Sabtu, 9 Julai 2011

ANTARA - Mancanegara

ANTARA - Mancanegara


PM Mesir Perintahkan Semua Polisi Tertuduh Pembunuh Demonstran Dipecat

Posted: 09 Jul 2011 05:00 PM PDT

Hosni Mubarak (Foto reuters/ Antaranews/Grafis)

Berita Terkait

Video

Kairo (ANTARA News) - Perdana Menteri Mesir mengatakan, Sabtu, ia telah memerintahkan pemecatan semua pejabat polisi yang dituduh membunuh demonstran dalam pergolakan yang menjatuhkan presiden Hosni Mubarak, sebagai bagian dari serangkaian tindakan yang dimaksudkan untuk menenteramkan demonstran.

Essam Sharaf menyatakan ia "telah mengeluarkan perintah pada menteri dalam negeri untuk memberhentikan semua pejabat polisi yang dituduh membunuh demonstran dari pekerjaan", dalam pidato yang disiarkan di televisi pemerintah, lapor AFP.

Sharaf berbicara ketika ribuan orang berdemonstrasi di Lapangan Tahrir di Kairo untuk mendorong perubahan politik lebih cepat, sehari setelah demonstrasi massa di seluruh negeri mengecam penguasa militer negara itu.

Di antara tuntutan penting yang disampaikan oleh demonstran pada demonstrasi Jumat adalah diakhirinya pengadilan militer terhadap warga sipil, pemecatan dan penuntutan terhadap para pejabat polisi yang dituduh membunuh demonstran, serta pengadilan cepat dan transparan terhadap para pejabat bekas rezim.

Sharaf telah berjanji untuk memenuhi tuntutan para demonstran itu, serta menjanjikan pengadilan cepat terhadap para pejabat rezim Mubarak.

Ia "telah memerintahkan pembentukan sebuah panel untuk meninjau kembali pengadilan (terhadap orang-orang yang dituduh) membunuh demonstran dan melakukan korupsi secepat mungkin", tanpa menunggu hingga setelah pengadilan reses pada musim panas.

"Penuntut umum akan naik banding atas semua putusan yang membebaskan orang-orang dalam kasus-kasus itu," Sharaf menegaskan.

Ia menyampaikan bahwa ia juga akan mengadakan "satu mekanisme untuk dialog dengan semua kekuatan politik".

Para demonstran yang pertama-tama turun ke jalan untuk menggulingkan Hosni Mubarak belum lama ini telah mengarahkan kemarahan mereka ke Dewan Tertinggi Angkatan Bersenjata yang mengambil kekuasaan ketika pemimpin veteran itu dipecat pada Februari lalu.

Revolusi 25 Januari itu telah menyebabkan 846 orang tewas dan lebih dari 6.000 orang yang lain luka-luka.(S008/K004)

Editor: B Kunto Wibisono
COPYRIGHT © 2011

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

Austria Selidiki Kemungkinan Warganya Anggota Senior Al Qaida

Posted: 09 Jul 2011 04:41 PM PDT

Wina (ANTARA News) - Para penuntut di Wina telah memulai penyelidikan terhadap seorang pemuda Austria yang diduga menjadi seorang anggota senior Al Qaida, menurut sebuah laporan dalam edisi Ahad Austrian Die Presse.

Tersangka, dikenal sebagai "Driss", diperkirakan memimpin sebuah kelompok gerilyawan asal Austria di perbatasan Afghanistan-Pakistan, kata laporan tersebut, mengutip seorang spesialis mengenai kelompok teror Amerika Serikat, Paul Cruickshank, lapor AFP.

Agen-agen intelijen Austria menangkap "Driss" pada 2005 dan yakin ia telah menjadi seorang sekutu dekat Saleh al-Somali, yang adalah salah seorang pembantu paling senior Al Qaida sebelum ia tewas akibat serangan pesawat mata-mata AS pada 2009.

"Driss" diketahui telah masuk Islam dan lahir di ibukota Austria pada 1983, kata surat kabar tersebut. (S008/AK/K004)

Editor: B Kunto Wibisono
COPYRIGHT © 2011

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan