Republika Online |
Duh, Di Pedalaman Barito Cabai Tembus Rp100 Ribu Posted: 09 Jan 2011 06:22 AM PST REPUBLIKA.CO.ID, PURUK CAHU--Harga cabai rawit di Puruk Cahu Kabupaten Murung Raya, Kalimantan Tengah melonjak naik dalam sepekan terakhir mencapai Rp100.000 per kilogram sebelumnya hanya berkisar Rp20.000 hingga Rp30 ribu/kg. "Melambungnya harga cabai ini membuat pedagang makanan mengeluh, karena komoditi itu sangat dibutuhkan sebagai pelengkap hidangan," kata seorang pedagang makanan, Fauzi di Puruk Cahu Kabupaten Murung Raya, Minggu. Menurut Fauzi, cabai tersebut sebelumnya sempat mengalami kekosongan di pasaran. Namun setelah ada, harganya melambung sehingga mengejutkan masyarakat di kabupaten paling pedalaman Sungai Barito itu. Kenaikan harga cabai ini, kata dia, membuat penghasilannya jauh menurun dibandingkan sebelumnya, karena pedagang makanan dan warung nasi harus mengeluarkan modal lebih besar namun keuntangannya tetap seperti biasanya. "Kami enggan menaikan harga, karena takut pelanggan lari ke warung lainnya, oleh sebab itu kami terpaksa menghemat dan memperkecil produksi makanan yang akan dijual sambil menunggu harga kebutuhan stabil," katanya. Sementara Inah salah seroang pedagang sayur termasuk cabai mengatakan dirinya menaikan cabe lantaran cabe yang didapat dari luar daerah dan harganya sudah mahal, sehingga pedagang menjual dengan harga relatif tinggi. "Kami kebanyakan memasok cabai dari luar daerah, karena di daerah ini petani cabe masih sedikit sehingga produksi cabai terbatas dan masih tergantung dari luar daerah," katanya. Kebutuhan sayur mayur dan ikan di kabupaten paling utara Kalteng ini selain didatangkan dari daerah terdekat seperti Muara Teweh, Kabupaten Barito Utara juga dari sejumlah kabupaten di Kalimantan Selatan. |
Tarif Tiket KA Ekonomi Batal Naik... Bener Nih? Posted: 09 Jan 2011 06:19 AM PST REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Tarif tiket kereta api kelas ekonomi yang mulai Jumat (8/1) naik antara 15 persen sampai 17 persen, mulai hari Minggu (9/1) dikembalikan lagi ke harga lama. "Katanya dibatalkan. Pemberitahuan resmi dari pemerintah saya belum tahu, tapi semalam ada pemberitahuan dari Humas pusat untuk menjual tiket dengan tarif lama, jadi hari ini kembali ke tarif biasa," kata Kepala Hubungan Masyarakat (Humas) PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi I Jakarta, Mateta Rijalulhaq, ketika dihubungi di Jakarta, Minggu. Mateta mengatakan keputusan untuk menaikkan atau menurunkan tarif tiket kereta api kelas ekonomi ada ditangan pemerintah dan pihaknya belum tahu apakah kali ini pemerintah hanya kembali menunda kenaikan atau membatalkannya. "Itu pemerintah yang memutuskan melalui surat keputusan. Kami prinsipnya hanya menjalankan saja," katanya. Ketika dihubungi secara terpisah Kepala Pusat Komunikasi Kementerian Perhubungan, Bambang S Ervan, menyatakan keputusan pemerintah mengenai jadi tidaknya kenaikan tarif kereta api kelas ekonomi akan disampaikan Minggu sore. "Nanti pukul 15.00 WIB akan ada pemberitahuan resmi mengenai hal itu dari Direktur Jenderal Perkeretaapian," katanya. Sebelumnya, pada Jumat (8/1) , PT Kereta Api Indonesia mengumumkan kenaikan tarif kereta api kelas ekonomi sebesar 15-75 persen dari tarif sebelumnya mulai Sabtu, 8 Januari 2011. Direktur Komersial PT Kereta Api, Sulistyo Wimbo Hardjito, mengatakan kenaikan tarif tiket kereta api kelas ekonomi harus dilakukan karena biaya operasional dan perawatan sarana makin meningkat. "Selain itu juga akibat inflasi dan keterbatasan dana public service obligation (PSO) dari pemerintah. Apalagi, tarif KA Ekonomi sejak 2002 hingga 2008 tidak mengalami kenaikan, tetapi justru mengalami penurunan tarif pada 2009," katanya. Kenaikan tarif tiket kereta api kelas ekonomi, menurut dia, juga dilakukan untuk meningkatkan pelayanan bagi masyarakat pengguna jasa kereta api. Dalam hal ini, kenaikan tarif kereta api terbagi dalam lima jenis tarif yakni untuk tarif kereta api ekonomi jarak jauh naik antara Rp4.000-Rp8.500, jarak sedang antara Rp1.000-Rp5.500, jarak dekat Rp500-Rp2.000, tarif kereta api diesel (KRD) antara Rp500-Rp1.500, dan tarif kereta rel listrik (KRL) antara Rp500-Rp2.000. |
You are subscribed to email updates from Republika Online To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tiada ulasan:
Catat Ulasan