Khamis, 21 Mac 2013

ANTARA - Peristiwa

ANTARA - Peristiwa


Kominfo tingkatkan layanan internet Kota Parepare

Posted: 21 Mar 2013 08:20 AM PDT

Parepare (ANTARA News) - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) meningkatkan program Penyediaan Layanan Internet Kecamatan (PLIK) di Kota Parepare, Provinsi Sulawesi Selatan untuk menyediakan informasi dan layanan data bagi masyarakat hingga ke pelosok.

"Program PLIK terus ditingkatkan di seluruh Indonesia, termasuk beberapa kabupaten dan kota di Provinsi Sulsel karena negara bertanggung jawab menyediakan layanan informasi bagi masyarakat," kata Kepala Subdit Kewajiban Pelayanan Universal Kementerian Kominfo, Marvel Situmorang di Parepare, Kamis.

Ia mengatakan, PLIK itu bagian dari sosialisasi dan publikasi Program Kewajiban Pelayanan Umum atau Universal Service Obligation (KPU/USO) di Kota Parepare, Sulawesi Selatan.

Kegiatan sosialisasi itu dihadiri oleh Pelaksana tugas (Plt) Kepala Kantor Kominfo Kota Parepare, Iwan Asaad, sejumlah Perwakilan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), berbagai Perwakilan Kecamatan, Tokoh Masyarakat serta siswa-siswi SMP dan SMA di Parepare.

Marvel mengatakan, tujuan program KPU/PSO ini adalah untuk menjembatani kesenjangan infrastruktur dalam rangka percepatan pengembangan, pemerataan serta peningkatan kualiatas sarana dan prasarana pos telekomunikasi di seluruh Indonesia terutama di sejumlah wilayah terpencil serta wilayah yang berada di perbatasan.

Dalam program KPU/USO ini Kementerian Kominfo akan menyediakan Pusat Layanan Internet Kecamatan dan Mobil Pusat Layanan Internet Kecamatan (PLIK dan MPLIK).

Untuk di kota Parepare mendapatkan tiga unit mobil dimana mobil tersebut telah dilengkapi sejumlah perlatan penunjang seperti komputer jinjing (laptop), televisi layar datar serta mesin genset. Perangkatnya sendiri bersifat mobile, maka MPLIK memberikan pelayanan internet secara berkeliling di Desa-desa maupun wilayah yang akses internetnya sulit.

"Kami berharap dengan adanya program KPU/USO dari Kementerian Kominfo ini, masyarakat yang ingin mengakses internet secra gratis terutama yang berdomisili di daerah terpencil dapat terbantu," ujar dia.

Lebih lanjut marvel mengatakan, saat ini dunia sedang mengalami transformasi menuju era masyarakat informasi, dimana kemajuan teknologi informasi dan komunikasi demikian pesat, untuk itu dia berharap agar masyarakat dapat menggunkan layanan ini secara maksimal.
(KR-MH/B012)

Kemkominfo gelar forum "NCB " di Sleman

Posted: 21 Mar 2013 08:16 AM PDT

Sleman (ANTARA News) - Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka menyelenggarakan Forum "National Character Building" tentang kepedulian pemuda dalam upaya pemulihan bencana di Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta, Kamis.

Direktur Kemitraan Komunikasi Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Hendra Purnama mengatakan forum ini dihadiri 200 peserta yang terdiri atas unsur kepemudaan, Pramuka, pelajar/mahasiswa, media massa, serta unsur kelembagaan komunikasi sosial yang meliputi Kelompok Informasi Masyarakat, Kelompok Pertunjukkan Rakyat dan Kelompok Sadar Media.

"Forum ini bertujuan untuk menyosialisasikan eksistensi peran pemuda, khususnya Pramuka bagi masyarakat, membangun kepercayaan masyarakat terhadap peranan dan eksistensi pemuda, khususnya Pramuka, serta membentuk sinergi antara pemuda dan masyarakat untuk membangun kehidupan masyarakat paskabencana untuk menjadi lebih baik," katanya.

Hadir sebagai narasumber dalam forum ini yakni pakar mitigasi bencana Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Kementrian ESDM DR Surono, kemudian dari Kwartir Nasional Pramuka, dari Kominfo dan dari Badan Penanggulangan Bencana Kabupaten Sleman.

Sementara itu Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Kominfo Freddy Tulung mengatakan pemeliharaan jati diri bangsa bukan hanya kepentingan seluruh komponen bangsa, baik politikus, seniman, profesi, unsur kepemudaan dan unsur masyarakat lainnya yang saling bahu membahu dan berkomunikasi secara lintas generasi, lintas sektoral, lintas golongan, lintas agama, lintas budaya dan lainnya.

"Pramuka sebagai ajang pendidikan kepanduan kepemudaan di Indonesia mempunyai tujuan menanamkan semangat kebangsaan, cinta Tanah Air, dan bela negara bagi kaum muda dengan demikian sangat pas kegiatan ini dilaksanakan untuk membantu penduduk Sleman khususnya yang dua tahun lalu mengalami musibah meletusnya Gunung Merapi," katanya.

Bupati Sleman Sri Purnomo yang diwakili Staf Ahli bidang SDM Dwi Supriyatna mengajak pemuda-pemudi yang hadir pada kesempatan ini untuk memanfaatkan kreativitas dan inovasinya dalam teknologi dan informasi dengan baik.

"Bangunlah jejaring sosial untuk kegiatan-kegiatan positif yang bisa mendukung tumbuhnya kreativitas serta prestasi. Namun demikian manfaatkanlah jejaring sosial tersebut dengan baik dan berhati-hati agar penguasaan teknologi dan informasi memberi manfaat yang maksimal, dan bukan dampak negatif yang diperoleh," katanya.

Menurut dia, Kabupaten Sleman merupakan daerah yang diberi anugerah Tuhan dengan berbagai potensi yang dimiliki. Namun, di balik itu, dari komposisi geografis, geologis, hidrologis dan demografis, Kabupaten Sleman menyimpan potensi bencana yang diakibatkan faktor alam maupun nonalam.

"Pada akhir 2010 semua merasakan bagaimana dasyatnya erupsi Gunung Merapi, yang kemudian diikuti banjir lahar dingin yang terus mengancam hingga saat ini. Beberapa saat yang lalu, sebagian masyarakat Sleman juga terkena angin puting beliung yang juga menimbulkan kerugian yang tidak sedikit.

Untuk itu diharapkan semua elemen masyarakat khususnya para pemuda/pramuka di Kabupaten Sleman mengerti dan memahami bagaimana menanggulani bencana dan menjadi tangguh dalam mitigasi dan penanganan bencana," katanya.

Ia mengatakan, menghadapi fenomena bencana yang makin luas dan kompleks, sesuai Undang- Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang penanggulangan bencana, seluruh pemangku kepentingan dan elemen masyarakat harus menyelenggarakan, bukan hanya saat terjadi tanggap darurat bencana, tetapi juga pada prabencana dan pascabencana.

"Paradigma penanggulangan bencana, tidak lagi di titik beratkan pada penanganan kedaruratan, namun lebih pada upaya pengurangan resiko bencana, menuntut kesiapsiagaan masyarakat termasuk didalamya siswa-siswi sekolah maupun yang tergabung dalam pramuka," katanya.
(V001/N002)

Tiada ulasan:

Catat Ulasan