Jumaat, 4 Mei 2012

Sindikasi welcomepage.okezone.com

Sindikasi welcomepage.okezone.com


Ini Alasan Pemerintah Batal Batasi BBM Berdasar Cc

Posted: 04 May 2012 01:19 AM PDT

JAKARTA - Pemerintah batal menerapkan pembatasan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi yang mengacu pada kapasitas mesin. Hal tersebut lantaran mobil yang memiliki mesin lebih dari 1.500 cc tak lagi menggunakan Premium.

Menteri Koordinator Hatta Rajasa mengungkapkan, opsi penerapan pengendalian berdasar kapasitas mesin (cc) ini tidak diimplemetasikan oleh pemerintah. Pasalnya, berdasarkan data yang dia terima, sebagian kendaraan yang memiliki kapasitas 1.500 cc ke atas sudah menggunakan pertamax.

"Pokoknya kita tidak memilih sesuatu yang dapat membuat kegaduhan yang luar biasa. oleh karena itu, opsi tersebut saya rasa bukan opsi yang baik untuk bangsa kita ke depannya," jelas Hatta kala berbincang dengan wartawan di kantornya, Jakarta, Jumat (4/5/2012).

Sebelumnya, pemerintah akan menunda pembatasan BBM subsidi untuk mobil berdasarkan cc. Pasalnya, pembatasan berdasarkan cc kendaraan ini diakui sulit untuk diterapkan.

Menteri ESDM Jero Wacik mengatakan, dia dan Menko Perekonomian Hatta Rajasa sudah melakukan konsultasi dengan presiden. Menurutnya, pemerintah telah mencoba menerapkan uji coba di lapangan.

"Dengan permen itu akan sulit, dan kami akan melakukannya dengan sporadis. Saudara sudah tahu sekarang di beberapa tempat tidak ada yang premium yang ada pertamax semua, jadi ini cara kita dan tidak akan ada," jelas dia.

Oleh karena itu, khusus untuk pembatasan dengan cc atau dengan tahun produksi mobil, sementara akan ditunda sampai waktu yang tidak dapat ditentukan. (mrt)

Hatta: Kami Lebih Pilih Kendaraan Hybrid

Posted: 04 May 2012 01:18 AM PDT

JAKARTA - Setelah sempat digembor-gemborkan, pembatasan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi yang dikenakan pada kendaraan berdasarkan jumlah cc nyatanya batal direalisasikan. Alasanya, pembatasan BBM bersubsidi dengan mengacu pada cc dinilai sulit untuk diterapkan.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa menjelaskan, pemerintah saat ini lebih memilih opsi yang berorientasi pada teknologi misalnya kendaraan dengan metode terbarukan maupun yang ramah lingkungan.

"Misalnya dengan kendaraan hybrid. Pokoknya ke depan, bagaimana kita harus menggunakan sesuatu yang memiliki konsumsi energi yang rendah, maka kita lakukan pendekatan melaui teknologi," ungkapnya kala berbincang dengan wartawan di kantornya, Jakarta, Jumat (4/5/2012).

Seperti diketahui, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik menuturkan, pemerintah memastikan kebijakan pengendalian BBM bersubsidi yang melarang mobil pelat hitam dengan kapasitas cc atau tahun tertentu menggunakan premium ditunda sampai waktu yang tidak ditentukan.

Pasalnya, rencana yang sudah digodok dari beberapa bulan yang lalu ini, terlalu sulit ketika diimplementasikan di lapangan. Beberapa aturan dalam lingkup pengendalian BBM bersubsidi, sudah dibicarakan pemerintah secara keseluruhan, termasuk dengan presiden.

"Saya dan Menko Perekonomian sudah menghadap presiden mengenai pengendalian dan pembatasan dalam pengehamtan BBM khususnya menjaga kuota BBM 40 juta kiloter bisa dijaga. Karena itu ada lima sudah diputuskan," jelas Jero. (mrt)

Tiada ulasan:

Catat Ulasan