Sabtu, 19 Januari 2013

KOMPAS.com - Internasional

KOMPAS.com - Internasional


Pasukan Perancis dan Mali Rebut Lagi Diabaly

Posted: 20 Jan 2013 02:44 AM PST

Perang

Pasukan Perancis dan Mali Rebut Lagi Diabaly

Penulis : Josephus Primus | Minggu, 20 Januari 2013 | 10:44 WIB

AP

Tentara Mali siaga di ibukota Bamako. Tentara Mali menewaskan 16 orang ulama yang menolak berhenti di pos pemeriksaan Sabtu (8/9).

TERKAIT:

KOMPAS.com - Pasukan Perancis dan Mali mengatakan berhasil merebut kembali koat Diabaly dari tangan pemberontak Islamis. Sebelumnya, terjadi baku tembak kedua pihak selama beberapa hari.

Sebelumnya, pada Kamis (17/1/2013), pasukan gabungan itu juga sukses menguasai lagi kota Konna. Pasukan berhasil mengepung pertahanan pemberontak.

Sementara itu di basis militer Mopti, tulis AP pada Minggu (20/1/2013), pasukan Mali mempersiapkan persenjataan dan kendaraan militer untuk menghadapi pemberontak. Kelompok pemberontak sempat menembus blokade militer di Mopti.

Sejak pemberontakan pecah pada akhir 2012, operasi militer internasional difokuskan ke Mali. Selain Perancis, negara-negara kawasan Afrika Barat juga mengirimkan pasukan. Menurut catatan, sampai kini, sedikitnya ada 4.000 personel militer yang dikerahkan membantu perjuangan Bamako.

 

Presiden Obama Kecam Terorisme di Aljazair

Posted: 20 Jan 2013 12:27 AM PST

Kekerasan

Presiden Obama Kecam Terorisme di Aljazair

Penulis : Josephus Primus | Minggu, 20 Januari 2013 | 08:27 WIB

KOMPAS.com - Presiden AS Barack Obama mengecam terorisme di Aljazair yang menewaskan sedikitnya 23 sandera di fasilitas ladang gas In Amenas. "AS mengecam kekerasan itu,"kata Obama sebagaimana warta AP pada Minggu (20/1/2013).

Pernyataan Obama ini adalah kali pertama yang dibuat presiden AS itu terkait serangan militan Al Qaeda Afrika di kawasan timur Aljazair tersebut. Kelompok teroris itu, pada Rabu (16/1/2013) menyandera para pekerja di fasilitas tersebut.

Obama juga mengatakan AS akan terus berkomunikasi dengan pemerintah Aljazair. "AS akan terus bekerja sama untuk menyiapkan bantuan sekaligus mencegah agar kejadian ini tidak terulang lagi,"katanya.

Sejak Kamis (17/1/2013), pasukan Aljazair menyerbu kompleks itu untuk menolong para sandera. Namun, kebijakan itu berisiko tinggi lantaran banyak sandera yang ikut terbunuh.

Data terkini dari pemerintah Aljazair pun menunjukkan 32 militan tewas dalam serangan mematikan tersebut. Lalu, operasi militer itu berhasil membebaskan sandera 685 pekerja Aljazair dan 107 pekerja asing.    

Data terkini dari pemerintah Aljazair pun menunjukkan 32 militan tewas dalam serangan mematikan tersebut.

 

Tiada ulasan:

Catat Ulasan