detikcom |
Golkar Tolak Kenaikan Gaji Anggota DPR Posted: 28 Jan 2011 01:12 PM PST Sabtu, 29/01/2011 04:12 WIB "Ini bukan waktu yang tepat untuk kenaikan gaji Presiden, DPR, dan Lembaga Tinggi Negara lainnya," ujar Ketua DPP Golkar, Priyo Budi Santoso, kepada detikcom, Sabtu (29/1/2011). Hal ini disampaikan Priyo menanggapi rencana Kemenkeu mengusulkan kenaikan gaji semua pejabat negara termasuk DPR. Menurut Priyo seharusnya Kemenkeu memprioritaskan kenaikan gaji guru dan prajurit TNI. Kenaikan gaji DPR hanya akan memicu protes masyarakat. "Diprioritaskan saja kenaikan penghasilan rakyat bawah," tegasnya. Hal senada disampaikan anggota Komisi III DPR dari Partai Golkar, Bambang Soesatyo. Bambang mengaku sudah gajinya sebagai anggota DPR sudah lebih dari cukup. "Gaji saya Rp 15 juta sudah cukup. Gaji ini sudah dibagi untuk tiga dapil saya," jelasnya. Sebelumnya diberitakan Sekjen Kemenkeu, Mulia P Nasution, mengungkapkan adanya usulan kenaikan gaji pejabat negara hingga tingkat daerah. Selain itu lembaga legislatif DPR juga diusulkan mendapat kenaikan gaji. Namun kenaikan untuk pejabat daerah itu tidak menular kepada legislatif di daerah. Anggota DPRD pun tidak mendapat kenaikan gaji seperti anggota DPR. (van/van) Tetap update informasi di manapun dengan http://m.detik.com dari browser ponsel anda! Redaksi: redaksi[at]detik.com |
Mubarak Sebar Kendaraan Militer di Kota Besar di Mesir Posted: 28 Jan 2011 01:01 PM PST Sabtu, 29/01/2011 04:01 WIB Seperti dikutip detikcom dari Reuters, Sabtu (29/1/2011), selain menebar kendaraan lapis baja, Mubarak juga memberlakukan jam malam bagi warga Mesir. "Pasukan bersenjata mulai mengerahkan pasukan di Kairo, Alexandria, dan Suez sebagai tahap pertama dalam melaksanakan perintah memaksakan jam malam mulai dari pukul 6 sore," lapor kantor berita resmi Mesir. Ribuan orang masih mengelilingi sebuah kendaraan lapis baja milik militer di alun-alun Kairo sambil berteriak "Tentara dan rakyat bersatu dan revolusi telah datang" sambil mengibarkan bendera Mesir. Sedikitnya lima pengunjuk rasa tewas dan 870 luka-luka selama empat hari demonstrasi di Mesir. Mereka terluka karena aparat keamanan menggunakan peluru karet, gas air mata, dan meriam air untuk membubarkan demonstran. "Bagaimana mereka bisa melakukan ini? Jangankan membantu orang-orang yang berjuang untuk hak-hak kami, orang-orang ini menari dengan setan," keluh salah seorang warga, Zeinab Abdel Fattah. Dia bahkan menilai pemerintah Mesir pengecut. "Saya tidak peduli politik yang pengecut, tapi aku akan segera bergabung dalam demonstrasi karena aku tidak bisa melihat mereka membunuh anak-anak kita," tegasnya. Demonstrasi yang terjadi di Mesir selama empat hari ini adalah demonstrasi terbesar dalam sejarah pemerintahan Mubarak. Para pengunjuk rasa berteriak "turun,turun, Hosni Mubarak," sambil melemparkan batu ke arah polisi. Kondisi di Mesir jauh dari kondusif. Seorang fotografer Reuters melihat orang-orang memasuki salah satu bangunn milik Partai Demokrat dan berjalan keluar dengan kursi-kursi, karpet dan barang-barang lainnya. Jumat (28/1) malam adalah pertama kalinya tentara telah disebar ke jalanan. (van/van) Tetap update informasi di manapun dengan http://m.detik.com dari browser ponsel anda! Redaksi: redaksi[at]detik.com |
You are subscribed to email updates from detikcom To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tiada ulasan:
Catat Ulasan