KOMPAS.com - Regional |
Awas! Waspadai Paket-paket Kiriman Posted: 18 Mar 2011 07:53 AM PDT Kapolda Jateng: Awas! Waspadai Paket-paket Kiriman Penulis: K9-11 | Editor: Glori K. Wadrianto Jumat, 18 Maret 2011 | 14:53 WIB KENDAL, KOMPAS.com - Kepala Polisi Daerah Jawa Tengah Inspektur Jenderal Edward Aritonang, meminta masyarakat berhati-hati kala menerima paket kiriman. Dengan demikian diharapkan, kasus paket bom tak sampai terjadi. Kapolda menegaskan, Polri telah menyiapkan petugas khusus yang akan menangani paket kiriman yang mencurigakan tersebut "Saya berharap, masyarakat tidak usah resah," kata Edward, Jumat (18/3/2011). Ia menegaskan, kasus bom buku yang dipaketkan adalah perbuatan orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Mereka ingin masyarakat Indonesia resah dan kemudian saling mencurigai. Sementara itu, Kepala Kepolisian Resor Kendal, AKBP Agus Suryo Nugroho mengatakan, ia telah beberapa kali melakukan sosialisasi kepada masyarakat, terkait dengan kesadaran keamanan. Pihaknya juga telah mempunyai nomor telepon selular pejabat, mulai dari RT hingga Bupati. "Sehingga apabila ada sesuatu tinggal sms saja. Sebaliknya, mereka juga akan memberitahu saya, apabila ada sesuatu yang mencurigakan," kata Agus. Kirim Komentar Anda Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price. |
Trauma, Kantor Pos Periksa Paket Posted: 18 Mar 2011 07:43 AM PDT Teror Bom Trauma, Kantor Pos Periksa Paket Penulis: K7-11 | Editor: Glori K. Wadrianto Jumat, 18 Maret 2011 | 14:43 WIB K7-11 Petugas kantor pos besar Semarang memeriksa paket yang hendak dikirim, Jumat (18/3/2011) TERKAIT: SEMARANG, KOMPAS.com - Mengantisipasi maraknya teror bom yang dilakukan lewat pengiriman paket, Kantor Pos Besar Semarang melakukan pemeriksaan khusus terhadap kiriman berbentuk paket, Jumat (18/3/2011). Pemeriksaan dilakukan atas semua paket, khususnya paket dari Jakarta. Selain itu, petugas juga meminta kepada para pengirim untuk melakukan pengiriman secara terbuka. Jika sudah terlanjur dibungkus, dan dianggap perlu, maka paket akan dibongkar. Menurut kepala Kantor Pos Besar Suryadi, pemeriksaan dilakukan dengan sistem manual. "Petugas kantor pos memeriksa paket hanya yang dicurigai saja hanya menggunakan perasaan saja," kata Suryadi di ruang kerjanya. Suryadi mengakui, pihaknya tidak memiliki peralatan canggih seperti metal detektor. "Jika dipandang perlu, kami akan meminta bantuan ke polisi," tambahnya. Sementara itu, pengunjung tidak keberatan dengan kebijakan kantor pos. Lastri (27), warga Purwidinatan mengaku akan mengirim paket berisi makanan kecil ke Bandung. Ia harus membuka dan membungkus ulang paketnya. "Gak papa. Karena situasi memang lagi tidak aman. Saya maklum kok," kata Lastri. Lalu lintas paket di kantor ini tidak terpengaruh dengan kejadian paket bom di Jakarta. Kirim Komentar Anda Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price. |
You are subscribed to email updates from KOMPAS.com - Regional To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tiada ulasan:
Catat Ulasan