Jumaat, 28 Januari 2011

ANTARA - Mancanegara

ANTARA - Mancanegara


Mubarak Berlakukan Jam Malam di Seluruh Mesir

Posted: 28 Jan 2011 12:29 PM PST

Seorang pengunjuk rasa anti pemerintah mencoret gambar Presiden Mesir Hosni Mubarak di Alexandria, 230 km utara Kairo, Selasa (25/1). (FOTO ANTARA/REUTERS/Stringer)

Berita Terkait

Kairo (ANTARA News/AFP) - Presiden Mesir Hosni Mubarak hari Jumat memperluas jam malam yang mencakup seluruh 28 wilayah gubernuran di negara itu, demikian diumumkan televisi pemerintah pada akhir hari keempat protes.

Ia sebelumnya memberlakukan jam malam hanya di Kairo, Iskandariyah dan Suez.

"Setelah dekrit sebelumnya... panglima angkatan bersenjata memutuskan memperluas jam malam yang mencakup seluruh wilayah gubernuran di negara itu," kata televisi pemerintah dalam siaran tersebut.

Jam malam diberlakukan mulai pukul 18.00 waktu setempat (pukul 23.00 WIB) sampai pukul 07.00, hingga pemberitahuan lebih lanjut.

Mubarak telah meminta angkatan bersenjata, dalam kerja sama dengan polisi, untuk melaksanakan keputusan tersebut, dan menjaga keamanan dan mengamankan kantor pemerintah serta harta benda masyarakat, katanya.

Sedikitnya satu tank ditempatkan di samping bangunan televisi yang menjadi kantor kementerian penerangan, sementara demonstrasi berlanjut di Mesir pada Jumat dengan tuntutan pengunduran diri Mubarak.

Para aktivis muda pro-demokrasi Mesir diilhami oleh pemberontakan yang menggulingkan Presiden Tunisia Zine El Abidine Ben Ali pada bulan ini.

Ben Ali meninggalkan negaranya pertengahan Januari setelah berkuasa 23 tahun di tengah tuntutan yang meningkat agar ia mengundurkan diri meski ia telah menyatakan tidak akan mengupayakan perpanjangan masa jabatan setelah 2014. Ia dikabarkan berada di Arab Saudi.

Ia dan istrinya serta anggota-anggota lain keluarganya kini menjadi buronan dan Tunisia telah meminta bantuan Interpol untuk menangkap mereka. (M014/K004)

Editor: B Kunto Wibisono
COPYRIGHT © 2011

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Full Feed Generated by GetFullRSS.com, sponsored by USA Best Price.

Pasukan Pakistan Bunuh 28 Militan

Posted: 28 Jan 2011 11:19 AM PST

Peshawar, Pakistan (ANTARA News/AFP) - Sejumlah jet tempur dan helikopter meriam Pakistan membom tempat persembunyian militan di kawasan suku dekat perbatasan Afghanistan, Jumat, menewaskan 28 gerilyawan, kata seorang pejabat.

"Pasukan keamanan melancarkan serangan udara ke tempat persembunyian militan di beberapa daerah kawasan suku Mohmand dan membunuh 28 pemberontak," kata pejabat tinggi pemerintah daerah Maqsood Amin kepada AFP.

Ia menyatakan, 30 militan juga terluka dalam operasi itu, dan delapan rumah milik mereka terbakar.

Namun, rincian mengenai serangan itu tidak bisa dikonfirmasi secara independen karena wartawan tidak mendapat akses menuju tempat pertempuran.

AS menyebut kawasan suku Pakistan sebagai markas global Al-Qaeda dan salah satu tempat paling berbahaya di Bumi.

Taliban mengobarkan kekerasan terhadap pasukan keamanan di Pakistan, sekutu utama AS dalam "perang melawan teror", dan mengklaim banyak serangan sebagai pembalasan atas serangan pesawat tak berawak AS di daerah suku Pakistan.

Sekitar 4.000 orang tewas dalam serangan-serangan bunuh diri dan pemboman di Pakistan sejak pasukan pemerintah melancarkan serangan terhadap kelompok garis keras di dalam sebuah masjid di Islamabad pada 2007.

AS pada 2010 menggandakan serangan rudal di kawasan suku Pakistan, dan lebih dari 650 orang tewas dalam sekitar 100 serangan sepanjang tahun itu.

Para pejabat AS mengobarkan perang dengan pesawat tak berawak terhadap para komandan Taliban dan Al-Qaeda di kawasan suku baratlaut, dimana militan bersembunyi di daerah pegunungan yang berada di luar kendali langsung pemerintah Pakistan.

Pejabat-pejabat AS mengatakan, pesawat tak berawak merupakan senjata sangat efektif untuk menyerang kelompok militan. Namun, korban sipil yang berjatuhan dalam serangan-serangan itu telah membuat marah penduduk Pakistan.

Lebih dari 1.150 orang tewas dalam lebih dari 140 serangan pesawat tak berawak di Pakistan sejak Agustus 2008, termasuk sejumlah militan senior. Namun, gempuran-tempuran itu telah mengobarkan sentimen anti-Amerika di negara muslim konservatif itu.

AS meningkatkan serangan rudal oleh pesawat tak berawak ke Waziristan Utara setelah seorang pembom bunuh diri Yordania menyerang sebuah pangkalan AS di seberang perbatasan di provinsi Khost, Afghanistan, pada akhir Desember, yang menewaskan tujuh pegawai CIA.

Pakistan mendapat tekanan internasional yang meningkat agar menumpas kelompok militan di wilayah baratlaut dan zona suku di tengah meningkatnya serangan-serangan lintas-batas gerilyawan terhadap pasukan internasional di Afghanistan.

Kawasan suku Pakistan, terutama Bajaur, dilanda kekerasan sejak ratusan Taliban dan gerilyawan Al-Qaeda melarikan diri ke wilayah itu setelah invasi pimpinan AS pada akhir 2001 menggulingkan pemerintah Taliban di Afghanistan.

Pasukan Pakistan meluncurkan ofensif udara dan darat ke kawasan suku Waziristan Selatan pada 17 Oktober 2009, dengan mengerahkan 30.000 prajurit yang dibantu jet tempur dan helikopter meriam.

Meski terjadi perlawanan di Waziristan Selatan, banyak pejabat dan analis yakin bahwa sebagian besar gerilyawan Taliban telah melarikan diri ke daerah-daerah berdekatan Orakzai dan Waziristan Utara.

Waziristan Utara adalah benteng Taliban, militan yang terkait dengan Al-Qaeda dan jaringan Haqqani, yang terkenal karena menyerang pasukan Amerika dan NATO di Afghanistan, dan AS menjadikan daerah itu sebagai sasaran serangan rudal pesawat tak berawak.

Pasukan Amerika menyatakan, daerah perbatasan itu digunakan kelompok militan sebagai tempat untuk melakukan pelatihan, penyusunan kembali kekuatan dan peluncuran serangan terhadap pasukan koalisi di Afghanistan. (M014/K004)

Editor: B Kunto Wibisono
COPYRIGHT © 2011

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Full Feed Generated by GetFullRSS.com, sponsored by USA Best Price.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan