KOMPAS.com - Internasional |
Pangkalan Riset Brasil di Antartika Terbakar Posted: 25 Feb 2012 03:20 PM PST Kebakaran Pangkalan Riset Brasil di Antartika Terbakar Dahono Fitrianto | Agus Mulyadi | Sabtu, 25 Februari 2012 | 23:20 WIB SAO PAULO, KOMPAS.com - Angkatan Laut Brasil menyatakan, dua orang dinyatakan hilang setelah api membakar pangkalan riset Commandante Ferraz milik Brasil di Antartika, Sabtu (25/2/2012). Dua orang tersebut dikhawatirkan sudah tewas. Pihak AL Brasil menyatakan dalam surat elektronik, api berawal dari kamar mesin yang menyimpan generator pemasok energi listrik untuk stasiun riset, yang sudah beroperasi sejak 1984, itu. Laman surat kabar O Estado de Sao Paulo di kota Sao Paulo, Brasil, menyebutkan, dua awak yang hilang tersebut tewas. Namun pihak AL menolak berkomentar. Selain dua orang yang hilang, satu orang lagi dilaporkan menderita luka ringan. Sementara 44 orang, yang sedang berada di stasiun riset itu pada saat kebakaran terjadi, langsung dievakuasi menggunakan helikopter ke stasiun riset Eduardo Frei milik Cile. Pangkalan riset Commandante Ferraz terletak di Teluk Admiraly, Pulau King George, dekat ujung Semenanjung Antartika di benua Kutub Selatan itu. (AP/DHF) |
Kyrgyzstan Minta Rusia Bayar Utang Sewa Posted: 25 Feb 2012 03:13 PM PST Pangkalan Udara Kyrgyzstan Minta Rusia Bayar Utang Sewa Dahono Fitrianto | Agus Mulyadi | Sabtu, 25 Februari 2012 | 23:13 WIB MOSKWA, KOMPAS.com - Presiden, Kyrgyzstan Almazbek, Atambayev mengatakan, Rusia harus membayar utang uang sewa pangkalan udara di Knegaranya, dalam waktu paling lambat 10 hari ke depan. Jumlah total utang Rusia mencapai 15 juta dollar AS (Rp 135,6 miliar). Atambayev mengatakan hal itu, dalam wawancara dengan radio Ekho Moskvy di Moskwa, Rusia, Sabtu (25/2/2012), sehari setelah bertemu dengan Presiden Rusia, Dmitry Medvedev. Menurut dia, Medvedev mengaku tidak diberi tahu soal utang itu oleh bawahannya, dan dia langsung memerintahkan Kementerian Pertahanan Rusia segera membayar utang itu. Baik Rusia maupun Amerika Serikat, sama-sama menyewa pangkalan udara di Kyrgyzstan untuk kepentingan masing-masing. AS menyewa pangkalan di daerah Manas untuk mendukung operasi militernya di Afganistan. Menurut media Kyrgyzstan, Washington selalu disiplin membayar uang kontrak pangkalan kepada pemerintah Kyrgyzstan. AS berencana menyewa pangkalan udara tersebut sampai dengan 2014. Sebaliknya, Rusia telah menunggak pembayaran uang sewa pangkalan di daerah Kant selama empat tahun. Atambayev juga mengeluhkan pihak Rusia yang ingkar janji. "Mereka seharusnya melatih pilot-pilot kami. Nyatanya, mereka tidak melakukannya," ujarnya. Terkait pangkalan yang disewa AS, Atambayev mengatakan, kontraknya tidak akan diperpanjang setelah 2014, karena dia takut Kyrgyzstan akan jadi sasaran serangan Iran. "Lihat saja situasi AS dan Iran saat ini. Iran punya rudal yang bisa mengenai sasaran berjarak ribuan kilometer jauhnya. Mereka bisa berniat menyerang Manas, tetapi bagaiman kalau meleset?" tutur Atambayev. (RIA Novosti/DHF) |
You are subscribed to email updates from KOMPAS.com - Internasional To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tiada ulasan:
Catat Ulasan