Sindikasi international.okezone.com |
Posted: 04 Feb 2011 01:33 PM PST KAIRO - Demonstran antipemerintah kemarin terus memaksa Presiden Mesir Hosni Mubarak mundur. Pengunjuk rasa menetapkan Jumat kemarin sebagai Hari Kepergian bagi Mubarak. Namun, Presiden yang telah berkuasa selama 30 tahun itu tetap bersikukuh pada sikapnya, menolak mundur. Puluhan ribu demonstran pun bertekad tetap bertahan di Lapangan Tahrir hingga Mubarak mundur. Dalam salat Jumat yang digelar di lapangan yang sudah 11 hari menjadi pusat protes, pemimpin doa, Khaled al-Marakbi, memberi semangat kepada demonstran untuk tetap berjuang. "Kita lahir merdeka dan kita harus hidup merdeka. Saya minta Anda sabar hingga kemenangan," ucap Khaled al- Marakbi. Para jamaah menggunakan kertas surat kabar, spanduk, bahkan bendera Mesir sebagai tempat salat.Pemberi khotbah dan banyak jamaah salat menangis dalam doa yang dilantunkan. Mereka juga berdoa untuk lebih dari 300 orang yang tewas sejak unjuk rasa bergulir dan sedikitnya 800 orang yang terluka. Pada saat bersamaan, massa propemerintah juga bergerak di Mohandeseen, dekat Kairo. Namun, jumlah mereka tidak sebanding dengan lawannya.Sementara militer bersiaga penuh dengan mengerahkan puluhan kendaraan lapis baja di sekitar garis lingkar untuk menciptakan zona penahan jika kedua kubu bertemu. Tentara mengenakan helm dan perlengkapan antihuru-hara. Menteri Pertahanan Mesir Mohammed Hussein Tantawi yang oleh Washington dianggap sebagai tokoh kunci untuk pemerintahan apa pun pasca-Mubarak kemarin mengunjungi Lapangan Tahrir untuk meminta demonstran menghentikan aksinya. Pemerintah Mesir meminta demonstran pulang ke rumah setelah Mubarak berjanji awal pekan ini untuk tidak mencalonkan lagi pada pemilu September. Tantawi juga menyeru kelompok oposisi terkuat di Mesir, Ikhwanul Muslimin (IM/Persaudaraan Muslim) yang 50 tahun dilarang keberadaannya, untuk bergabung berdialog dengan rezim. Pemimpin IM Mohammed Badie menegaskan, IM siap berdialog jika Mubarak telah turun. "Kami berdiri bersama seluruh kekuatan politik pendukung dialog dengan siapa pun yang ingin mengimplementasikan reformasi di negara ini setelah mundurnya tiran korup dan tak adil ini," tegasnya. "Kami punya satu permintaan. Jika ini terpenuhi, kami akan berdialog." Kepala Liga Arab Amr Mussa yang pernah menjadi menteri luar negeri pemerintahan Mubarak meragukan bahwa mantan atasannya itu akan mundur dalam waktu dekat. "Saya tidak berpikir dia (Mubarak) akan mundur. Saya pikir dia akan tetap berkuasa hingga akhir Agustus," ujarnya. |
ASEAN Nyatakan Keprihatinan Tentang Mesir Posted: 04 Feb 2011 06:03 AM PST JAKARTA - Sebagai Ketua Negara-negara Anggota ASEAN, Indonesia dan negara-negara anggota ASEAN lainnya mengikuti dengan seksama dan dengan keprihatinan atas perkembangan yang terjadi di Republik Arab Mesir. Negara-negara Anggota ASEAN menyampaikan harapannya agar bangsa Mesir mampu mengatasi berbagai tantangan yang dihadapinya melalui cara damai dan demokratis.
|
You are subscribed to email updates from Sindikasi international.okezone.com To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tiada ulasan:
Catat Ulasan