AS Siap Kirim F-16 & 200 Tank ke Mesir Posted: 19 Jan 2013 02:03 AM PST WASHINGTON- Amerika Serikat (AS) berniat mengirimkan jet F-16 dan 200 tank ke Mesir pada Senin mendatang. Pengiriman itu tetap dilakukan, meski sejumlah anggota Kongres AS merasa keberatan mengenai hal itu. "Kongres tidak mengubah keputusannya mengenai penjualan senjata ke Mesir. Pemerintah AS mendengar seluruh pendapat yang ada di Kongres," ujar anggota Kongres AS William Taylor, seperti dikutip Al-Masry Al-Youm, Sabtu (19/1/2013). Sejak menandantangani perjanjian damai dengan Israel pada 1979, Mesir menerima bantuan militer dari AS senilai miliaran dolar pertahun. Namun sejak Mesir dipimpin oleh fraksi Ikhwanul Muslimin, sejumlah anggota Kongres mendesak Pemerintah AS untuk memotong bantuannya ke Mesir. Selain bantuan militer, Mesir pun menikmati bantuan dana dari Negeri Paman Sam atas proses transisi demokrasi yang mereka lakukan pascakejatuhan Husni Mubarak. Seperti diketahui, perekonomian Mesir saat ini dihadapkan dengan permasalahan yang serius. Bantuan dana itupun sudah ditegaskan kembali oleh Senator John McCain yang mengunjungi Mesir beberapa hari yang lalu dan bertemu dengan Presiden Mohamed Morsi. Saat itu, McCain dan Morsi tengah membahas komentar Morsi pada 2010 yang menyebut Israel sebagai keturunan kera. Sikap Morsi langsung dikecam oleh Gedung Putih, McCain pun ikut menyuarakan kekecewaannya dengan politisi Ikhwanul Muslimin itu. Meski demikian, AS akan tetap berkomitmen untuk menyalurkan dana ke Mesir. Meski demikian, McCain sempat menepis laporan yang mengatakan, bantuan AS ke Mesir akan meningkat karena transisi demokrasi di Mesir. McCain langsung mengajak negaranya agar bersabar ketika menghadapi sebuah transisi demokrasi di negara lain. "Perekonomian Mesir masih membutuhkan bantuan. Sulit untuk mewujudkan demokrasi bila banyak warga Mesir yang tak bisa makan," tegas McCain. (AUL) |
Mokhtar Belmokhtar, Jagoan Baru Al-Qaeda Posted: 19 Jan 2013 12:08 AM PST WASHINGTON – Mokhtar Belmokhtar, pemimpin kelompok militan yang melakukan aksi penyanderaan di Aljazair kini masuk ke dalam daftar musuh yang dimiliki oleh Amerika Serikat (AS). Belmokhtar sendiri merupakan pimpinan kelompok al-Qaeda yang beroperasi di wilayah Afrika Utara. Di dalam kelompoknya Belmokhtar dikenal dengan sebutan "Mata Satu" atau "Pria Marlboro", karena sebelum bergabung dengan al-Qaeda ia pernah bekerja sebagai penjual rokok. Belmoktar sendiri merupakan warga Aljazair yang sempat menjadi mujahidin di Aghanistan. Aksi penyanderaan yang saat ini dilakukan oleh Belmokhtar bukanlah aksi penyanderaan yang pertama kalinya ia jalankan. Tahun 2008 lalu, Belmoktar juga sempat menyandera beberapa diplomat asing yang ada di Aljazair. Salah satu sandera Belmoktar saat itu adalah diplomat dari Kanada, Robert Fowler. "Belmoktar seringkali melakukan pekerjaan ringan seperti bersih-bersih dan memasak di dapur, tapi semua orang disana tahu dialah pemimpin kelompok tersebut," ujar Fowler menceritakan pengalamannya saat disandera Belmoktar, "Perawakannya tidak istimewa dan suaranya halus, namun ketika ia berbicara semua orang akan mendengarkan," tambah Fowler, seperti dikutip CBS News, Jumat (18/1/2013). Pada tahun 1994 Belmokhtar sempat mebajak sebuah pesawat yang ia rencanakan akan ditabrakkan ke Menara Eiffel di Paris, Prancis. Namun saat itu upayanya dapat dihentikan oleh pasukan elit Prancis. "Dia adalah musuh yang tangguh, dia selalu mendorong anggota kelompoknya untuk memberikan yang terbaik untuknya. Ia mengatakan kelompoknya berjuang untuk mati sedangkan musuhnya berjuang untuk dapat pulang, oleh karena itu ia pasti akan menang," terang Fowler. (AUL) |
Tiada ulasan:
Catat Ulasan