Isnin, 11 April 2011

ANTARA - Hiburan

ANTARA - Hiburan


Bintang "Social Network" Main di "Batman"

Posted: 11 Apr 2011 07:24 AM PDT

"The Social Network" (ANTARA News/istimewa)

Berita Terkait

Los Angeles (ANTARA News) - Josh Pence, yang memainkan tokoh antagonis untuk Armie Hammer sebagai Tyler Winklevoss dalam "The Social Network" (di mana wajah Hammer ditindih fotonya), akan memerankan Ra's Al Ghul dalam film Batman baru arahan Christopher Nolan, "Dark Knight Rises."

"Casting" film itu sangat rahasia, meskipun Christian Bale, Gary Oldman dan Morgan Freeman kembali bermain, serta melibatkan artis-artis baru seperti Anne Hathaway, Tom Hardy, Joseph Gordon-Levitt dan Marion Cotillard.

Jalan cerita juga terkunci di dalam gua kelelawar tetapi "casting" Pence memberi sedikit petunjuk untuk diikuti. 

Ra's Al Ghul dimainkan oleh Liam Neeson dalam "Batman Begins", yang akan dihidupkan kembali dalam sekuel terakhir ini. 

Meskipun studio tidak pernah mengonfirmasi karakter Cottilard, dia dikabarkan akan memerankan Talia Al Ghul, putri mentor Batman yang berbalik menjadi musuh.

Sumber-sumber seperti dikutip Hollywood Reporter mengatakan Pence akan tampil dalam adegan berlatarbelakang waktu 30 tahun sebelum cerita sekarang.

Pence, diwakili oleh Innovative Artist and Industry Entertainment, belum lama ini menuntaskan syuting film laga berbiaya mahal "Battleship" produksi studio Universal dan "The Algerian", sebuah film independen tentang politik. (*)

Neny

Editor: Jafar M Sidik
COPYRIGHT © 2011

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

"The King's Speech" Untuk 13 Tahun ke Atas

Posted: 11 Apr 2011 07:16 AM PDT

(istimewa)

Bila anda menyuntingnya, maka kalian akan membuang adegan kunci dari film itu"

Berita Terkait

Los Angeles (ANTARA News) - Produser film kenamaan Amerika Serikat Harvey Weinstein mengatakan bahwa film  "The King's Speech" boleh ditonton oleh pemirsa usia 13 tahun ke atas, jadi bukan hanya untuk kalangan dewasa.

"Mungkin saya seorang tradisionalis, tetapi saya ingin semua orang memiliki kesempatan melihat film itu di layar lebar," katanya seperti dikutip Hollywood Reporter.

Harvey Weinstein bersuara lantang mengenai keputusan perusahaannya The Weinstein Co untuk merilis versi bioskop film peraih empat Oscar "The King's Speech".

Dalam tulisan kolomnya The Daily Beast, Weinstein mengatakan keputusan itu berkaitan dengan upayanya menginspirasi anak-anak yang gagap seperti Raja George VI dan tidak punya uang lebih.

"Apakah kami melakukannya demi uang? Ide yang  bagus, tetapi itu tak ada dalam kamus kami. Kami menyerap ongkos produksi tambahan, pengiriman dan pemasaran untuk membawa 'The King's Speech' masuk kategori PG-13 (parental guidance, rating yang menyatakan sebuah film ditonton untuk usia 13 tahun ke atas) kepada penggemar film," kata Wienstein.

Dia kemudian mengatakan dalam kolom itu, "Mungkin saya tradisionalis, tetapi saya ingin semua orang berkesempatan melihat film itu di layar lebar. Kami tidak memotong film itu. Kami menyunting makian dalam dua adegan, dan saya yakin kekuatan ceritanya menahan perubahan ini untuk tidka mengorbankan hati dan jiwa."

King's Speech diberi peringkat R (restricted, terbatas alias dewasa) saat penayangan perdananya di bioskop-bioskop karena mengandung kata-kata kasar yang diucapkan berkali-kali oleh Geoffrey Rush dan Colin Firth). 

Film itu meraih lebih dari 106 juta dolar AS pada box office domestik saat Classification and Ratings Administration MPAA memberikan kategori film keluarga hanya beberapa hari sebelum film itu membawa pulang empat Oscar.

Rush dan Firth menyuarakan pendapat mereka melawan atas upaya menempatkan film itu ke PG-13. Rush berharap adegan sumpah serapah tidak dipotong hanya demi membuat film itu bisa ditonton usia dini.

"Bila anda menyuntingnya, maka kalian akan membuang adegan kunci dari film itu," kata Rush akhir Januari lalu.

Firth memiliki pendapat mirip dengan mengatakan kepada Hollywood Reporter sebelum memenangi Oscar, "Saya tak mendukungnya. Saya pikir film itu memiliki integritas sebagaimana adanya."

Weinstein menekankan dampak film itu untuk kebanyakan orang di seluruh dunia dalam kolomnya di Daily Beast.

"Kami mendapat surat dari anak-anak, orang tua dan guru, semua meminta hal yang sama, membuat film itu bisa diterima penonton lebih muda," tulis Weinstein.

Dia mengaku menunjukkan kepada anak-anaknya film itu dalam versi asli.

"Dengar ya, saya menunjukkan ke anak saya versi aslinhya karena saya yakin mereka bisa mengerti konteks dari kekasaran kecil, tetapi saya menghargai pilihan orang tua untuk tidak melakukannya," kata dia.

Weinstein menyinggung turunnya peringkat box office di kota-kota utama tetapi naik di seluruh Amerika begitu versi PG-13 dirilis. (*)

Neny

Editor: Jafar M Sidik
COPYRIGHT © 2011

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan