KOMPASentertainment |
Wali: Ulang Tahun Tanpa Foya-foya Posted: 01 Nov 2011 02:21 PM PDT KOMPAS IMAGES/BANAR FIL ARDHI Personel grup musik Wali, Tommy, Apoy, Faank, dan Ovie (kiri ke kanan) saat peluncuran album terbaru mereka yang berjudul Aku Bukan Bang Toyib, di Kantor Nagaswara, Jakarta, Jumat (17/6/2011). Album berisi sepuluh lagu, di antaranya Aku Bukan Bang Toyib dan Doaku Untukmu Sayang. BEKASI, KOMPAS.com -- Wali, band yang mendendangkan lagu "Aku Bukan Bang Toyib", kini genap berusia 12 tahun. Mereka telah melewati suka-duka dalam mengarungi persaingan keras industri musik Indonesia dan berhasil dengan karya-karya mereka. Band dengan personel-personel Apoy (gitaris), Faank (vokalis), Tommy (drum), dan Ovie (keyboard) ini merayakan ulang tahun mereka bersama para penggemar mereka, yang disebut para wali, dengan menggelar konser di Centra Bisnis Harapan Indah, Pondok Ungu, Bekasi, Jawa Barat, Senin (31/10/2011) malam. Bagi mereka, konser itu merupakan konser yang paling melelahkan. "Buat kami ini live concert, live di TV, yang paling melelahkan, dan itu hanya hitungan menit untuk ganti baju. Mohon maaf, kalau konser ini ada yang kurang-kurangnya. Semoga dengan konser ini kami tambah semangat," ujar Apoy, usai konser tersebut. Apoy mengatakan bahwa Wali tidak ingin merayakan ulang tahun itu dengan berfoya-foya. Ia juga tak mau mengatakan bahwa ulang tahun tersebut merupakan sesuatu yang spesial. Namun, ia berharap Wali terus ada dan berkarya. Faank menambahkan bahwa Wali tidak mau ngoyo mengejar target. Mereka juga tak pernah berambisi untuk mengejar sesuatu. "Sampai sekarang mengalir-mengalir saja. Tapi, ada satu sih, menikahkan Ovie," ucapnya lalu tertawa. Dalam karier bermusik, Wali telah menuai sukses. Mereka mencetak sejumlah hit, di antaranya "Orang Bilang" (2008), "Cari Jodoh" (2009), "Mari Sholawat" (2009), Baik-baik Sayang (2009), dan "Aku Bukan Bang Toyib" (2011). (Willem Jonata) |
Dokumenter Indonesia Menang Festival Film Internasional Posted: 01 Nov 2011 02:11 PM PDT NEW CALEDONIA, KOMPAS.com -- Film dokumenter Indonesia menang dalam Festival Film Internasional Anuu-ru Aboro di New Caledonia, Prancis, untuk kategori film dokumenter pendek. Film berjudul Heaven for Insanity (Le Ciel pour Folie) ini disutradarai oleh Dria Soetomo, produser program berita KompasTV dan diproduksi oleh ECCO Films. Sebelumnya, film berdurasi 33 menit ini telah dipertontonkan di berbagai festival film internasional lain, seperti Rotterdam International Film Festival, IDFA Amsterdam dan Melbourne Internasional Film Festival sebagai official selection. Pemutaran film Heaven for Insanity mendapat sambutan yang baik dari penonton yang memenuhi ruang Mediatheque, tempat pemutaran film. Sesi tanya-jawab dengan sutradara film terpaksa dilanjutkan di luar ruangan karena banyaknya pertanyaan dari para penonton. Selain memutar film Indonesia, festival ini juga merayakan Malam Indonesia, yang diisi dengan tarian dan nyanyian oleh warga New Caledonia keturunan Indonesia. Etnis keturunan Indonesia tercatat mencapai hampir tiga persen dari total populasi. Anuu-ru Aboro Festival International du Cinema des Peuple berlangsung 20-30 Oktober 2011 di Poindimie, Provinsi Utara, New Caledonia, wilayah seberang laut Prancis. Nama Anuu-ru Aboro merupakan bahasa suku setempat, Kanak. Tahun ini, Festival Film Anuu-ru Aboro memutar sekitar 72 film baik fiksi maupun dokumenter, dalam kategori pendek, menengah dan panjang dari berbagai negara. Festival Film Annu-ru Aboro New Caledonia diadakan setiap tahun pada Oktober untuk memperkenal film-film internasional kepada masyarakat setempat, sekaligus mempromosikan Provinsi Utara New Caledonia. Full content generated by Get Full RSS. |
You are subscribed to email updates from KOMPASentertainment To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tiada ulasan:
Catat Ulasan