ANTARA - Hiburan |
Tim robotika UPI bidik kontes internasional Posted: 21 May 2013 06:15 AM PDT Bandung (ANTARA News) - Tim Robotika Univeritas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung membidik sejumlah kontes robot tingkat internasional dan bersaing dengan kampus-kampus lainnya yang telah lama berkiprah di ajang itu. "Setiap tahun prestasi tim robotika UPI terus meningkat dan kami akan turun di sejumlah kontes robot nasional maupun internasional dimana lima regional akan bertanding di sana," kata Ketua Komunitas Mahaiwa UPI Penggemar Tobotika (Kompor) Faisal di Bandung, Selasa. Dalam kontes terakhir yang digelar di Universitas Indonesia (UI), 9--11 Mei 2013 tim robot UPI meraih enam penghargaan yang berhasil menyabet juara pada Kontes Robot Indoneia, Kontes Robot Pemadam Api dan Kontes Robot Sepak Bola. Robot Isola A UPI menyabet Juara I Kontes Robot Seni. Robot itu bertema Hanoman Duta dimana bentuknya dibuat menyerupai tokoh Hanoman yang berkostum khas dan berbulu putih sehingga kotum itu menjadi salah satu penilaian juri. Sedangkan robor Isola 2 UPI menempati peringkat kedua untuk kategori inovasi robot sepak bola. Sedangkan Tim Guruminda UPI berhasil memboyong desain terbaik KRPAI Berkaki, dan Tim robot Isola 229 UPI menyabet juara III KRI. "Robot guruminta bia berdiri di tanjakan dan melewati lorong, robot ini cukup rumit dan butuh waktu empat bulan untuk menyelesaikannya," kata Yuski dari Pendidikan Teknik Elektro UPI. Pembantu Rektor Bidang Kemahasiswaan Dadang Suhendar berkomitmen untuk terus mendukung mahasiswa yang tergabung dalam robotika UPI untuk mengikuti kontes ke jenjang yang lebih tinggi. "Kami mendukung pengembangan robot itu, tidak hanya untuk kontes tapi juga diharapkan bisa menciptakan robot-robot yang bisa disinergikan dalam teknologi terapan," kata Dadang Suhendar menambahkan. (S033/Y003) |
Reza Rahadian masih perlu acting coach Posted: 21 May 2013 05:34 AM PDT Jakarta (ANTARA News) - Berperan dalam 22 film dalam kurun waktu enam tahun bagi Reza Rahadian bukan berarti dia sudah merasa "mapan" sebagai aktor, ia mengaku masih membutuhkan acting coach. Reza mengungkapkan acting adalah proses belajar yang tiada henti karena selalu ada tantangan baru. Meskipun begitu, bukan berarti Reza selalu bergantung pada pelatih di setiap film. Hanya film tertentu yang memerlukan pendalaman karakter dengan tingkat kesulitan yang tinggi, seperti saat dia harus memerankan Habibie yang fasih berbahasa Jerman. Bagi aktor yang bermain di "Finding Srimulat", acting coach adalah teman diskusi tentang interpretasi suatu peran. "Kalau dari unsur peran, butuh acting coach untuk debat, saya interpretasi tentang karakter ini, dia bagaimana interpretasinya, didebat," kata dia usai jumpa media Indonesian Movie Awards 2013 di Jakarta, Selasa. "Bukan untuk melatih, tapi mengukur interpretasi," jelasnya. Reza masuk dalam nominasi Pemeran Utama Pria Terbaik dan Pasangan Terbaik di Indonesian Movie Awards 2013 dari dua film berbeda, yaitu "Test Pack" dan "Habibie & Ainun". |
You are subscribed to email updates from ANTARA News - Hiburan To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tiada ulasan:
Catat Ulasan