detikcom |
Fotografer Punya 60 Frame Foto Arifinto Nonton Video Porno Posted: 09 Apr 2011 01:10 PM PDT Minggu, 10/04/2011 03:10 WIB "Saya punya 60 frame yang sudah saya kirim ke kantor," kata Fotografer Media Indonesia, M Irvan kepada detikcom, Sabtu (9/4/2011) malam. Irvan menyakini kalau Arifinto membuka folder untuk menonton video porno bukan dari email. "Silakan diklik di MIcom (mediaindonesia.com) ada semua di situ," ungkapnya. Arifinto kepergok melihat tayangan porno saat sidang paripurna tentang pengesahan Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) dan pidato penutupan masa sidang III tahun sidang 2010-2011. Dalam jumpa pers Jumat (8/4) kemarin di DPR, Arifin mengaku jika ia membuka e-mail miliknya karena jenuh mengikuti rapat paripurna. Arifin mengatakan, ia sudah biasa membuka e-mail saat rapat di DPR. Karena dengan membuka e-mail, bisa membantu pekerjaannya. "Saya rasa, kan saya biasa buka e-mail pada waktu rapat, membantu pekerjaan tidak ada masalah," katanya. Arifin juga tetap menampik tudingan jika ia sengaja menonton video porno. Ia menonton video porno secara tidak sengaja, karena membuka link yang dikirimkan seseorang kepadanya. "Pada waktu saya membuka e-mail, beberapa detik saya membuka, saya dijepret. Seolah-olah sampai kiamat saya nonton," elak Arifinto. (ape/ape) Tetap update informasi di manapun dengan http://m.detik.com dari browser ponsel anda! Redaksi: redaksi[at]detik.com |
Suami Disandera Perompak, Istri Kapten Kapal Sinar Kudus Depresi Posted: 09 Apr 2011 12:27 PM PDT Minggu, 10/04/2011 02:27 WIB "Dia depresi berat. Sering melamun setiap hari," ujar Kakak Ipar Slamet, Joko Susilo kepada detikcom, Sabtu (9/4/2011) malam. Menurut Joko, setiap hari Astuti terus menangis memikirkan kondisi Slamet. Astuti tak bisa menyembunyikan kekhawatirannya saat tahu sang suami disandera perompak ribuan kilometer dari Jakarta. "Untungnya Astuti kerja. Dia bisa melupakan. Tapi kalau di rumah di kamar terus," ungkapnya.. Joko bercerita, sejak 16 Maret lalu Slamet pamit pergi berlayar atas tugas dari PT Samudera Indonesia untuk membawa Kapal Sinar Kudus dari tanah air menuju Belanda. Keluarga baru mengetahui kabar Slamet disandera perompak akhir bulan lalu. "Kita ngga bisa apa-apa. Kita terus menunggu kabar dari PT Samudera Indonesia dari Pemerintah," imbuh Joko. Joko dan keluarga besarnya telah berupaya agar Slamet bisa ditebus dan kembali pulang. Sebelumnya para perompak meminta tebusan jutaan dollar. "Awalnya USD 2,6 terus naik jadi USD 3,5 hari ini meminta kejelasan dari PT Samudera Indonesia katanya sudah minta USD 9 juta kita ngga tahu apakah memang akan ditebus atau tidak," jelas Joko. Seperti diinformasikan sebelumnya, Kapal Sinar Kudus dibajak oleh perompak Somalia di perairan Laut Arab, saat melakukan perjalanan dari Pomalaa, Sulawesi Selatan menuju ke Roterdam, Belanda, tanggal 16 Maret 2011 lalu. Kapal yang diawaki oleh 31 ABK, 20 orang diantaranya Warga Negara Indonesia (WNI) tersebut bermuatan biji nikel dan seharusnya sudah sampai 34 hari setelah keberangkatan. Usaha pembebasan sendiri hingga saat ini belum membuahkan hasil, sementara keluarga ABK mengaku sangat cemas. Mereka berharap pemerintah RI bisa turun tangan membantu pembebasan. Pihak keluarga telah mengirimkan surat kepada Presiden SBY namun belum juga mendapat respon. (ape/ape) Tetap update informasi di manapun dengan http://m.detik.com dari browser ponsel anda! Redaksi: redaksi[at]detik.com |
You are subscribed to email updates from detikcom To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tiada ulasan:
Catat Ulasan