ANTARA - Hiburan |
Michelle Yeoh di mata Mari Elka Posted: 25 Mar 2012 06:42 PM PDT Jakarta (ANTARA News) - Kehadiran bintang film internasional Michelle Yeoh dalam acara Malam Dana dan Pemutaran film Perdana "The Lady" memberi kesan khusus kepada Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu. "Michelle adalah `role model` dan ikon di Asia karena dia sangat berbakat dan aktif sebagai sutradara, aktris, aktivis kemanusiaan, dan juga produser film," kata Mari sebelum pemutaran perdana film `The Lady` di Studio 21 Epicentrum, Jakarta Selatan, Minggu (25/3) malam. . Mari juga menilai Michelle memiliki hati emas karena bersedia mendukung kegiatan-kegiatan amal, terutama kelangsungan kegiatan The Learning Farm, Yayasan Karang Widya. "Sebagai menteri, kami ingin memajukan industri perfilman dalam negeri dan Michelle Yeoh sebagai aktris internasional dari Asia kami harap bisa menjadi inspirasi bagi industri film dalam negeri," kata Mari. Kehadiran Michelle Yeoh di Jakarta pada Minggu malam tersebut, selain untuk menghadiri Pemutaran film Perdana; "The Lady", juga merupakan bagian dari kegiatan amal, hasil kolaborasi antara Pusat Riset Perubahan Iklim atau Research Center for Climate Change, Universitas Indonesia (RCCC UI), Habibie Center, dan Studio 21. Dana yang terkumpul akan digunakan untuk mendukung kelangsungan kegiatan The Learning Farm, Yayasan Karang Widya, yaitu sebuah pusat pelatihan pertanian organik untuk para remaja rentan dan anak-anak jalanan yang berlokasi di Cipanas, Jawa Barat. Editor: Aditia Maruli COPYRIGHT © 2012 Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com |
TWCB: candi Borobudur beri inspirasi penyair dunia Posted: 25 Mar 2012 06:32 PM PDT Kegiatan ini bagian dari program kerja sama sastra antarnegara dengan harapan melahirkan karya besar dunia. Berita Terkait "Harapan kami, Borobudur memberikan banyak inspirasi kepada mereka," kata General Manager PT TWCB Pujo Suwarno di Borobudur, Senin. Puluhan penyair berasal dari berbagai negara dan kota-kota besar di Indonesia akan membacakan puisi mereka di Taman Lumbini kompleks Candi Borobudur pada 1-2 April 2012 dalam tajuk "Forum Penyair Internasional-Indonesia (FPII). Mereka terdiri atas 17 penyair luar negeri dan 10 dalam negeri. Ia mengharapkan, kegiatan itu semakin membuat Candi Borobudur yang dibangun pada abad ke-8 masa pemerintahan Dinasti Syailendra di antara Kali Elo dengan Progo itu dikenal di kalangan penyair. Pembacaan puisi oleh penyair dunia di tempat itu, katanya, sebagai momentum budaya yang penting. "Sebagai wujud bahwa Borobudur layak untuk apresiasi dan ruang aktualisasi budaya," katanya. Pihaknya menyambut positif kegiatan tersebut karena banyak manfaat positif termasuk menyangkut kepentingan kepariwisataan Candi Borobudur pada masa mendatang. "Termasuk menguatkan pengembangan kepariwisataan malam Candi Borobudur. Jadi harus didukung," katanya. Ketua Panitia Penyelenggara FPII Magelang Dorothea Rosa Herliany mengatakan, kegiatan itu rangkaian pembacaan puisi oleh para penyair dunia di empat kota di Indonesia yakni Magelang (1-3 April 2012), Pekalongan (4-6 April), Malang (7-9 April), dan Surabaya (10-12 April). Jumlah seluruh penyair yang terlibat pada acara tersebut sebanyak 42 orang yang terdiri atas 17 berasal dari beberapa negara dan 25 beberapa kota di Indonesia. Penyair mancanegara antara lain berasal dari Jerman, Amerika Serikat, Zimbabwe, Belanda, Swedia, Denmark, Islandia, Australia, Selandia Baru, Afrika Selatan, dan Makedonia. Penyair Indonesia antara lain berasal dari Bali, Bogor, Madura, Bekasi, Surabaya, Yogyakarta, Bekasi, dan Rembang. "Yang di Magelang, 17 penyair luar negeri dan 10 dalam negeri. Di lain kota, rata-rata seperti itu komposisinya. Jadi, penyair Indonesia di empat kota beda-beda," kata Rosa yang juga pengelola "Rumah Buku DuniaTera" Borobudur itu. Ia juga mengatakan, para penyair dunia itu juga akan mengunjungi Pondok Pesantren Asrama Perguruan Islam (API) Tegalrejo, Seminari Menengah Mertoyudan Kabupaten Magelang, dan Museum OHD Kota Magelang yang dikelola oleh kolektor lukisan Oei Hong Djien. Mereka juga akan beraudiensi dengan Wali Kota Magelang Sigit Widyonindito dan kalangan pengusaha kota setempat. Selain itu, katanya, mereka ke Gunung Merbabu di Dusun Gejayan, Desa Banyusidi, Kecamatan Pakis, Kabupaten Magelang untuk mengikuti Pesta Kesenian Rakyat oleh para seniman petani setempat. "Kegiatan ini bagian dari program kerja sama sastra antarnegara dengan harapan melahirkan karya besar dunia," kata Dorothea Rosa Herliany. (M029) Editor: Ella Syafputri COPYRIGHT © 2012 Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com |
You are subscribed to email updates from ANTARA News - Hiburan To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tiada ulasan:
Catat Ulasan