ANTARA - Mancanegara |
Posted: 03 Jun 2012 09:01 PM PDT Kota Panama (ANTARA News) - Gempa dengan kekuatan 6,6 Skala Richter mengguncang Panama barat, Ahad malam (3/6). Sejauh ini tak ada laporan mengenai korban jiwa atau kerusakan. Pusat gempa, dengan kedalaman 10 kilometer, berada di perairan 370 kilometer dari pantai Provinsi Chiriqui, kata seorang pejabat Panama yang bertugas dalam urusan bencana nasional dan pertolongan, sebagaimana dikutip Xinhua --yang dipantau ANTARA di Jakarta, Senin. Guncangan tak terasa di ibu kota negeri itu, Kota Panama, yang berada di bagian tengah negeri tersebut. Editor: Desy Saputra COPYRIGHT © 2012 Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com |
Suriah bantah dubesnya di Yaman membelot Posted: 03 Jun 2012 06:40 PM PDT Damaskus (ANTARA News/Xinhua-OANA) - Kedutaan Suriah di Sanaa membantah laporan-laporan media tentang pembelotan duta besarnya ke Yaman, demikian kata kementerian luar negeri negara itu dalam satu pernyataan email kepada Xinhua. "Laporan tersebut muncul dalam rangka menyesatkan perang psikologis yang dilakukan terhadap rakyat Suriah," kata kementerian itu, dan menambahkan bahwa "itu adalah fitnah belaka." Lebih dari 13 negara Barat bersama dengan beberapa negara Arab baru-baru ini mengusir para diplomat Suriah dari negara mereka sebagai protes terhadap lonjakan kekerasan di Suriah, terutama setelah pembantaian yang mengguncang desa Houla, di mana lebih dari 100 orang tewas. Pemerintahan Suriah membantah terlibat dalam pembunuhan itu dan menahan kelompok-kelompok bersenjata yang didukung oleh kekuatan-kekuatan regional dan internasional yang bertanggung jawab atas serangan itu. Dikatakan bahwa mereka yang melakukan pembantaian itu dengan tujuan untuk merusak dan membunuh rencana enam pasal perdamaian yang diajukan oleh utusan khusus PBB-Liga Arab Kofi Annan. Presiden Suriah Bashar al-Assad mengatakan pada hari Minggu bahwa negaranya menjadi sasaran perang nyata, dan menambahkan bahwa krisis ini bukan politik melainkan proyek penghasutan. Bashar menyebut pembantaian Houla sebagai "kejahatan brutal dan buruk" dan bahkan bahasa manusia pun tidak dapat menggambarkannya. Editor: Ella Syafputri COPYRIGHT © 2012 Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com |
You are subscribed to email updates from ANTARA News - Internasional To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tiada ulasan:
Catat Ulasan