KOMPAS.com - Regional |
Mendikbud Bagi Al Quran untuk 960 Siswa Kendal Posted: 29 Mar 2013 08:23 AM PDT KENDAL, KOMPAS.com - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia Muhamad Nuh membagi-bagi Al Quran kepada semua siswa SMK NU 01 Kendal, Jawa Tengah, Jumat (29/3/2013). Pembagian Al Quran kepada 960 siswa itu, bertujuan supaya siswa mau membacanya, sehingga bisa menjadi anak yang saleh. "Dengan banyak membaca Al Quran, para siswa bisa bersikap santun. Sebab dalam Al Quran diajarkan mana yang baik dan mana yang tidak," kata M Nuh, di sela-sela peresmian ruang praktik SMK NU 01 Kendal dan proyek-proyek bantuan pendidikan tahun 2012 Kabupaten Kendal. M. Nuh menjelaskan, dalam kurikulum 2013 mencakup tiga hal, yaitu pendidikan yang bisa menambah ilmu atau pengetahuan, keterampilan dan sikap. Dengan penggabungan tiga unsur itu, diharap nantinya siswa tidak hanya pandai, tetapi juga terampil dan mempunyai sikap sopan santun kepada orang tua dan masyarakat kepada umumnya. "Tiga unsur itu adalah paket dalam membentuk siswa," tegas M Nuh. M Nuh menambahkan, saat ini pemerintah telah menyiapkan buku yang akan digunakan untuk kurikulum 2013. Buku tersebut, nantinya akan dibagi gratis kepada guru dan siswa. Sedang pada Juni 2013 nanti, juga akan dilakukan pelatihan pada guru. Sehingga saat kurikulum 2013 tersebut diberlakukan pada bulan Juli nanti, semuanya sudah siap. "Ada perubahan dalam kurikulum 2013, kalau dibandingkan kurikulum sebelumnya. Di kurikulum 2013 ini, berbasis kompetensi, sehingga siswa diminta lebih kreatif," pungkas Mendikbud M Nuh. |
Korban Pencabulan Itu Ditakuti dengan "Jenglot" Posted: 29 Mar 2013 08:02 AM PDT BANDUNG, KOMPAS.com - Cara lain yang digunakan AT (31) untuk menakut-nakuti murid-murid perempuannya agar mereka menuruti kemauannya adalah dengan menggunakan sosok yang disebutnya jenglot batara karang. "Menurut keterangan, korban ditakuti pakai jenglot batara karang. Katanya kalau tidak nurut maka akan masuk neraka atau diisap darahnya oleh batara karang. Batara Karang itu selalu ditunjukan setiap kegiatan mengaji," kata Kanit Reskrim Polsek Sindangkerta Aipda Patri Arsono, saat ditemui di Mapolsek Sindangkerta, Jumat (29/3/2013). Sebelumnya diberitakan, AT menjadi tersangka pencabulan terhadap 13 remaja putri di Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat. AT ditangkap setelah orangtua A (15), salah seorang muridnya, melaporkan perbuatan lelaki itu ke Polsek Sindangkerta. Menurut Kanit Reskrim Polsek Sindangkerta, Aipda Patri Arsono, A menjadi korban pencabulan AT sejak Februari lalu. A mengaku mendapat ancaman fisik dari AT agar menuruti kemauannya. "Menurut keterangan dari korban kalau tidak mau meladeni pelaku, korban akan ditendang atau didorong ke tembok," kata Patri saat ditemui di Mapolsek Sindangkerta Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Jumat (29/3/2013). Untuk kepentingan penyelidikan, tambahnya, saat ini jajaran Polsek Sindangkerta telah melakukan visum kepada sembilan orang gadis lainnya yang diduga telah menjadi korban, sementara proses visum empat orang korban lainnya akan dilakukan menyusul. "Karena masih belum sinkron antara keterangan dari tersangka dan korban. Ada yang mengaku pernah disetubuhi dan ada juga yang mengaku hanya dipegang-pegang saja. Keterangan dari tersangka juga mengaku hanya beberapa orang saja. Hasil visum akan menentukan berapa yang disetubuhi berapa yang hanya diraba- raba," bebernya. Meski telah menetapkan jumlah korban pencabulan sebanyak 13 orang, jajaran Polsek Sindangkerta tak lantas percaya. Pasalnya, pelaku yang telah menjadi guru mengaji sejak tahun 2008 lalu disinyalir telah melakukan pencabulan lebih dari 13 orang gadis. "Soalnya ada juga korban yang sudah menikah," katanya. AT kini ditahan di Mapolsek Sindangkerta. Dia akan dijerat Undang-undang Perlindungan Anak, dengan ancaman hukuman 15 tahun kurungan penjara. |
You are subscribed to email updates from KOMPAS.com - Regional To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tiada ulasan:
Catat Ulasan