Rabu, 11 Mei 2011

Sindikasi welcomepage.okezone.com

Sindikasi welcomepage.okezone.com


JK Pertanyakan Harga Pembelian Pesawat China

Posted: 11 May 2011 12:57 AM PDT

 JAKARTA - Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla menolak berspekulasi mengenai dugaan penggelembungan harga pembelian pesawat MA 60 oleh Merpati Nusantara Airlines dari perusahaan China Xian Aircraft Industry Company Ltd.
 
Menurutnya, yang bertanggungjawab menjelaskan hal itu adalah Kementerian Keuangan, Kementerian Perdagangan, dan Kementerian Badan Usaha Milik Negara.
 
"Saya tidak mengindikasi dan menduga-duga, lebih baik diteliti dengan baik," ujarnya.
 
Meski demikian, Kalla juga mempertanyakan harga pembelian MA 60 yang terkesan janggal. Konon, Merpati membeli tiap unit pesawat seharga USD 11,2 juta.
 
Dengan demikian, total harga 15 unit pesawat seharusnya hanya USD 168 juta. Tetapi dalam Perjanjian Penerusan Pinjaman (PPP) atau Subsidiary Loan Agreement (SLA), pemerintah menganggarkan US$220 juta untuk pembelian 15 pesawat.
 
"Ya memang unik ya. Kemana itu yang lainnya tanya saja Kemenkeu, Kemendag atau BUMN saya tidak tahu. Saya tidak duga-duga," ujarnya.
 

(abe)

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

Bisnis Tekstil RI Lebarkan Sayap ke China

Posted: 11 May 2011 12:56 AM PDT

JAKARTA - Ketua Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API), Ade Sudrajat menyatakan jika bisnis pertekstilan Indonesia saat ini tengah melebarkan sayapnya ke China.

"Kita mulai melebarkan pasar kita ke China. Jangan lagi ke Eropa dan Amerika. Kalau seperti ke Eropa, Amerika Serikat kita kan sudah jalan. Ke China itu pakaian jadi, kemeja," ungkapnya saat ditemui dalam acara Indonesia Banking Expo 2011, di JCC, Senayan, Jakarta, Rabu (11/5/2011).

Dikatakannya, untuk melebarkan sayap ini tentunya membutuhkan dana yang tidak sedikit. Di mana dari total 100 persen pendanaaan yang dibutuhkan, sebanyak 25 persen berasal dari perbankan.

Dalam hal ini, diakuinya, bank luar negeri sangat agresif untuk mendanai bisnis tekstil Indonesia. Adapun total investasi untuk industri tekstil tersebut per tahunnya mencapai USD500 juta.

"Perbankan luar lebih agresif dalam pendanaan. OCBC NISP misalnya. Di mana 25 persen pendanaan yang diperoleh dari bank, 50 persennya berasal dari OCBC NISP, mereka sangat gencar," terangnya.

Selain itu, keagresifan OCBC NISP tersebut dikarenakan bank ini memiliki tim  yang memadai dari bank yang lain. Menurutnya, tidak semua bank mempunyai ahli dalam mengurusi bidang pertekstilan. "Memang kalau dia dikatakan agresif, mereka mempunyai tim yang memadai dari yang lain. Dan tidak semua bank mempunyai ahli dalam hal tersebut," terangnya.

Maka dari itu, untuk lebih meningkatkan produksi tekstil, saat ini sedang dibangun tiga buah pabrik tekstil di Jawa Barat. Dua di antaranya adalah pabrik pembuatan serat dan satu lagi adalah pabrik pemintalan. Investasi untuk pabrik tersebut mencapai Rp400 juta.

"Ada tiga pabrik yang sedang dibangun. Dua pabrik serat di Purwakarta, dan satu lagi pabrik pemintalan di Balaraja. Pabrik tersebut selesai dibangun tahun ini," pungkasnya.
(ade)

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan