ANTARA - Berita Terkini |
Timnas Pra Olimpiade Bertolak ke Palembang Posted: 20 Feb 2011 06:27 PM PST Berita Terkait "Kami berangkat dari hotel sekitar pukul 08.30 WIB, dan tiba di Bandara Soekarno Hatta sekitar pukul 09.30 WIB. Kami bertolak ke Palembang sekitar pukul 11.00 WIB," kata Asisten Pelatih Timnas Indonesia, Wolfgang Pikal di Jakarta, Senin. Menurut dia, pelatih Alfred Riedl membawa semua pemain untuk laga pertama ini. Sebelumnya, pelatih timnas Alfred Riedl berharap kemenangan di Stadion Jakabaring Palembang dengan dukungan penuh pendukung Timnas. Pelatih asal Austria ini juga berharap pemain mampu menunjukkan permainan terbaiknya meski saat ini belum bisa sampai pada "peak performance". Ditanya kekuatan calon lawan, Riedl mengaku belum tahu dengan pasti. Hanya saja pihaknya mengetahui jika timnas Turkmenistan dalam kondisi tidak bagus. Meski demikian, pihaknya tidak akan meremehkan calon lawannya. Setelah di Palembang, Yongky Aribowo dan kawan-kawan akan melaksanakan pertandingan tandang yang dijadwalkan pada 9 Maret di Turkmenistan. Editor: AA Ariwibowo Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com |
CIA Korban Aksi "Tipu-tipu" Ilmuwan Posted: 20 Feb 2011 06:26 PM PST - Berita Terkait Video Terkait Seperti diberitakan Daily Mail, para pejabat CIA sangat percaya dengan omongan Dennis Montgomery, sampai-sampai, informasinya dijadikan dasar bagi keputusan presiden AS kala itu, George Bush, untuk memerintahkan satu pesawat penumpang dari London berbalik arah. Pemerintah AS khawatir pesawat yang sedang terbang di atas samudera Atlantik itu dibajak. Informasi dari Montgomery (57) nyatanya keliru, begitu juga informasi-informasi lainnya dari dia. Yang membongkar "tipu-tipu" Montgomery adalah pemerintah Prancis. Mereka sangat marah ketika disebut ada masalah dalam keamanan penerbangan mereka. Prancis lalu menyelidiki teknologi Montgomery dan ternyata teknologi itu bohong. CIA juga mempercayai informasi bahwa teroris Somalia berencana melakukan aksi saat pengucapan sumpah jabatan Presiden Obama di Washington DC tahun 2008. Salah seorang bekas pajabat CIA akhirnya mengaku "kami dikibuli". Montgomery mendapat kontrak itu setelah berhasil meyakinkan CIA dan Angkatan Udara AS bahwa perangkat lunaknya bisa memecah pesan-pesan rahasia teroris. Dia juga sesumbar perangkat lunak itu dapat mengungkap rencana teroris yang disandikan dalam siaran televisi Al Jazeera. Kibulan lainnya adalah perangkat lunak itu bisa mengenali foto-foto teroris yang diambil dari pesawat mata-mata dan bisa mendeteksi kapal selam musuh. Kasus itu tersebar luas ketika Harian The New York Times menulis hasil penyelidikan mereka tentang skandal Montgomery. Dokumen pengadilan yang berisi bukti-bukti bahwa perangkat lunak itu tak berguna, dirahasiakan oleh Departemen Kehakiman AS dengan tujuan tak membuat malu intelijen AS. Montgomery tidak didakwa dengan pasal pidana karena dia bersedia mengembalikan uang yang sudah diterima. Saat ini dia menunggu untuk diadili di Nevada untuk kasus cek bermasalah senilai 1,1 juta pound yang dia berikan kepada kasino-kasino di Las Vegas. Editor: Aditia Maruli Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com |
You are subscribed to email updates from ANTARA News - Berita Terkini To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tiada ulasan:
Catat Ulasan