BANGKOK - Demi menenangkan warga yang marah akibat rumah mereka terus-menerus terendam air di Bangkok. Pemerintah setempat membuat pintu air demi mengurangi volume air yang memenuhi rumah mereka.
Sebelumnya, warga yang tingga di luar pintu air Kanal Sam Wa, menggunakan palu untuk membobol pintu air tersebut. Aksi ini menimbulkan perlawanan dari pihak kepolisian dan memicu bentrokan antara warga dengan polisi. Demikian diberitakan Radio Australia News, Selasa (1/11/2011).
Warga terpaksa melakukan hal tersebut karena mereka ingin meringankan beban mereka akibat banjir. Hingga saat ini, tinggi air dikabarkan mencapai setinggi dada orang dewasa padahal di saat bersama Bangkok sendiri sudah mulai mengering.
Pemerintah pusat pun sepakat untuk membuka pintu air, meskipun tidak terlalu besar. Paling tidak, upaya mereka dapat mengurangi beban air dari warga yang tinggal di luar kanal Sam Wa.
Tetapi pembukaan pintu air ini menurut Deputi Gubernur Bangkok harus diawasi dengan ketat. Menurutnya pintu air yang dibuka ini dapat memberikan ancaman baru bagi sekira 19 distrik di Bangkok yang sebelumnya direndam air.
Seperti diketahui, 19 distrik tersebut saat ini sudah dianggap 80 persen bebas dari air. Tetapi dengan dibukanya pintu air, dikhawatirkan dapat melepaskan air dari kanal utama dan dapat membawa air masuk ke tengah kota.
Wilayah pemukiman di utara Bangkok serta warga yang tinggal di sebelah barat Sungai Chao Phraya memang menjadi daerah terparah yang dilanda banjir.
Air tampak terus meluap dari sungai dan mengarah wilayah bersejarah di Bangkok. Tetapi, tembok pelindung banjir yang sebelumnya dibangun untuk mencegah gelombang tinggi laut masuk ke dalam Bangkok, seperti menunjukan pengaruhnya.
Sejumlah air sempat masuk ke dalam Istana Kerajaan. Tetapi prajurit Thailand dan relawan berhasil mempompa air tersebut keluar dari wilayah istana.
(faj) Full content generated by Get Full RSS.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan