KOMPAS.com - Internasional |
Bawa Peledak, Pria AS Ditangkap di Bandara Texas Posted: 01 Jan 2012 01:33 AM PST Bawa Peledak, Pria AS Ditangkap di Bandara Texas | Inggried Dwi Wedhaswary | Minggu, 1 Januari 2012 | 09:33 WIB WASHINGTON, KOMPAS.com - Seorang tentara Amerika Serikat yang bertugas aktif ditahan di bandara di negara bagian AS, Texas, Sabtu (31/12/2011) waktu setempat. Ia ditangkap ketika mencoba naik pesawat dengan membawa bahan peledak. Hal itu dikatakan seorang juru bicara FBI. "Pria itu ditahan dan diperiksa di Bandara Internasional Midland," kata juru bicara tersebut, di Washington, AS. Pihak petugas Keamanan Transportasi menemukan bahan peledak pada Sabtu dinihari, seperti laporan Midland Reporter-Telegram. Setelah peristiwa ini, terminal bandara ditutup selama sekitar satu jam dan kemudian dibuka kembali. "Pria itu berada di kota tersebut untuk mengunjungi keluarga dan perjalanan kembali ke Carolina Utara," kata laporan itu, mengutip polisi setempat. Dia menambahkan, pria tersebut masih dalam tahanan dan kejadian itu masih dalam penyelidikan. |
2011, 46 Tentara Inggris Tewas di Afghanistan Posted: 01 Jan 2012 12:40 AM PST 2011, 46 Tentara Inggris Tewas di Afghanistan | Inggried Dwi Wedhaswary | Minggu, 1 Januari 2012 | 08:40 WIB GETTY IMAGES/MATT CARDY Tentara Inggris dari 51 Squadron berlindung dari debu yang terembus akibat kibasan baling-baling helikopter saat melakukan tugas pengamanan di Basra, Irak selatan, pada 9 Februari 2009. Sebagian warga Inggris menentang invasi ke Irak yang diprakarsai AS. TERKAIT: LONDON, KOMPAS.com - Seorang tentara Inggris tewas dalam ledakan yang terjadi di Afghanistan, Sabtu (31/12/2011). Hal itu dikatakan oleh pihak Departemen Pertahanan Inggris. Tewasnya seorang tentara ini menjadikan jumlah tentara Inggris yang tewas di Afghaniskan berjumlah 46 orang. Hingga saat ini, jumlah tentara Inggris yang menjadi korban tewas sejak operasi dimulai tahun 2001 mencapai 350 orang. Pemerintah Inggris menginginkan, seluruh tentara Inggris keluar dari peran tempur di Afghanistan dalam waktu tiga tahun mendatang, atau pada akhir 2014. "Dengan sangat sedih Departemen Pertahanan harus mengumumkan kematian seorang prajurit dari Batalyon Satu Resimen Yorkshire pada 30 Desember 2011 di Kabupaten Nahr-e Saraj, Provinsi Helmand," demikian pernyataan dari otoritas terkait. Tahun 2011 adalah tahun keempat terburuk bagi kematian pasukan Inggris di Afghanistan. Namun, jumlah korban berkurang jika dibandingkan tahun 2010 yang mencapai 103 orang. Sebelumnya, 108 tentara Inggris pada tahun 2009, dan pada 2008 korban tewas berjumlah 51 orang. Inggris adalah penyumbang kedua terbesar Pasukan Bantuan Keamanan Internasional (ISAF) yang dipimpin NATO setelah Amerika Serikat. Inggris bermaksud untuk menarik semua pasukan tempur pada tahun 2015, dimulai dengan 500 tentara pada tahun 2012. |
You are subscribed to email updates from KOMPAS.com - Internasional To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tiada ulasan:
Catat Ulasan