ANTARA - Hiburan |
"Indonesia Pusaka" iringi peragaan tenun di Praha Posted: 10 Sep 2011 07:02 AM PDT Praha (ANTARA News) - Lagu "Indonesia Pusaka" yang dinyanyikan Edwin Leo Mokodompit yang khusus didatangkan dari Indonesia mengiringi peragaan busana tenun Bali karya Priyo Oktaviano dalam resepsi diplomatik HUT ke-66 RI oleh KBRI Praha, di Wisma Duta RI Praha. Sebanyak delapan peragawati asal Ceko dengan luwes mengenakan kebaya modern rancangan Priyo Oktaviano yang berhasil menawan sekitar 200 undangan dari kalangan diplomatik asing, pejabat pemerintah, pengusaha, akademisi, media massa, dan mitra lainnya, demikian keterangan pers KBRI Praha yang diterima ANTARA di London, Sabtu. Para undangan memberikan apresiasi dengan digelarnya peragaan karya disainer Indonesia Priyo Oktaviano dalam upaya memperkenalkan budaya kain tenun Indonesia dalam rancangannya yang sudah tidak asing lagi di kalangan masyarakat Ceko. Dalam sambutannya, Duta Besar RI Praha, Ibu Emeria Siregar, mengatakan kedekatan hubungan bilateral RI dan Ceko cukup sangat baik di masa lalu. Namun, dengan perubahan sejarah kedua negara diharapkan persahabatan kedua negara dapat meningkat sebagai negara yang toleran terhadap budaya dan agama, demokratis, dan modern. Menurut Dubes, hubungan RI dan Ceko telah dimulai sejak tahun 1924, ketika masih bernama Cekoslawakia, yakni ketika Ceko menunjuk Konsul Kehormatan di Batavia pada 1948 dan Indonesia mendirikan kantor perwakilan di Praha dengan nama The Indonesian Information Service. Sejauh ini, katanya, hubungan "people to people" telah terbina dengan baik dan diharapkan dapat memberikan pengaruh pada peningkatan hubungan "government to government" serta hubungan "business to business" yang diharapkan akan dapat meningkatkan hubungan ekonomi kedua negara yang tahun ini meningkat mencapai 40 persen. Bagi masyarakat Ceko dan kalangan diplomatik yang berada di Praha, Indonesia adalah negara yang tidak hanya terkenal dengan daya tarik pariwisata, tetapi juga kaya akan budaya, ujarnya. Resepsi diplomatik memperingati HUT ke-66 RI itu diawali dengan tarian sambutan selamat datang yang dibawakan Alma D Eclessia Guntur (13) dan diikuti dengan lagu kebangsaan "Indonesia Pusaka" dilantunkan penyanyi Indonesia, Edwin Leo Mokodompit . Fungsi Pensosbud KBRI Praha, Arif Sulaksono kepada Antara mengatakan resepsi yang diadakan setiap tahun memiliki makna yang beragam, tidak hanya menjadi momentum peringatan hari nasional tetapi juga ajang promosi pakaian tradisional tenun dan kuliner Indonesia. Acara resepsi diplomatik dalam rangka peringatan HUT ke-66 RI itu berlangsung meriah dengan kehadiran Priyo Oktaviano, perancang busana tamatan sekolah mode Esmod Paris yang sudah akrab di masyarakat Ceko. Kehadiran Priyo Oktaviano untuk yang kedua kalinya di Praha berhasil meningkatkan pemahaman luas di kalangan masyarakat Ceko mengenai tenun Indonesia yang berasal dari berbagai daerah, terutama Bali yang memberikan inspirasi dan kreatifitas dalam merancang busana tradisional dengan sentuhan napas modern. Koleksi busana Priyo Oktaviano yang menjadi juara favorit penonton dalam "Lomba Perancang Mode Femina 1996" bertemakan "Paradisiac" itu kaya dengan gaya tradisional yang feminin dan memiliki sentuhan modern, mencerminkan inspirasi sang perancang pada tenun Bali yang ditenun oleh para penenun Bali dari Desa Klungkung dan Sidemen. Sebanyak 12 koleksi busana perancang yang pernah merancang busana untuk penyanyi Agung C Sasmi dan Tiga Diva yaitu Titi DJ, Krisdayanti dan Ruth Sahanaya itu terbagi dalam dua sesi yaitu pada sesi pertama ditampilkan busana kebaya modern yang inspirasi dari kebaya wanita yang sehari hari dikenakan saat upacara adat Bali di Pura. Pada sesi kedua ditampilkan koleksi busana siap pakai yang bergaya modern, urban , edge yang dikenakan wanita modern cosmopolitan. Pemakaian kain tenun ikat Bali Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM) dengan teknik patchwatch. Penampilan busana rancangan Priyo yang dibawakan pragawati Ceko itu tidak luput dari perhatian media televisi Ceko yang mengadakan wawancara khusus oleh Marta Ruzickova, reporter, TV Babylon, Ceska Televise. Selain terkesan dengan pertunjukan busana tenun Indonesia para undangan dapat menikmati aneka ragam sajian makanan nusantara mulai dari sate Madura, soto mie Bogor, siomay Bandung, bakwan Malang, martabak kampung, lumpia Semarang, gado-gado Betawi sampai pada jajanan pasar serta es dawet dan es buah. Para undangan menikmati hidangan dengan diiringi penampilan penyanyi pemenang Akademi Fantasi Indonesia (AFI) yang membawakan lagu Flying Without Wing, I Believe I can fly, Kala Cinta Menggoda, Kopi Dangdut dan Alu Siau serta Untuk Ku yang dibawakan Edwin Leo Mokodompit. Ceko adalah negara yang menghargai sejarah dan budaya, sehingga promosi budaya Indonesia di kota Praha mendapatkan perhatian dan apresiasi tinggi, khususnya dari kalangan media yang hadir. Kegiatan promosi budaya Indonesia dalam berbagai kesempatan adalah upaya KBRI Praha dalam memperkenalkan kembali Indonesia kepada publik Ceko yang di masa lalu memiliki hubungan sangat dekat. Namun, dengan bergantinya generasi kepemimpinan perlu dibangun kembali semangat hubungan bilateral yang pernah dimiliki oleh kedua negara pada tahun 1960-an.(*) (T.H-ZG/E011) Editor: Ruslan Burhani COPYRIGHT © 2011 Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com |
Warga Merapi meriahkan Haornas berebut gunungan Posted: 09 Sep 2011 09:25 AM PDT Klaten (ANTARA News) - Ribuan warga lereng Gunung Merapi di Kecamatan Manisrenggo, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, memeriahkan Hari Olahraga Nasional (Haornas) XXVIII pada 2011 dengan merebutkan hasil bumi yang dirangkai dalam bentuk gunungan, Jumat sore. Dalam sekejap bermacam hasil bumi seperti kacang panjang, tomat, cabai, ketimun, dan beberapa jenis palawija lainnya ludes diperebutkan ratusan orang yang berhasil bergerak menuju gunungan di sekitar Kantor Polisi Sektor Manisrenggo. Meski hasil bumi yang diperebutkan tersebut bukan merupakan benda yang dianggap pembawa berkah oleh masyarakat, kemeriahan dalam proses perebutannya sangat tampak. "Saya berhasil mendapat seikat kacang panjang. Lumayan bisa untuk masak," kata seorang warga usai memperebutkan gunungan tersebut, Tarmin. Selain Tarmin, beberapa warga lainnya yang berhasil mendapat beberapa hasil bumi dalam gunungan tersebut tampak mengumpulkan apa yang mereka dapat dan memasukkan ke tas plastik. "Karena dapatnya hanya sedikit, lebih baik dikumpulkan jadi satu, nanti hasilnya bisa digunakan untuk keperluan bersama seperti kumpulan dusun," seorang warga yang ikut mengumpulkan beberapa buah tomat yang berhasil didapat dalam acara berebut gunungan, Sarni. Gunungan berukuran alas 300x300 centimeter dan tinggi sekitar tiga meter itu diarak terlebih dahulu melalui kirab budaya yang dilakukan dengan berjalan kaki sejauh dua kilometer, Perebutan gunungan berbentuk tumpeng merupakan acara puncak, setelah sebelumnya dilakukan serangkaian acara yang dikemas dalam kirab budaya. Kirab diikuti oleh ratusan warga setempat yang menggunakan berbagai macam kostum, di antaranya busana adat dan kostum berbagai macam pakaian olahraga. "Acara ini baru pertama kali dilakukan. Tak hanya memperingati Haornas, tetapi juga merupakan acara Syawalan 1432 Hijriah yang akan mulai dijadikan tradisi untuk tahun-tahun selanjutnya," kata Camat Manisrenggo, Gandung Wahyudi. Antusiasme warga dalam memeriahkan acara itu sempat diwarnai robohnya panggung hiburan yang didirikan panitia. Panggung itu roboh akibat tak mampu menahan beban karena pengunjung yang datang dan berebut naik ke tempat tersebut. Meski demikian tak ada korban dalam insiden tersebut. Editor: Ruslan Burhani COPYRIGHT © 2011 Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com |
You are subscribed to email updates from ANTARA News - Hiburan To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tiada ulasan:
Catat Ulasan