detikcom |
FK Undip Akan Gelar Doa Bersama untuk Korban Kecelakaan di Baturaden Posted: 04 Nov 2012 10:03 AM PST Senin, 05/11/2012 01:03 WIB Berbagi informasi terkini dari detikcom bersama teman-teman Anda Connect with Facebook Semarang - Berita tewasnya dua mahasiswa Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Diponegoro (Undip) Semarang akibat kecelakaan bus di Banyumas mengagetkan berbagai pihak. Termasuk rekan-rekan kuliah korban. Mahasiswa FK Undip pun bakal menggelar doa bersama. Ketua angkatan FK Undip angkatan 2011, Dimas Susilo, mengaku tidak percaya mendengar kabar dua temannya tewas. Korban tewas dari Undip adalah Novitia Lutfiatul Khoriyah (19), warga Bukitjaya, Palelawan, Riau dan Esti Ilma Zakiya (18) warga Jalan Jendana No 19 A Bekasi. Di mata Dimas, Esti merupakan sosok yang bersemangat dan sering memberi masukan positif kepada teman-temannya. "Saya terakhir kali ngobrol sama Esti hari Selasa (30/10) lalu sebelum ada ujian anatomi," kata Dimas saat dihubungi wartawan, Minggu (4/11/2012) malam. "Esti itu orangnya enerjik dan bersemangat," imbuhnya. Rencananya para mahasiswa FK Undip akan menggelar doa bersama hari Senin (5/11) besok pukul 07.00 WIB di lapangan basket FK Undip. Acara juga akan dilanjutkan dengan salat gaib setelah salat Dzuhur di Masjid AsySyifa. Selain dua mahasiswa tersebut, kecelakaan juga merenggut nyawa sopir bus yang membawa rombongan Ikatan Mahasiswa Kedokteran Muslim Indonesia serta pengendara Mio dan pemboncengnya yang juga terlibat dalam kecelakaan beruntun yang terjadi di Desa Rempoah, Baturaden. (alg/mok) |
Palembang Butuh Pemimpin yang Peduli Lingkungan Hidup Posted: 04 Nov 2012 09:22 AM PST Senin, 05/11/2012 00:22 WIB Berbagi informasi terkini dari detikcom bersama teman-teman Anda Connect with Facebook Palembang - Di musim kemarau, sebagian wilayah Palembang mengalami kekeringan. Namun saat beralih ke musim penghujan, banjir justru terjadi di Palembang. Kawasan ini pun membutuhkan pemimpin yang peduli dengan lingkungan hidup. "Suksesi politik di Palembang maupun di Sumsel tinggal beberapa bulan lagi. Selain persoalan ekonomi, persoalan yang sangat menonjol di Sumsel yakni mengenai lingkungan hidup, transportasi, dan pendidikan maupun kesehatan. Tapi kami menilainya persoalan lingkungan hidup yang menjadi inti dari persoalan tersebut, sehingga ke depan Palembang maupun Sumsel membutuhkan pemimpin yang peduli dengan persoalan lingkungan hidup," kata Direktur Walhi Sumsel, Anwar Sadat, kepada sejumlah wartawan di Palembang, Minggu (4/11/2012), Dijelaskan Sadat, jika pemimpin memperhatikan lingkungan hidup, dia akan mempertimbangkan berbagai kebijakan yang dapat merusak lingkungannya. Akhirnya, manusia pun bisa terselamatkan baik secara ekonomi maupun kesehatan. "Saat ini berbagai kebijakan yang ada sangat tidak peduli dengan lingkungan hidup, maka munculah persoalan banjir, kekeringan, kesehatan, kemiskinan," lanjut pria ini. Menurut Sadat, jika tidak segera dibenahi, lingkungan di Palembang akan semakin rusak. Harus ada kebijakan revitalisasi anak sungai di Palembang dan menjaga wilayah rawa-rawa. "Palembang ini sejak dulu merupakan wilayah basah atau perairan. Tapi pembangunan yang dijalankan selama ini menghabisi keberadaan anak sungai dan rawa-rawa, akibatnya kondisinya seperti saat ini. Maka ke depan harus ada upaya revitalisasi anak sungai dan menjaga wilayah rawa-rawa dari aktifitas penimbunan," papar Sadat. "Selanjutnya diperluas wilayah RTH (ruang terbuka hijau) dan penataan sampah berbasis komunitas," lanjutnya lagi. "Jika calon pemimpin tidak punya pemikiran mengenai lingkungan hidup, maka Palembang akan cepat menjadi seperti Jakarta saat ini," kata Sadat menutup pembicaraan. (tw/mok) |
You are subscribed to email updates from news.detik To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tiada ulasan:
Catat Ulasan