mencurigai Iran berusaha membuat bom dibalik program nuklir sipilnya. Teheran membantah tuduhan itu. IAEA sangat tertarik melihat pangkalan militer Parchin di dekat Teheran yang dicurigai menjadi tempat uji-coba bom. Badan Tenaga Atom Internasional itu dalam beberapa bulan berulangkali meminta izin untuk mengunjungi Parchin namun Teheran menampiknya. Kepala Pemeriksa IAEA Herman Nackaerts dan Wakil Direktur Jenderal Rafael Grossi akan bertemu dengan Duta Besar Iran untuk lembaga tersebut Ali Asghar Soltanieh dalam pertemuan Jumat. "Saya selalu optimistis. Saya harap kedua pihak akan dapat menemukan landasan bersama," kata Soltanieh. Editor: Maryati COPYRIGHT © 2012 Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com |
Filipina luncurkan laman pengaduan pekerja anak Posted: 06 Jun 2012 08:26 PM PDT Manila (ANTARA News/Xinhua-0ANA) - Pemerintah Filipina baru-baru ini membentuk laman di mana masyarakat bisa melaporkan kejadian pekerja anak di negara itu, demikian kata seorang pejabat senior pemerintah, Rabu. Departemen Tenaga Kerja dan Ketenagakerjaan (DOLE) Rosalinda Baldoz mengatakan bahwa masyarakat sekarang dapat menggunakan laman Sistem Berbagi Pengetahuan tentang Pekerja Anak (CLESS) yang baru diluncurkan untuk melaporkan kegiatan pekerja anak atau pelakunya, dalam rangka mendukung kampanye anti-buruh anak pemerintah. "Kami telah memanfaatkan kekuatan Internet dalam perjuangan kami menghadapi pekerja anak," katanya. CLKSS pada dasarnya adalah pusat data anti-tenaga kerja anak. Siapapun dapat mendaftar atau login di laman dan mendapatkan akses program dan layanan, serta berpartisipasi dalam forum anti-tenaga kerja anak atau bisa juga berdiskusi. Kantor Statistik Nasional Filipina diharapkan mengeluarkan hasil awal survei 2011 tentang anak, termasuk pekerja anak, bulan ini. Menurut survei yang terakhir dilakukan pada tahun 2001, ada 4,2 juta anak yang bekerja di negeri itu; 2,4 juta dari mereka adalah buruh anak yang bekerja di tempat-tempat membahayakan bagi mereka. (H-AK) Editor: Ella Syafputri COPYRIGHT © 2012 Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com |
You are subscribed to email updates from ANTARA News - Internasional To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tiada ulasan:
Catat Ulasan