ANTARA - Peristiwa |
Wapres: pemerintah tak lepas tangan bantu TKI Posted: 24 Feb 2013 07:39 AM PST Seoul (ANTARA News) - Wakil Presiden Boediono menegaskan Pemerintah tidak akan lepas tangan terhadap Tenaga Kerja Indonesia yang terkena masalah di luar negeri. "Kita tidak akan membiarkan warga negara kita yang berada di luar negeri tidak terlindungi, tetapi harus ada kerja sama dan komunikasi sejak awal," kata Boediono di Seoul, Korea Selatan, Minggu. Hal tersebut dikatakan Wapres saat tatap muka dengan masyarakat Indonesia di Korsel, yang antara lain dihadiri Herawati Boediono, Ketua DPD Irman Gusman, Wakil Menlu Wardana, serta Dubes RI untuk Korsel John Prasetio. Dikatakan Wapres, pengurusan perlindungan tenaga kerja yang akan bekerja di luar negeri seyogianya dilakukan sejak mengurus keberangkatan. "Akan tetapi, jangan melakukan pengurusan sewaktu tiba di luar negeri. Karena tidak diurus sejak di Tanah Air, kadang negara tidak tahu ada warganya yang bekerja. Kalau dari awal bisa diikuti, KBRI tidak akan lepas tangan, termasuk juga BNP2TKI," kata Wapres. Boediono berharap agar TKI yang bekerja di luar negeri bisa mengurus semua keperluannya sebelum keberangkatan ke luar negeri agar tidak menjadi masalah di kemudian hari. Wapres mengakui bahwa negara belum dapat memberikan yang terbaik kepada warganya sehingga masih ada warganya yang harus bekerja di luar negeri. "Saat ini, ada 30 ribu warga kita di Korea Selatan, harus disyukuri. Walaupun kita ingin membuka lapangan kerja di dalam negeri," kata Boediono. Wapres yakin pada suatu saat nanti, saat ekonomi di Tanah Air menguat dan menarik akan terjadi sebuah pembalikan arus warga negara yang pulang ke Indonesia. Boediono berharap agar warga Indonesia yang berada di luar negeri ketika dibutuhkan bersedia menyerahkan tenaganya untuk membangun Tanah Air. "Kami di Tanah Air menganggap Anda semua adalah bagian dari bangsa Indonesia, bagian yang tidak terpisahkan. Itu perlu diingat, suatu saat di mana ada peluang berkontribusi bagi bangsa kita, lakukanlah, itu sangat baik," kata Wapres. (A025/D007) |
Rieke-Teten kalah suara di daerah asal Posted: 24 Feb 2013 07:21 AM PST Garut (ANTARA News) - Pasangan nomor urut 5 Rieke Diah Pitaloka-Teten Masduki pada Pemilihan Gubernur Jawa Barat kalah suara di daerah asal mereka sendiri di Kabupaten Garut. Perhitungan sementara di Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Garut hingga pukul 20.00 WIB, Rieke (lahir di Garut 1974) dan Teten (lahir di Garut 1963) memperoleh 137.628 atau 24,30 persen dari 566.473 suara. Pasangan calon diusung PDI-Perjuangan itu kalah suara di TPS 17 yang berada di dekat rumah orang tua Rieke, Perumahan Nusa Indah, Desa Jayaraga, Kecamatan Tarogong Kidul. TPS 17 tempat keluarga Rieke memberikan hak suaranya itu hanya mampu mendapatkan posisi unggul urutan kedua yakni 57 suara, sedangkan suara terbanyak diraih pasangan calon Ahmad Heryawan-Deddy Mizwar sebanyak 122 suara. Hasil perhitungan sementara oleh KPU Garut, perolehan suara unggul sementara di Garut yaitu pasangan calon Ahmad Heryawan (incumbent)-Deddy Mizwar memperoleh 195.229 suara atau 34,46 persen. Pasangan calon Dede Yusuf-Lex Laksamana mendapatkan 136.169 suara atau 24,04 persen dan pasangan calon nomor urut 2, Yance-Tatang kedua mantan Bupati Indramayu dan Tasikmalaya dua periode memperleh 84.061 suara atau 14,84 persen. Pasangan calon nomor urut 1. Dikdik Mulyana Arief Mansur asal Garut berdampingan dengan Cecep Toyib memperoleh suara terendah di Garut, 13.386 suara atau 2,36 persen. Anggota KPU bidang perhitungan suara, Dadang Sudrajat mengatakan hasil peroleh suara tersebut masih berupa sementara laporan beberapa kecamatan dari seluruhnya 42 kecamatan. "Hasil suara ini baru sementara, karena hingga malam ini ada beberapa TPS dan kecamatan belum melaporkan ke KPU," kata Dadang. (KR-FPM/Z003) |
You are subscribed to email updates from ANTARA News - Nasional To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tiada ulasan:
Catat Ulasan