Selasa, 16 Julai 2013

ANTARA - Peristiwa

ANTARA - Peristiwa


Dua korban tragedi Nabire dirawat di Jayapura

Posted: 16 Jul 2013 07:01 AM PDT

Jayapura (ANTARA News) - Dua orang korban tragedi Nabire yang dievakuasi ke Jayapura, saat ini dirawat didua rumah sakit yang berbeda.

Dari hasil pantauan Antara terungkap, kedua korban yakni Ny.Rena Lasol (35 th) dirawat diruang perawatan intensif ICU RST.Marthen Indey Jayapura dan Makarina Tekege (11 th) diruang ICU RS Polri Bhayangkara, Jayapura.

Kondisi kedua korban yang nampak koma itu setibanya dikedua rumah sakit langsung ditangani secara intensif oleh para dokter dan paramedis.

Kapolda Papua Irjen Pol Tito Karnavian kepada Antara melalui telepon selular mengaku, terpisahnya penanganan para korban disebabkan terbatasnya ruang ICU yang ada dirumah sakit, sementara para korban harus dirawat diruang ICU.

"Kami sudah cek ternyata ruang ICU di RSUD Dok II Jayapura penuh, sedangkan di RS Polri Bhayangkara dan RST Marthen Indey masing masing hanya ada satu tempat tidur sehingga penangganan terhadap mereka dilakukan secara terpisah didua rumah sakit," jelas Kapolda Papua yang berada di Nabire sejak Senen (15/7).

Dikatakan, selain kedua korban saat ini tercatat 22 orang lainnya masih dirawat di RSUD Nabire dengan luka lecet dan dada sesak .

Sementara itu 14 korban lainnya sudah dinyatakan boleh keluar dari RSUD Nabire, kata Irjen Pol Tito.
(E006)

Pelayanan paliatif terintegrasi harus segera

Posted: 16 Jul 2013 06:59 AM PDT

Jakarta (ANTARA News) - Pelayanan paliatif terintegrasi harus segera diwujudkan di Indonesia mengingat banyaknya jumlah pasien dengan penyakit yang mengancam jiwa.

"Seharusnya pelayanan paliatif sudah terintegrasi di rumah sakit-rumah sakit di Indonesia termasuk dalam hal pembayaran dan jenis jasa medik perawatannya," kata salah satu tim perawat di Rumah Rachel, Susi Susilawati, dalam temu media "Komitmen Novartis Membantu Tingkatkan Kualitas Hidup Pasien: Tekankan Manfaat Asuhan Paliatif" di Jakarta, Selasa.

Susi mengatakan untuk mewujudkan itu diperlukan komitmen bersama termasuk pemerintah dalam mengeluarkan kebijakan-kebijakan yang membuat pengobatan paliatif digunakan secara luas untuk mengobati penyakit yang mengancam jiwa.

Paliatif merupakan perawatan kesehatan terpadu yang bersifat aktif dan menyeluruh dengan tujuan mengurangi penderitaan pasien, memperpanjang umurnya, meningkatkan kualitas hidupnya, juga memberikan dukungan kepada keluarganya.

"Kalau di luar negeri pelayanan paliatif sudah sedemikian baik sehingga sudah menyatu dengan pengobatan kuratif biasa di rumah sakit-rumah sakit," kata dia.

Salah satu sebab kurang populernya perawatan paliatif di Indonesia, menurut manager program Rumah Rachel Nur Hanita, kurangnya dukungan pemerintah.

"Salah satu contohnya adalah susahnya mengurus ijin pendirian hospis yang menyelenggarakan asuhan paliatif, ijinnya masih simpang siur apakah harus ke Dinas Sosial atau ke mana," katanya.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan