Ahad, 27 Mei 2012

KOMPAS.com - Regional

KOMPAS.com - Regional


Angin Kencang, Pohon Tumbang Timpa Rumah Warga di Medan

Posted: 26 May 2012 04:36 PM PDT

Angin Kencang, Pohon Tumbang Timpa Rumah Warga di Medan

| Reza Wahyudi | Sabtu, 26 Mei 2012 | 23:36 WIB

MEDAN, KOMPAS.com - Hujan deras disertai angin kencang yang melanda sebagian selatan Kota Medan, Sabtu (26/5/2012) malam, mengakibatkan beberapa pohon tumbang dan menimpa satu rumah warga, meski tidak ada korban jiwa.

"Sedikitnya ada tiga pohon tumbang di sekitar Jalan AH Nasution. Salah satu pohon menimpa bagian depan rumah warga, kata Camat Medan Johor, Azwarlin Nasution.

Angin kencang di sekitar jalan lingkar luar selatan Medan itu juga mengakibatkan belasan papan reklame roboh dan menutup sebagian badan jalan. Salah satu pohon besar tumbang persis berada di depan Rumah Sakit Mitra Sejati.
   
Akibat fenomena alam yang terjadi sekitar pukul 19.00 WIB tersebut, ratusan mobil dan sepeda motor terjebak macet di sepanjang ruas Jalan A.H Nasution mulai dari perempatan Jalan Brigjen Katamso hingga perempatan Jalan Karya Jaya.

Menjelang pukul 20.00 WIB, arus lalu lintas di sepanjang Jalan A.H Nasution kembali normal setelah para petugas dari Dinas Pertamanan Kota Medan bersama jajaran kelurahan setempat menyingkirkan batang pohon dan papan reklame yang menutup badan jalan.

Sekitar satu jam pascakejadian, situasi arus lalu lintas di Jalan AH Nasution dan Jalan Karya Jaya sudah kembali normal.

Azwarlin membenarkan, angin kencang yang melanda wilayahnya itu sempat membuat sebagian warga panik, meski kejadian itu berlangsung belasan menit.

"Berdasarkan sepengetahuan saya, di wilayah Medan Johor tiupan angin belum pernah terjadi sekuat itu," ujarnya.

Dia juga belum bisa menyimpulkan apakah peristiwa angin kencang di wilayah itu masuk kategori angin puting beliung yang selama dua bulan terakhir telah beberapa kali menerjang kawasan pemukiman penduduk di sekitar perbatasan antara Kota Medan dengan Kabupaten Deli Serdang.

 

Marinir Akan Bangun Tugu Perbatasan di Pulau Sebatik

Posted: 26 May 2012 04:33 PM PDT

Perbatasan Negara

Marinir Akan Bangun Tugu Perbatasan di Pulau Sebatik

Agus Mulyadi | Agus Mulyadi | Sabtu, 26 Mei 2012 | 23:33 WIB

KOMPAS/PRASETYO EKO PRIHANANTO

Ilustrasi: Desa Sei Limau, Kecamatan Sebatik Barat, Pula Sebatik, Kabupaten Nunukan adalah salah satu desa yang berbatasan langsung dengan wilayah Malaysia.

NUNUKAN, KOMPAS.com - Satuan tugas Marinir Ambalat XIV yang saat ini bertugas di Pulau Sebatik, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Timur, akan membangun monumen tugu Garuda Perkasa di perbatasan Indonesia-Malaysia.

"Tugu ini dimaksudkan untuk mempererat dan memperkokoh nilai-nilai nasionlaisme dan patriotisme bagi masyarakat di Pulau Sebatik, sebagai wilayah perbatasan antara dua negara," kata Komandan Satgas Marinir Ambalat XIV Pulau Sebatik, Kapten Marinir Suherman di Sebatik, Sabtu (26/5/2012) ini.

Monumen tersebut direncanakan akan dibangun bersama dengan masyarakat wilayah perbatasan Pulau Sebatik, yang dimotori oleh prajurit Marinir TNI Angkatan Laut (AL).

Menurut Suherman, untuk sementara ini lokasi pembangunan direncanakan berdekatan dengan kantor Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) di Desa Seberang, Kecamatan Sebatik Utara. "Ada dua alternatif untuk menjadi lokasi pembangunan," ucapnya.

Mengenai penentuan terakhir lokasi pembangunan tugu ini, akan dibahas kembali dengan para unsur musyawarah pimpinan kecamatan (muspika)di dua kecamatan itu.

Perencanaan ini, lanjut Suherman, telah dikoordinasikan pula dengan para tokoh masyarakat dan pengusaha di Pulau Sebatik, berkaitan dengan pendanaannya.

Pembangunan tugu ini bagi masyarakat wilayah perbatasan di Pulau Sebatik, diharapkan agar mereka lebih
mencintai Tanah Air.

Ia mengakui, selama bertugas menjaga wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia di Pulau Sebatik, ketergantungan masyarakat Sebatik ke Tawau di Malaysia, sangat tinggi.

"Kami ingin menanamkan rasa cinta Tanah Air kepada seluruh masyarakat Pulau Sebatik. Saya lihat ketergantungan ekonomi dengan Malaysia sangat tinggi, sehingga dimungkinkan melunturnya rasa nasionalismenya," kata Suherman.

Sumber: Antara

 

Tiada ulasan:

Catat Ulasan