ANTARA - Mancanegara |
Polisi kejar pria perusak lukisan karya Picasso Posted: 19 Jun 2012 09:25 PM PDT Houston (ANTARA News) - Polisi Negara Bagian Texas, Amerika Serikat, sedang mencari seorang pria yang merusak lukisan sangat berharga dengan judul "Woman in a Red Armchair" karya Picasso di museum kesenian Menil Collection, Houston, demikian media lokal AS, Selasa (19/6). Pria perusak itu terlihat di museum berkamera pengintai sedang menyemprotkan cat ke lukisan Pablo Picasso yang berada di satu ruangan di Menil Collection. Dia kemudian melarikan diri pekan lalu. Menurut koran The Houston Chronicle, perbuatan itu juga terekam oleh kamera telepon seluler seorang saksi mata dan diunggah ke YouTube. Demikian diberitakan Xinhua yang dipantau ANTARA News di Jakarta, Rabu. Pihak keamanan museum bergegas mendatangi karya seni yang terkena semprotan cat itu. Lukisan dengan semprotan cat yang hampir kering tersebut kemudian segera dibawa ke laboratorium konservasi museum untuk diperbaiki. Proses perbaikan berjalan baik dan sebagian besar kerusakan telah dibetulkan, demikian pernyataan pejabat museum, Selasa. Juru Bicara Kepolisian Houston, Victor Senties mengatakan tindak pengrusakan tersebut sedang diselidiki sebagai kasus kriminal. Lukisan "Woman in a Red Armchair" adalah satu dari sembilan lukisan karya Picasso yang dimiliki Menil Collection. (C003) |
Putin: pihak luar tak bisa putuskan nasib Suriah Posted: 19 Jun 2012 09:01 PM PDT Los Cabos, Meksiko (ANTARA News) - Presiden Rusia Vladimir Putin mempertahankan kebijakan non-intervensi Rusia terhadap Suriah dengan mengatakan bahwa orang luar tidak berhak mencampuri urusan negara lain dan memutuskan siapa yang memerintah. "Kami percaya bahwa tidak ada yang berhak membuat keputusan untuk bangsa lain, siapa yang harus memegang kekuasaan dan siapa yang seharusnya tidak," kata Putin kepada wartawan setelah pertemuan puncak G20 di Los Cabos, Meksiko, Selasa. "Bukan perubahan rezim yang penting, tapi bahwa setelah perubahan, yang harus dilakukan secara konstitusional, kekerasan berhenti dan kedamaian hadir," katanya seperti dikutip Kantor Berita AFP. Putin mengatakan semua pihak harus duduk dan menyelesaikan masalah terlebih dahulu. Dengan mengacu pada kerusuhan di Libya dalam pemberontakan untuk menggulingkan pemimpin Muamar Gaddafi yang didukung NATO, Putin menambahkan: "Tidak seperti di beberapa negara Afrika Utara dimana kekerasan terus terjadi bahkan setelah perubahan rezim." Pernyataan terus terang Putin muncul sehari setelah ia bergabung dengan Presiden Amerika Serikat Barack Obama dalam menyerukan diakhirinya "segera" konflik di Suriah. "Untuk menghentikan pertumpahan darah di Suriah, kami menyerukan segera dihentikan kekerasan," kata kedua pemimpin dalam satu pernyataan setelah bertemu di sela-sela KTT G20. "Kami bersatu dalam keyakinan bahwa orang-orang Suriah harus memiliki kesempatan untuk mandiri dan demokratis memilih masa depan mereka sendiri," kata kedua pemimpin. (H-AK) |
You are subscribed to email updates from ANTARA News - Internasional To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tiada ulasan:
Catat Ulasan