BALI - Pascabentrok dua desa di Kabupaten Klungkung, yang menewaskan satu orang warga, Gubenur Bali I Made Mangku Pastika menjenguk para korban luka tembak di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Klungkung.
Bentrok warga desa Kemoning dan Budaga yang pecah pada Sabtu 17 September 2011, dipicu persoalan lama menyangkut tapal batas desa.
Seorang warga Budaga I Ketut Ariaka (56), tewas setelah kepalanya tertembus peluru karet aparat yang berupaya melerai pertikaian kedua kelompok warga. Ariaka hingga kini masih dalam proses autopsi RSUP Sanglah Denpasar.
Pastika mengaku prihatin atas bentrok dua desa bertetangga itu sehingga dia menjenguk para korban di RSUD Klungkung. Sedikitnya 26 korban terkena luka tembak dua orang di antaranya dari anggota Brimbob.
"Untuk mengantipasi agar tidak terjadi bentrok susulan ya harus dengan penegakan hukum yang tegas dan keras," katanya, Minggu (18/9/2011).
Namun, Pastika menegaskan, penegakan hukum yang keras itu bukan dimaksudkan untuk represif ke warga melainkan untuk mencegah kemungkinan jatuhnya korban lebih banyak lagi.
Informasi yang dihimpun, bentrok kedua desa dilatarbelakangi konflik tapal batas. Masing-masing desa mengklaim tapal batas sehingga tidak terjadi kesepakatan di antara kedua desa itu.
Kabid Humas Polda Bali Kombes Pol. Hariadi mengatakan, sebenarnya konflik kedua desa terjadi awal tahun 2011.
Awalnya, pihak terkait mulai Muspida Klungkung, kepolisian, tokoh masyarakat turun langsung ke lokasi untuk memediasi konflik kedua desa agar konlfik tidak meluas.
"Namun upaya mediasi tak membuahkan hasil karena ketegangan antar kedua kelompok warga terus terjadi berujung bentrok," ujarnya dikonfirmasi wartawan secara terpisah.
Terkait korban penembakan aparat kata Hariadi, sesuai protap, sebenarnya polisi telah melepaskan tembakan peringatan namun tidak digubris.
Sehingga, polisi terpaksa menembak peluru ke arah kaki di kerumunan warga dari kedua belah pihak untuk membubarkan massa.
Ratusan orang yang berhamburan meninggalkan lokasi dan malang bagi Ariaka, dia roboh tertembus peluru petugas di Jalan Pudak, Kota Semarapura.
Hariadia menambahkan, secara umum kini situasi di wilayah konflik mulai kondusif. Namun pihak kepolisian dibantu aparat TNI masih melakukan penjagaan ketat di sejumlah titik rawan, mengantipasi hal yang tidak diinginkan.
(teb)
Tiada ulasan:
Catat Ulasan