ANTARA - Peristiwa |
Din: Konflik Agama Karena Kurang Dialog Posted: 28 Jan 2011 06:59 AM PST Harus sering berdialog, tetapi yang dialogis, dua arah Berita Terkait "Harus sering berdialog, tetapi yang dialogis, dua arah," katanya di Medan, Jumat malam. Ia mengatakan hal itu pada acara dialog dalam rangka Yubileum 50 Tahun Hirarki Gereja Katolik Keuskupan Agung Medan dengan topik `Menguatkan persaudaraan sejati dalam membangun bangsa`. Menurut dia, dalam pemantauan selama ini di tanah air konflik umat beragama sering terjadi antara umat Islam dan Kristen. "Padahal Islam dan Kristen `satu keturunan`, yakni anak cucu Nabi Ibrahim," kata Din. Namun, kata dia, yang sering terlibat dalam konflik tersebut adalah kelompok aliran keras yang dinilai kurang dapat memahami perbedaan dua agama tersebut. "Sedangkan yang moderat justru salam-salaman dan peluk-pelukan," katanya. Untuk mengurangi kemungkinan dan potensi konflik itu, kedua agama tersebut harus sering diajak berkomunikasi secara dialogis agar dapat memahami perbedaan yang ada. Selama ini, dialog sudah ada tetapi belum dialogis. "Hanya satu atau dua sumber saja," katanya. Din Syamsudin mengatakan pernah membuat pertemuan antara tokoh Islam dan Kristen serta menyiapkan daftar isian tentang ganjalan dan ketidaksenangan terhadap kedua agama itu. Ternyata, kata dia, hampir tidak ada masalah yang paling krusial selain dari metode penyebaran agama dan pendirian tempat ibadah. Oleh karena itu, menurut dia, komunikasi yang dialogis harus terus diintensifkan agar ganjalan dan ketidaksenangan terhadap agama lain dapat diminimalisir, bahkan dituntaskan. "Saya tidak ingin kalau jumpa senyum-senyuman. Namun ternyata, masih ada dusta di antara kita," katanya yang disambut tepuk tangan peserta dialog. (T.I023/B/M008/M008) 28-01-2011 21:54:08 Editor: Suryanto Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com |
Polri Tahan Mantan Atasan Gayus Posted: 28 Jan 2011 06:54 AM PST Berita Terkait Video Terkait "Penyidik Badan Reserse dan Kriminal (Bareskrim) Polri menahan Bambang setelah dilakukan gelar perkara pada pukul 20.00 WIB," kata Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabag Penum) Polri Kombes Pol Boy Rafli Amar di Jakarta, Jumat malam. Bambang adalah mantan Direktur Keberatan dan Banding Direktorat Jenderal (Ditjen) Pajak. "Berdasarkan pemeriksaan hari ini dari jam 11.00 WIB, penyidik tindak pidana korupsi (tipikor) Bareskrim memutuskan penahanan terhadap Bambang, sekarang dalam proses administrasi penahanan," katanya. Boy mengatakan bahwa Bambang ditahan terkait keterlibatan selaku Direktur Keberatan dan Banding Ditjen Pajak terhadap adanya dugaan manipulasi data pajak keberatan pajak dari PT Surya Alam Tunggal. "Sebelumnya saudara Gayus telah disidangkan sebagai pelaksana peneliti, oleh karenanya patut diduga saudara Bambang dan Gayus melakukan pelanggaran," kata Kabag Penum. Bambang rencananya akan dititipkan ke Rumah Tahanan Polda Metro Jaya, kata Boy. "Pasal yang disangkakan kepada Bambang adalah tentang korupsi," katanya. Tersangka dikenakan pasal berlapis yakni pasal 2 ayat 1 atau pasal 3 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 junto Undang-Undang Nomor 20 tahun 2001 junto pasal 55 Kitab- tentang Pemberantasan Tipikor. (S035/R007/S026) Editor: Suryanto Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com |
You are subscribed to email updates from ANTARA News - Nasional To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tiada ulasan:
Catat Ulasan