Republika Online |
Disiapkan jadi BUMD, Manajemen Transjakarta akan Diubah Posted: 30 Dec 2010 06:22 AM PST REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Pada 2011, Transjakarta akan dijadikan badan usaha milik daerah (BUMD) tersendiri. Sebelumnya Transjakarta masih berupa badan layanan umum (BLU). Untuk itu, kata Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo, sistem managemen Tranjakarta akan diubah. "Ini dilakukan untuk memperbaiki layanan kepada warga," katanya. Selama menjadi BLU, anggaran produksi maupun operasionalnya banyak bertumpu pada APBD. Tranjakarta pun masih disubsidi. Terlebih lagi, mekanisme pemberian bantuan dana itu melalui proses birokrasi yang panjang. Akibatnya tidak fleksibel, salah satunya untuk menentukan besaran biaya. Ke depan, Transjakarta akan berpisah dari Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta yang selama ini membawahinya. Selain itu, dengan menjadi BUMD,Transjakarta akan mengelola sistem managemen dan pengelolaan keuangannya. Asisten Perekonomian, Hasan Basri mengatakan pengkajian perubahan status transjakarta ini sudah dilakukan selama enam bulan. Dalam bahasannya, isu utama yang mencuat terkait fleksibilitas sistem managemen Transjakarta dalam artian kemudahan penganggaran. "Supaya lebih fleksibel menyiapkan pelayanan sehingga diubah menjadi BUMD," katanya. |
Malaysia pun Menghina Alfred Riedl Posted: 30 Dec 2010 06:20 AM PST REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- ''Nada Riedl masih sombong walau Garuda tumbang''. Demikian judul tulisan media Malaysia 'Utusan Online' tentang Alfred Riedl, pelatih timnas Indonesia, seusai skuatnya gagal menjuarai Piala AFF 2010 pada Rabu (29/12) malam. Utusan Online menyebut Riedl sebagai sosok pelatih yang sombong. Riedl, yang dicintai oleh seluruh suporter Indonesia, dinilai tidak bersikap kesatria karena tidak bisa menerima kegagalan skuatnya. ''Walaupun sudah terlepas gelaran juara Piala Suzuki AFF, nada jurulatih Indonesia, Alfred Riedl, seolah-olah enggan menerima kekalahan dengan menganggap skuad yang lebih baik sebenarnya tewas di perlawanan akhir,'' tulis Utusan Online pada paragrap pertama tulisannya. Media Malaysia itu mengutip pernyataan Riedl yang dinilainya bernada sombong. ''Kita bermain begitu luar biasa pada malam ini biarpun menyedari ketinggalan tiga gol. Namun pada separuh masa pertama, banyak peluang keemasan kita terlepas walaupun menguasai permainan terutamanya pada 15 minit perlawanan,'' tulisnya. ''Malah selepas Malaysia mendahului gol pertama, semangat pemain saya tidak luntur dan cuba bangkit. Saya harus ucapkan tahniah (selamat) kepada mereka." Komentar Riedl itu sesungguhnya ucapan terima kasih dan salut pada skuat Merah Putih-nya yang telah berjuang mati-matian. Jika tidak sportif dan tidak bisa menerima kekalahan timnya, saat menggelar jumpa pers semalam, Riedl tentunya tidak akan mengatakan ini untuk kesuksesan Malaysia. ''Selamat untuk Malaysia karena juara baru kini telah muncul,'' ujar Riedl.
|
You are subscribed to email updates from Republika Online To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tiada ulasan:
Catat Ulasan