detikcom |
Hindari Konflik di Sumsel, Sengketa Tanah Harus Diselesaikan Posted: 22 Apr 2011 12:08 PM PDT Sabtu, 23/04/2011 02:08 WIB Pernyataan ini disampaikan Direktur LBH Palembang Eti Gustina menanggapi dua kasus kekerasan terkait kasus tanah antara warga dengan perusahaan pada Kamis (21/4/2011), kemarin. Pertama kasus bentrokan di Mesuji, Ogan Komering Ilir (OKI) yang berujung tewasnya tujuh orang. Kedua, aksi pembakaran sebuah base camp tempat tinggal para pekerja PT Buana Sriwijaya Sejahtera (PT BSS) di Desa SP XI Trans HTI Kecamatan Nibung, Musirawas, dibakar massa, sekitar pukul 13.00 WIB. Pada saat ini, kata Eti, ada 143 kasus yang melibatkan perusahaan perkebunan di Sumsel. "Sekitar 50 persen lebih terkait dengan kasus tanah dengan warga sekitar," katanya. Selain itu, aparat kepolisian juga harus mampu membaca dan mengantisipasi dengan persuasif di daerah yang memiliki konflik lahan, sehingga konflik kekerasan dapat dihindarkan sejak awal. "Tapi intinya, penyelesaian kasus itu jauh lebih baik. Semua pihak mengalah, terutama mengalah demi kepentingan rakyat kecil," ujarnya. "Jika ada persoalan seperti yang terjadi di Mesuji, tidak hanya satu pihak yang disalahkan. Semua bertanggungjawab. Sebab yang bertanggungjawab atas setiap manusia Indonesia, termasuk melindungi hak haknya, adalah semua pemimpin di Indonesia," ujar Eti. (tw/irw) Tetap update informasi di manapun dengan http://m.detik.com dari browser ponsel anda! Redaksi: redaksi[at]staff.detik.com |
Jepang Setujui Anggaran Rekonstruksi Pasca Bencana Rp 436 Triliun Posted: 22 Apr 2011 11:11 AM PDT |
You are subscribed to email updates from detiknews To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tiada ulasan:
Catat Ulasan