Rabu, 22 Februari 2012

ANTARA - Mancanegara

ANTARA - Mancanegara


Kevin Rudd coba hubungi partai hijau

Posted: 22 Feb 2012 08:08 PM PST

Mantan Menlu Australia Kevin Rudd (REUTERS)

Ada panggilan yang sifatnya sementara dari Kevin Rudd tadi malam, namun sayangnya gagal tersambung.

Berita Terkait

Brisbane (ANTARA News) - Pemimpin Partai Hijau Australia Bob Brown mengatakan mantan Menteri Luar Negeri Australia Kevin Rudd telah mencoba menghubunginya tak lama setelah mengumumkan pengunduran diri.

Brown mengatakan kepada wartawan di Brisbane bahwa ia langsung terbang ke Brisbane saat staf Kevin Rudd mencoba menghubunginya, Kamis.

Brown mengaku tidak menindaklanjuti panggilan itu setelah mendarat di Brisbane pada Rabu malam.

"Ada panggilan yang sifatnya sementara dari Kevin Rudd tadi malam, namun sayangnya gagal tersambung," kata Brown.

Lebih lanjut pemimpin partai hijau itu menyarankan agar Rudd mengumumkan pengunduran dirinya di Australia.

"Itu merupakan isu nasional yang sangat penting dan sangat besar," kata dia sembari menjelaskan bahwa partainya bisa bekerja dengan siapa saja termasuk pemimpin partai lain.

"Saya mempunyai hubungan yang cukup baik dengannya sebagai menteri luar negeri dan dapat saya katakan saya bisa bekerja sama dengan Julia Gillard yang menjabat sebagai Perdana Menteri Australia," katanya.

Kevin Rudd mengumumkan pengunduran dirinya sebagai Menteri Luar Negeri Australia pada hari Rabu di Washington, Amerika Serikat.

Rudd mengaku tidak dapat melanjutkan tugasnya karena tidak mendapat dukungan Perdana Menteri Julia Gillard.
(I025)

Editor: Ella Syafputri

COPYRIGHT © 2012

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Peneliti: RI perlu dorong pemilu Myanmar dipantau

Posted: 22 Feb 2012 05:06 PM PST

Paling tidak, Pemerintah Indonesia dapat membantu meningkatkan kepercayaan Myanmar atas ASEAN untuk berperan seperti ketika Myanmar meminta bantuan ASEAN pada saat menerima bantuan kemanusiaan internasional dalam bencana topan Nargis.

Berita Terkait

Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Indonesia melalui Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa perlu mendorong ASEAN untuk berperan aktif mengajukan diri sebagai pemantau pemilihan umum sela di Myanmar pada 1 April.

"Paling tidak, Pemerintah Indonesia dapat membantu meningkatkan kepercayaan Myanmar atas ASEAN untuk berperan seperti ketika Myanmar meminta bantuan ASEAN pada saat menerima bantuan kemanusiaan internasional dalam bencana topan Nargis," kata Direktur Departemen Diplomasi Indonesia Center For Democracy, Diplomacy and Defence (IC3D), Ludiro Madu di Jakarta, Kamis.

Upaya Pemerintah Indonesia ini merupakan manifestasi dari tekad Menlu Marty ketika bertemu langsung dengan ikon demokrasi Myanmar Aung San Suu Kyi untuk meningkatkan kapasitas institusi demokrasi negara itu pada 28 Desember lalu.

Menurut Ludiro, IC3D memberikan apresiasi atas keputusan pemerintah Myanmar untuk mempertimbangkan ASEAN sebagai pemantau dalam pemilihan umum sela pada 1 April.

Presiden Myanmar Thein Sein menyampaikan keputusan tersebut dalam pertemuan dengan Sekretaris Jenderal ASEAN Surin Pitsuwan di Naypyidaw pada Selasa (22/2).

Keseriusan pemerintah Myanmar dalam mereformasi politik domestiknya tampaknya tak dapat ditarik. Peta jalan demokrasi Myanmar telah dibuat melalui pembebasan tahanan rumah terhadap Suu Kyi dan memberi peluang bagi partai pimpinannya, Liga Nasional untuk Demokrasi (LND), untuk kembali ke arena politik, melakukan gencatan senjata dengan suku-suku yang memberontak, termasuk gerilyawan Karen, dan menyelenggarakan pemilu sela pada awal April nanti.

IC3D berharap Myanmar segera merealisasikan peran ASEAN memantau pemilu sela, kata Ludiro.

ASEAN, melalui peran Indonesia, diharapkan tetap berperan penting dan strategis dalam tiap tahap demokratisasi di Myanmar, termasuk memantau pemilu sela nanti.

"Dengan demikian, peran ASEAN tidak hanya memberi dukungan dari luar terhadap proses demokrasi Myanmar, namun dapat melihat langsung praktik demokrasi di Myanmar secara langsung dari berbagai tempat pemungutan suara yang tersebar di berbagai wilayah negara itu," katanya.

IC3D adalah sebuah lembaga yang melakukan berbagai kegiatan penelitian, pengkajian, dan sosialisasi atas masalah-masalah demokrasi, diplomasi, dan pertahanan yang dihadapi Republik Indonesia, sehingga mendukung kinerja dan kredibilitas pemerintah.

(M016)

Editor: Ella Syafputri

COPYRIGHT © 2012

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Tiada ulasan:

Catat Ulasan