KOMPAS.com - Internasional |
Awas! AS Sadap "Followers" WikiLeaks Posted: 09 Jan 2011 03:08 AM PST Awas! AS Sadap "Followers" WikiLeaks Minggu, 9 Januari 2011 | 11:08 WIB wikileaks Surat pemerintah Amerika kepada Twitter yang dibocorkan WikiLeaks.JAKARTA, KOMPAS.com — Pemerintah Amerika Serikat semakin membabi buta menghadapi WikiLeaks yang membocorkan kawat diplomatik AS dari berbagai negara. Setelah memaksa Twitter untuk memberi akses pada semua pesan pribadi seorang anggota parlemen Eslandia, Birgitta Jonsdottir, kini mereka akan minta data semua pelanggan WikiLeaks. WikiLeaks lewat akun Twitter-nya mengingatkan, "WARNING all 637,000 @wikileaks followers are a target of US gov subpoena against Twitter. http://is.gd/koZIA." Itu juga berarti, Pemerintah AS berupaya agar semua dari sekitar 637.000 pelanggan informasi @wikileaks dapat dipanggil untuk hadir di pengadilan ataupun diperiksa sebagai saksi di luar pengadilan dalam rangka penyelidikan kasus WikiLeaks. Adapun tautan di atas berisi salinan dokumen digital berupa surat nama atas nama Pemerintah AS kepada Twitter tertanggal 14 Desember 2010. Pada pokoknya pengadilan mengabulkan permohonan jaksa agar Twitter memberikan akses kepada pemohon untuk membuka semua data, bahkan yang termasuk pribadi, milik semua pelanggan @wikileaks. Pertimbangannya, berdasarkan Pasal 2703(d) Kitab Undang-Undang Hukum Acara Perdata AS, alasan di balik permohonan itu masuk akal. Informasi terkait para pelanggan @wikileaks dinilai relevan untuk penyelidikan kejahatan lebih lanjut. Twitter hanya diberi tempo tiga hari setelah keluarnya surat perintah itu untuk menyerahkan semua data yang diminta kepada Pemerintah AS. Twitter juga dilarang membocorkan surat perintah itu, atau tentang upaya penyelidikan kasus ini, kecuali diizinkan pengadilan. Kirim Komentar Anda Kirim Komentar Anda |
Akan Ambil Gaji, 14 Penumpang Bus Tewas Posted: 09 Jan 2011 01:42 AM PST Akan Ambil Gaji, 14 Penumpang Bus Tewas Minggu, 9 Januari 2011 | 09:42 WIB Kompas/Rony Ariyanto Nugroho Ilustrasi TERKAIT: KOTA GUATEMALA, KOMPAS.com — Sebanyak 14 mantan anggota paramiliter tewas dan lebih dari 50 rekan mereka terluka ketika bus yang mereka tumpangi jatuh ke sebuah jurang sedalam 50 meter di Kota Guetamala, Sabtu (8/1/2011). Kecelakaan itu terjadi beberapa jam sebelum fajar dekat San Marcos barat. Regu penolong dan korban selamat memperkirakan, penyebab kecelakaan itu adalah bus gagal berhenti. Semua korban dibawa ke beberapa rumah sakit di daerah tersebut. Para mantan paramiliter itu naik bus ke San Marcos untuk mengambil gaji mereka setelah mengkuti program penghutanan kembali di wilayah itu. Sejak 1960 hingga 1996 Guatemala telah menderita perang saudara 36 tahun yang menewaskan sebanyak 200.000 orang. Sumber : Kirim Komentar Anda Kirim Komentar Anda |
You are subscribed to email updates from KOMPAS.com - Internasional To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tiada ulasan:
Catat Ulasan