Sindikasi international.okezone.com |
Posted: 22 Oct 2012 06:01 AM PDT MOSKOW - Kementerian Luar Negeri Rusia mengeluarkan laporan mengenai situasi HAM di Amerika Serikat (AS). Laporan itu pun dipresentasikan di Majelis Duma (Parlemen Rusia). Menteri Perwakilan Urusan HAM Konstantin Dolgov mengatakan, beberapa isu utama yang ada dalam catatan HAM AS adalah isu mengenai ketidaksetaraan sosial, rasial, dan diskriminasi etnis. Selain itu adapula isu penahanan tanpa proses pengadilan, penahanan di luar hukum, dan kepadatan yang berlebihan dalam suatu penjara. Dolgov turut mengkritisi sensor Negeri Paman Sam terhadap pelanggaran hak warga dalam pemilu dan penggunaan internet. Dolgov menyinggung penahanan distributor senjata Rusia, Viktor Bout. Demikian, seperti diberitakan Interfax, Senin (22/10/2012). Bout adalah seorang penerjemah militer dari Uni Soviet yang didakwa atas tindakan penyelundupan senjata. Pria itu ditangkap di Thailand pada 2008 silam sebelum diekstradisi ke AS atas tuduhan terorisme. Bout dituduh mengirimkan senjata ke pemberontak sayap kiri Kolombia, Revolutionary Armed Forces of Colombia (FARC). Pada 2 November 2011, Bout didakwa pula atasu tuduhan konspirasi dengan merencanakan pembunuhan terhadap warga dan politisi AS, serta mengirim senjata anti-misil. Menurut data yang diterima Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Bout dinyatakan sebagai seorang menantu dari seorang pejabat tinggi intelijen Rusia (KGB). Bagi Rusia, penahanan Viktor Bout menunjukkan adanya kebijakan standar ganda AS terhadap HAM. Bout sebelumnya mengatakan di depan pengadilan bahwa, tuduhan yang dilontarkan terhadapnya adalah bohong, dirinya sama sekali tidak bersalah. "Saya sama seperti rusa yang diburu dan mereka akan membunuh saya saat ini. Mereka ingin menggambarkan saya seperti hewan buas dan mereka menangkap saya. Mereka akan menaruh saya di dapur dan menunjukkan kepada anak-anaknya, cucunya, dan mengatakan, 'hari ini kita sudah menangkap hewan buas itu'," ujar Bout.(AUL) |
Pangeran Palsu Palak Perempuan Arab Saudi Posted: 22 Oct 2012 05:02 AM PDT RIYADH - Kepolisian Religi Arab Saudi menangkap seorang pria yang menyamar menjadi pangeran keluarga Kerajaan Arab Saudi. Pria itu meminta uang dari banyak perempuan, kebanyakan di antara mereka adalah guru sekolah. Anggota Komisi Kebajikan dan Pencegahan Kejahatan di Polisi Religi Saudi, menerima laporan dari sejumlah guru sekolah mengenai aktivitas pangeran palsu itu. pria tersebut menipu guru-guru di sekolah dengan mengiming-imingi mereka untuk berinvestasi di perusahaan yang dikelola seorang pangeran. Komisi tersebut merekrut salah seorang korban penipuan pria itu. Lewat pertemuan yang dilakukannya di sebuah restoran di Riyadh, pangeran palsu itu langsung dibekuk. "Ketika perempuan itu memberinya uang, mereka langsung menangkapnya. Dia (pangeran palsu) langsung mengakui perbuatannya," ujar salah satu sumber, seperti dikutip The Kenyan Daily Post, Senin (22/10/2012). "Dia (pangeran palsu) berhasil mengumpulkan lebih dari USD33 ribu (sekira Rp317 juta) dari para korbannya," imbuhnya.(AUL) |
You are subscribed to email updates from Sindikasi international.okezone.com To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tiada ulasan:
Catat Ulasan