Sindikasi international.okezone.com |
Rubah Betina Menyelinap Masuk ke Kamar Seorang Bocah Posted: 19 Apr 2012 08:05 AM PDT LONDON - Ada baiknya Anda memastikan seluruh pintu tertutup dengan baik jika Anda berniat meninggalkan rumah. Karena bukan hanya pencuri yang mungkin saja mengincar masuk ke rumah Anda, melainkan juga seekor rubah. Seperti halnya yang dialami oleh bocah berusia 9 tahun, Alexander, yang tiba-tiba saja dikagetkan dengan penemuan seekor rubah betina di dalam kamar tidurnya. "Alexander tiba-tiba saja berteriak dan mengatakan dia menemukan rubah di atas tempat tidurnya. Awalnya Aku tidak percaya dan mengira itu hanyalah kucing peliharaan kami. Namun ketika Aku melihat hidungnya yang runcing Aku baru menyadari bahwa itu benar-benar rubah," ujar ibu Alexander, Dina Luminati-West, seperti dikutip Mirror Kamis, (19/4/2012). Namun, setelah rasa terkejutnya hilang, Alexander terlihat antusias dengan rubah betina yang bersembunyi di balik selimutnya itu. Menurut sang ibu, kemungkinan besar rubah betina itu menyelinap ke rumah mereka karena ulah Alexander yang lupa menutup pintu ketika bermain di luar rumah. "Tempat tidurnya anakku belum dirapikan dan masih sangat berantakan, rubah itu pasti sangat nyaman meringkuk dibawah selimut. Alexander sangat menyukai rubah itu, namun kamar tidur jelas bukan tempat yang baik untuk seekor rubah," ujar Luminati-West.(rhs) |
Pentagon: AS Dapat Diuntungkan dengan Radar Rusia Posted: 19 Apr 2012 06:03 AM PDT WASHINGTON - Pentagon menilai, kerja sama sistem pertahanan misil antara Amerika Serikat (AS) dan Rusia serta keberadaan radar-radar Negeri Beruang Merah itu akan menguntungkan AS. "Ada beberapa poin yang dapat dimanfaatkan dari Rusia dan menguntungkan AS, pertama adalah sensor radar milik Rusia. Rusia memiliki sensor radar yang besar untuk pertahanan wilayahnya. Kedua, wilayah Rusia yang membentang luas dari Eropa hingga Asia akan memudahkan kita untuk mengidentifikasi ancaman-ancaman yang muncul bila kita diberi izin untuk melakukan observasi," ujar pejabat Pentagon Letnan Jendral Patrick O'Reilly, seperti dikutip dari RIA Novosti, Kamis (19/4/2012). Meski banyak pejabat AS yang menganggap kerja sama misil antara kedua negara itu sangat baik, kerja sama itu tidak pernah terjadi. O'Reilly mengatakan, dirinya kurang memperhatikan adanya proposal khusus terkait kerja sama misil AS dan Rusia. "Secara umum, pekerjaan kita selalu dimulai ketika Pemerintah Rusia mengklaim telah membangun kapabilitas pertahanan. Saya kurang memperhatikan proposal-proposal kerja sama itu," imbuhnya. Rusia dan North Atlantic Treaty Organization (NATO) sepakat untuk bekerja sama dalam pembangunan sistem pertahanan misil Eropa pada Konferensi Tingkat Tinggi NATO di Lisbon 2010. Meski demikian, Rusia menilai, sistem pertahanan misil Eropa mengancam Rusia karena misil-misil itu diarahkan tepat ke fasilitas nuklir Negeri Beruang Merah. AS juga tidak bersedia untuk membuat jaminan keamanan tertulis terhadap Rusia bahwa misil-misil di Eropa tidak ditujukan ke Rusia. Sebagai balasannya, Presiden Rusia Dmitry Medvedev langsung mengerahkan misil-misilnya di Kaliningrad untuk menghadapi ancaman misil dari Eropa.(AUL) |
You are subscribed to email updates from Sindikasi international.okezone.com To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tiada ulasan:
Catat Ulasan