Sabtu, 23 Julai 2011

KOMPAS.com - Internasional

KOMPAS.com - Internasional


Breivik Rencanakan Serangan sejak 2009

Posted: 24 Jul 2011 03:41 AM PDT

OSLO, KOMPAS.com - Pelaku penembakan brutal yang menewaskan 92 orang di Norwegia, Anders Behring Breivik (32), merencanakan serangan itu sejak 2009.

Pertimbangan atas keputusan mendirikan bisnis pertambangan dan pertanian itu adalah untuk menciptakan alasan kredibel seandainya saya ditangkap terkait pembelian dan penyelundupan bahan peledak atau komponen untuk bahan peledak, pupuk

Hal itu terungkap dalam dokumen internet terdiri 1.500 halaman yang diduga ditulis sendiri oleh Behring Breivik yang kini disita polisi.

Dalam dokumen, yang sebagian berupa catatan harian (diari), cara membuat bom, dan kata-kata kasar berbau politik, dia menjelaskan bagaimana dia membuka bisnis pertambangan dan pertanian untuk menyiapkan serangan itu.

"Pertimbangan atas keputusan (mendirikan bisnis pertambangan dan pertanian) itu adalah untuk menciptakan alasan kredibel seandainya saya ditangkap terkait pembelian dan penyelundupan bahan peledak atau komponen untuk bahan peledak, pupuk," bunyi catatan itu.

"Ia mengaku bertanggung jawab," kata pengacaranya, Geir Lippestad kepada stasiun televisi itu Norwegia, NRK.

"Ia menjelaskan itu kejam tetapi ia harus melakukan tindakan ini," kata Lippestad. Ditambahkannya, serangan tersebut "tampak sudah lama direncanakan".

Behring Breivik menjadi tersangka utama penembakan membabi buta di acara perkemahan pemuda Partai Buruh di Pulau Utoeya, tak jauh dari Oslo, Jumat (22/7/2011).

Sejauh ini jumlah korban tewas mencapai 92 orang. Jumlah itu kemungkinan bertambah. Pihak berwenang masih mencari empat hingga lima orang yang dilaporkan hilang dari pulau itu.

Kepala kepolisian Norwegia Sveinung Sponheim mengatakan pihaknya masih menyelidiki kemungkinan adanya penembak kedua di pulau itu, seperti yang diungkap para saksi mata.

Sumber :

Sydney Morning Herald

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by Used Car Search.

Saudi Tarik Tentara dari Bahrain

Posted: 24 Jul 2011 01:28 AM PDT

MANAMA, KOMPAS.com - Arab Saudi telah mulai menarik sebagian tentaranya di Bahrain, kata kantor berita negara Bahrain BNA, Sabtu (23/7/2011), menyusul laporan Saudi mungkin mengirim lebih banyak tentaranya ke negara pulau Teluk yang kini dilanda kekacauan itu.

Pasukan keamanan dari Arab Saudi dan Uni Emirat Arab (UAE) dikirim ke Bahrain pada pertengahan Maret lalu untuk membantu membersihkan jalan dari para pemrotes yang telah melakukan demonstrasi sejak Februari.

Tentara itu adalah bagian dari pasukan Perisai Semenanjung yang dibentuk negara-negara Arab Teluk untuk pertahanan bersama mereka.

"Pasukan Perisai Semenanjung hadir dalam reposisi unit-unit militer tertentu Bahrain ... sebagai bagian dari operasi rutin," kata seorang pejabat pertahanan Bahrain sebagaimana dikutip oleh BNA.

Pada Jumat (22/7/2011), puluhan ribu orang berunjuk rasa untuk mendukung kelompok oposisi Syiah terbesar di Bahrain setelah mereka menarik diri dari dialog pembaruan nasional yang dipimpin pemerintah awal pekan ini.

Dialog itu diprakarsai oleh penguasa Sunni kerajaan Teluk itu setelah tindakan keras empat bulan yang mulai Maret untuk menghancurkan demonstrasi prodemokrasi pimpinan mayoritas Syiah selama beberapa pekan.

Pada akhir Juni, sumber pemerintah menyatakan Arab Saudi akan menarik sebagian besar dari 1.000 tentaranya dari Bahrain.

Aturan darurat, diterapkan Maret, telah dicabut pada Juni lalu.

Penguasa Sunni Bahrain telah menuduh demonstran mendesakkan agenda sektarian dengan dukungan kekuatan Syiah Iran.

Bahrain, tempat Armada Kelima Amerika Serikat juga dipangkalkan, mengatakan mereka telah meminta bantuan (tentara Arab Saudi dan UAE), sesuai dengan pakta pertahanan antara negara-negara Dewan Kerja Sama Teluk (GCC), yang juga mencakup Kuwait, Oman dan Qatar.

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by Used Car Search.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan