ANTARA - Berita Terkini |
PBB Pandang Kabinet Lebanon Sebagai "Langkah Penting" Menuju Pemerintah Posted: 13 Jun 2011 07:34 PM PDT PBB, New York (ANTARA News) - Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon, Senin (13/6), menyampaikan dukungannya mengenai pembentukan kabinet baru di Lebanon, dan mengatakan itu adalah "langkah penting menuju pembentukan pemerintah" di negara Timur Tengah tersebut. Juru bicara Ban, Martin Nesirky, mengatakan di dalam pernyataan yang dikeluarkan di Markas PBB, "Sekretaris Jenderal percaya pembentukan kabinet baru Lebanon hari ini, setelah berbulan-bulan konsultasi di bawah pengawasan Presiden Michel Suleiman dan Perdana Menteri Najib Mikati, adalah langkah penting ke arah pembentukan pemerintah eksekutif yang berfungsi di Lebanon." Pengumuman pembentukan kabinet baru dengan 30 anggota dikeluarkan lima bulan setelah pemerintah di Lebanon bubar akibat ketidaksepakatan tentang pengadilan dukungan PBB mengenai pembunuhan mantan perdana menteri Rafik Al-Hariri 2005. Nesirky mengatakan Ban berharap kabinet baru tersebut akan membantu negeri itu menangani berbagai masalah penting. "Sekretaris Jenderal berharap itu akan memungkinkan Lebanon menangani tantangan ekonomi, politik dan keamanan yang dihadapi negeri tersebut dan menggarisbawahi pentingnya bagi para pemimpin Lebanon untuk mempertahankan semangat kerja sama dan dialog nasional," katanya. Ban sangat mengharapkan diakhirinya kerangka dasar pemerintah baru Lebanon sesegera mungkin, kata Nesirky. "Ia berharap pemerintah Lebanon menyampaikan kembali komitmennya bagi penerapan penuh Resolusi 1701 Dewan Keamanan PBB dan bagi semua kewajiban internasional yang dihadapi Lebanon," katanya. Pada Senin Perdana Menteri Lebanon Najib Mikati juga mengumumkan pemerintah baru yang didominasi oleh sekutu Hizbullah, dukungan Iran, sehingga menimbulkan kekhawatiran di antara negara-negara besar Barat. Mikati ditunjuk untuk membentuk pemerintah setelah Hizbullah dan sekutunya menjatuhkan koalisi pimpinan perdana menteri Saad Al-Hariri yang didukung Barat pada Januari lalu karena perselisihan yang melibatkan penyelidikan pengadilan yang didukung PBB yang menyelidiki pembunuhan negarawan Rafik Al-Hariri, ayah Saad. Resolusi 1701 mengakhiri serangan Israel ke Lebanon pada musim panas 2006 dan mengharuskan kedua pihak menghormati "garis biru", yang berfungsi sebagai perbatasan mereka. Editor: AA Ariwibowo Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price. |
Posted: 13 Jun 2011 07:32 PM PDT Kami perkirakan tekanan indeks hari ini akan sedikit mereda. Meski demikian, minimnya sentimen positif membuat indeks tidak akan bergerak terlalu jauh. Berita Terkait Video Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka turun 0,22 persen ke posisi 3.740,64. Indeks 45 saham unggulan (LQ45) juga turun 2,10 poin atau 0,32 persen ke posisi 661,10 poin. Analis Panin Sekuritas Purwoko Sartono di Jakarta, Selasa, mengatakan pergerakan indeks regional masih dibayangi oleh kekhawatiran akan melambatnya perekonomian Amerika Serikat (AS) dan Eropa. "Kami perkirakan tekanan indeks hari ini akan sedikit mereda. Meski demikian, minimnya sentimen positif membuat indeks tidak akan bergerak terlalu jauh," kata dia. Ia menambahkan, investor asing juga terindikasikan memilih untuk mengamankan portofolio mereka sehubungan dengan data makro ekonomi yang dibawah ekspektasi. Ia memperkirakan, kisaran "support-resistance" perdagangan saham pada Senin ini berada pada level 3.722-3.763 poin. Analis Universal Broker Securities Satrio Utomo menambahkan, saham-saham berkapitalisasi besar yang bergerak negatif dipicu beberapa pelaku pasar masih melakukan "profit taking". "Investor masih melakukan `profit taking` karena sentimen positif yang masih belum terlihat," kata dia. Ia mengatakan, koreksi yang terjadi saat ini merupakan akumulasi pelaku pasar untuk mendapatkan gain setelah indeks bergerak naik signifikan pada bulan lalu. Meski demikian, lanjut dia, IHSG masih mempunyai peluang kenaikkan setelah mengalami koreksi dalam beberapa hari ini. "Diperkirakan pada kuartal dua indeks akan kembali mencatatkan `new hight` setelah terkoreksi beberapa hari ini," katanya. (ANTARA) Editor: Ella Syafputri Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price. |
You are subscribed to email updates from ANTARA News - Berita Terkini To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tiada ulasan:
Catat Ulasan