Sindikasi news.okezone.com |
Posted: 10 Sep 2011 12:45 AM PDT JAKARTA - Indonesia Police Wacth (IPW) menilai KPK sebagai institusi penegak hukum yang manja. Anggaran yang besar tak sebanding dengan kinerja saat ini. "Reformasi melahirkan KPK, tapi apa yang kita dapatkan, keberadaan KPK dimanja dan tidak disentuh. Fungsi memberantas korupsi tidak jalan optimal," ujar Ketua Presedium IPW, Neta S Pane, dalam sebuah diskusi di Hotel Acacia, Jakarta Pusat, Sabtu (10/9/2011). Neta menjelaskan, dari 24 kasus yang yang disidik KPK, hanya 19 kasus di pengadilan. Jika dibandingkan Kepolisian dari 43 kasus diselidiki, 22 disidik, 12 kasus di pengadilan. Sementara Kejaksaan, dari 60 kasus, 24 kasus masuk pengadilan. "Padahal kalau data-data dilakukan perbandingan dari tiga lembaga pemberantasan korupsi, polisi, dan Kejaksaan, alokasi anggaran lebih besar KPK. Misalnya pendidikan korupsi yang dilakukan KPK sebesar Rp400 Juta, polisi Rp30 juta, Rp8,6 juta jaksa," terangnya. "Karena itu, dalam pandangan kami sikap manja KPK harus disudahi." pungkas Neta. (crl) |
Warga Bakar Sampah, Pekerja D'Best Panik Posted: 10 Sep 2011 12:30 AM PDT JAKARTA - Cuaca panas yang akhir-akhir ini melanda Jakarta bisa menjadi pemicu kebakaran. Api lebih cepat menjalar ketika benda di sekitar kering. Seperti terjadi di Kompleks D'Best Jalan Fatmawati, Jakarta Selatan. tadi siang. Pekerja sempat dibuat panik karena tiba-tiba ruko kosong mengeluarkan asap. Penyebabnya adalah salah seorang warga di belakang ruko tersebut membakar sampah tanpa diawasi. Api menyambar atap ruko lain yang ditumbuhi tanaman yang sudah mengering. Pria bertubuh tegap ini mengatakan petugas mendatangkan enam mobil pemadam kebakaran. Petugas langsung melokalisir api dengan menyemprotkan air, api langsung bisa dijinakkan. "Sempat kita keluarkan satu unit mobil pemadam untuk melokalisir api dan bisa diamankan," ungkapnya. Ini bukan kali pertama kebakaran disebabkan human error. Tiga hari lalu, di Jalan Haji Muhi, Pondok Pinang, Jakarta Selatan, tiga ruang kelas milik Islamic Center hangus terbakar. Penyebabnya sama, seorang warga ada yang membakar sampah, namun karena lalai api merembet ke bambu menghanguskan ruang belajar. "Ini memang bukan faktor kesengajaan, tapi kita harus tetap hati karena musim panas api akan lebih cepat muncul," harapnya. Dia menyarankan kepada warga agar membakar sampah lebih berhati-hati. Menurutnya, selain karena musim panas api bisa muncul karena oksigen, bahan atau benda. "Kalau pencegahan awal secara tradisional bisa dilakukan dengan membasahi handuk, karung, atau bahan sejenis kain dengan air kemudian tutupkan ke bagian api. Jika memang terbakar karena arus listrik, turunkan saklarnya," pungkasnya. (crl) |
You are subscribed to email updates from Sindikasi news.okezone.com To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tiada ulasan:
Catat Ulasan