KOMPAS.com - Regional |
Dua Anjing Rottweiler Bantu Cari Korban Longsor Posted: 26 Mar 2013 08:05 AM PDT Dua Anjing Rottweiler Bantu Cari Korban Longsor Penulis : Kontributor Bandung, Putra Prima Perdana | Selasa, 26 Maret 2013 | 15:05 WIB BANDUNG, KOMPAS.com - Dua anjing jenis Rottweiler dari satuan Kepolisian Satwa K9 didatangkan untuk membantu proses pencarian korban longsor Kampung Nagrog, Desa Mukapayung, Kecamatan Cililin, Kabupaten Bandung Barat (KBB). Berkat daya penciuman anjing pelacak itu, dua korban yang masih tertimbun ditemukan, Selasa (26/3/2013) pagi. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) KBB Maman Sulaiman mengatakan kalau dia yakin dengan bantuan dua anjing tersebut bisa kembali membuahkan hasil positif. "Hasil penciuman satwa dari K9, sudah terdeteksi ada korban lagi mudah-mudahan bisa ketemu secepatnya," kata Maman saat ditemui di lokasi kejadian. Kendati optimis dapat menemukan korban hari ini, Pencarian untuk hari ini dihentikan mengingat cuaca di sekitar kejadian mulai turun hujan yang dikhawatirkan dapat memicu longsor susulan. Ratusan relawan SAR gabungn dari BPBD, BNPB, Basarnas, Kepolisian dan TNI berbondong-bondong turun menuju jalur evakuasi. Selain itu, warga yang datang menonton dan orang-orang tidak berkepentingan yang berada di lokasi juga sudah diminta untuk turun. "Kalau pencarian sebenarnya bisa sampai jam lima sore tapi tergantung cuaca. Kalau hujan akan kita hentikan," ujar Maman. |
Calon Wali Kota Petahana Gorontalo Justru Salahkan TVRI Posted: 26 Mar 2013 07:57 AM PDT PENYERANGAN Calon Wali Kota Petahana Gorontalo Justru Salahkan TVRI Penulis : Kontributor Kompas TV, Muzzammil D. Massa | Selasa, 26 Maret 2013 | 14:57 WIB GORONTALO, KOMPAS.com - Terkait penyerangan yang menimpa Kantor TVRI Stasiun Gorontalo, Senin (25/3/2013) semalam, calon Wali Kota petahana Adhan Dambea justru menyalahkan TVRI. Menurut Adhan, massa pendukungnya menyerang TVRI akibat terpicu pemberitaan yang hanya mengutip satu sumber tanpa klarifikasi sumber lain. Sumber berita yang dimaksud Adhan yaitu ketua panitia pengawas pemilukada (Panwaslukada) Kota Gorontalo Rauf Ali. Adhan yang diwawancarai seusai bertemu Kapolda Gorontalo, Brigjen Budi Waseso di Mapolda Gorontalo, Selasa (26/03/2013), mengatakan TVRI seharusnya juga mengklarifikasi berita soal putusan Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) di Manado kepada Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) kota Gorontalo, Erman Rahim. "Wartawan TVRI salah meminta klarifikasi. Seharusnya KPU, bukan Panwas yang dimintai klarifikasi. Lalu wartawan menyalahkan kita, padahal sumbernya juga dari wartawan," kata Adhan yang saat diwawancara masih mengenakan pakaian dinas warna abu-abunya. Salah satu isi putusan PTUN yang dikutip TVRI lewat Ketua Panwaslu Kota Gorontalo adalah diterimanya gugatan dua pasangan calon saingan Adhan yaitu Marten Taha-Budi Doku dan Feriyanto Mayulu-Abdurahman Bahmid. Kedua pasangan calon tersebut keberatan dengan Surat Tanda Kelulusan Sekolah Dasar (STK-SD) Adhan Dambea yang dinilai cacat hukum dan cacat administrasi, sehingga tidak bisa digunakan dalam pemilihan Wali Kota Gorontalo. Adhan menilai berita tentang putusan tersebut terlalu cepat ditayangkan, sementara putusan itu sendiri belum berkekuatan hukum tetap karena masih akan melakukan upaya banding. "Kalau gagal banding, masih ada kasasi," ujar Adhan. Menurut versi Adhan, penyerangan semalam juga dipicu awak TVRI yang dia nilai tidak menerima massanya dengan baik. Massa terpancing akibat para awak TVRI seolah mau melawan mereka. "Itu si Bambang (Bambang Ismadi, Koordinator Liputan TVRI Gorontalo) po jago-jago (sok jago). Jadi jangan salahkan saya," tutur Adhan sambil mengambil posisi seperti orang yang siap bertinju. Editor : Glori K. Wadrianto |
You are subscribed to email updates from KOMPAS.com - Regional To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tiada ulasan:
Catat Ulasan