ANTARA - Peristiwa |
Ibas Apresiasi Kehadiran Tokoh pada HUT Pancasila Posted: 01 Jun 2011 07:36 AM PDT Jakarta (ANTARA News) - Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrat (PD) Edhie Baskoro Yudhoyono atau Ibas mengapresiasi kehadiran tokoh nasional pada Peringatan Hari Lahir Pancasila ke-66, 1 Juni 2011. "Saya senang dan puas melihat kehadiran para pemimpin nasional yang memperingati Hari Lahir Pancasila," kata Ibas melalui rilis yang diterima antaranews.com, Jakarta, Rabu. Dirinya menyambut positif acara tersebut sebab rangkaian pidato kebangsaan oleh tokoh-tokoh nasional dinilainya mampu menyatukan dan mempererat hubungan para pemimpin bangsa. Menurutnya, kehadiran Pancasila harus terus diterapkan dalam kehidupan berbangsa, apalagi ketika nilai-nilai tersebut mulai terkikis. "Sebagai ideologi yang hidup, Pancasila sepatutnya tidak tergoyahkan. Dewasa ini, maraknya nuansa degradasi tentang pemahaman Pancasila itu harus dijadikan introspeksi bersama. Pemahaman Pancasila sebagai pemersatu bangsa, harus selaras dengan pengamalan butir-butirnya dalam kehidupan bermasyarakat," tambahnya. Namun demikian, Ibas menambahkan konsensus bukan saja terlihat dari banyaknya pemimpin dan tokoh yang hadir. Tapi dapat diindikasikan dari hasil survei yang kredibel. "Survei BPS akhir Mei lalu tentang bagaimana masyarakat Indonesia memandang Pancasila patut dijadikan panutan untuk mempertahankan dan peningkatan edukasi pemahaman ideologi Pancasila," ujarnya. Lebih lanjut ia menambahkan, baik Orde Lama, Orde Baru, Orde Reformasi ataupun orde-orde lainnya di masa depan tidak akan mampu mengganti peran Pancasila sebagai "way of life". "Pancasila sudah seharusnya menjadi pedoman hidup menuju Indonesia yang lebih bermartabat, berkarakter, dan sejahtera," tandasnya.(*) Editor: Ruslan Burhani Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price. |
RUU Pemilu Akan Dibahas di Setgab Posted: 01 Jun 2011 07:34 AM PDT Jakarta (ANTARA) - Rancangan Undang-Undang (RUU) Pemilu akan segera dibahas di Sekretariat Gabungan (Setgab). "RUU Pemilu akan dibahas di Setgab. Untuk menyamakan pandangan sesama anggota Setgab," kata Sekretaris Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhammad Hanif Dhakiri di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu. Menurut Ketua DPP PKB itu, yang paling utama untuk dibahas tentang RUU Pemilu bukan hanya masalah ambang batas suara atau "parliementary threshold (PT) semata. Ia berharap, pembahasan RUU Pemilu sebaiknya lebih pada membahas tentang misi yang terdapat dalam RUU itu sendiri. "Posisis kita (PKB) minta agar partai-partai itu konsentrasi pada pembentukan sistem pemilu. Kalau soal PT saja yang dibahas, akan parsial. Kita ingin temukan sistem pemilu yang benar-benar adil, bertahan lama, proporsional, bisa menyederhanakan partai dan mampu meningkatkan partisipasi pemilih, maka PT akan secara otomatis mengikuti," kata Hanif. Oleh karenanya, partai-partai yang tergabung dalam Setgab diminta tidak terjebak oleh hal-hal yang parsial yang justru akan menjauhkan dari sistem pemilu itu sendiri. "Urgensinya adalah untuk menyamakan pandangan tentang akan kebutuhan akan sistem pemilu ke depan seperti apa. PT tak bisa dilepaskan dari misi pembentukan sistem pemilu yang telah disepakati," kata dia. Saat ini Partai Golkar dan PKS menginginkan adanya PT sebesar 5 persen, Partai Demokrat, PAN dan PPP inginkan 4 persen, sementara PKB adalah 3 persen.(*) Editor: Ruslan Burhani Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price. |
You are subscribed to email updates from ANTARA News - Nasional To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tiada ulasan:
Catat Ulasan