KOMPAS.com - Regional |
Puluhan Pejabat Kediri Dipaksa Kencing di Balai Kota Posted: 15 Oct 2012 08:03 AM PDT Puluhan Pejabat Kediri Dipaksa Kencing di Balai Kota Penulis : Kontributor Kediri, M Agus Fauzul Hakim | Senin, 15 Oktober 2012 | 15:03 WIB KEDIRI, KOMPAS.com - Sekitar 70 pejabat di lingkungan Pemerintah Kota Kediri, Jawa Timur dikagetkan dengan keharusan kencing mendadak, Senin (16/10/2012). Tidak hanya itu, di sana juga sudah menunggu tim dari Badan Narkotika Nasional (BNN) untuk memeriksa urine mereka. Pemeriksaan urine itu dilakukan di lobby gedung Balai Kota Kediri, Jalan Basuki Rahmat, seusai para abdi negara itu mengikuti apel pagi. Wali Kota Kediri Samsul Azhar menyatakan, pemeriksaan mendadak tersebut dilakukan untuk mengurangi adanya pejabat yang tersandung masalah narkoba. "Jangankan mengunakan narkoba, dekat-dekat saja itu sudah nggak boleh," kata wali kota yang juga seorang dokter ini. Samsul Azhar tidak menampik bahwa pemeriksaan urine ini dilakukan setelah adanya oknum PNS yang terjerat masalah narkoba dan kini telah ditangani oleh Polda Jawa Timur. "Jangan sampai seperti PNS kita yang dulu," katanya. Sementara itu, Kepala BNN Kota Kediri Ajun Komisaris Besar Lilik Dewi Indarwati mengatakan, pemeriksaan tersebut sebagai langkah awal dari beberapa pemeriksaan lainnya. Menurutnya, meskipun dalam pemeriksaan urine dinyatakan positif, belum tentu hal tersebut akibat narkoba. "Kan kita tidak tahu positifnya itu karena obat dari dokter atau tidak," kata Lilik. Dalam pemeriksaan tersebut, tidak ditemukan adanya urine pejabat yang positif mengandung narkoba. |
Pedagang Korban Kebakaran Diprioritaskan Posted: 15 Oct 2012 08:02 AM PDT Renovasi Pasar Pedagang Korban Kebakaran Diprioritaskan Penulis : Erwin Edhi Prasetyo | Senin, 15 Oktober 2012 | 15:02 WIB MERAUKE, KOMPAS.com- Pemerintah Kabupaten Merauke akan memprioritaskan para pedagang pasar Ampera lama yang menjadi korban kebakaran untuk kembali menempati los dan kios-kios di pasar Ampera baru. Pembangunan pasar Ampera baru kini dalam tahap penyelesaian dan akan segera diresmikan. Asisten Sekretaris Daerah Merauke Ricky Teurupun di Merauke, Senin (15/10 /2012), menegaskan, pedagang pasar Ampera yang menjadi korban kebakaran akan diprioritaskan untuk mendapatkan tempat di pasar Ampera baru. Namun, untuk itu masih perlu dilakukan pendataan ulang. "Karena pasar baru ini tidak mampu menampung seluruh pedagang, kita akan menyusun kriteria," katanya. Para pedagang korban kebakaran pasar Ampera lama tahun 2005, kini masih menempati pasar sementara di Mopah. Menurut Ricky, masih ada sejumlah hal yang harus diselesaikan sebelum pasar baru yang berlantai dua dan di pusat kota Merauke itu diresmikan. Pemkab akan membentuk unit pelaksana teknis dinas yang ditugasi sebagai pengelola pasar. Selain itu perlu disiapkan pula pengelolaan pembuangan sampah hingga ke tempat pembuangan akhir serta harus menyelesaikan beberapa pekerjaan fisik seperti jalan masuk yang dilengkapi kanopi. "Peresmian tergantung penyelesaian itu semua," katanya. Editor : Marcus Suprihadi |
You are subscribed to email updates from KOMPAS.com - Regional To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tiada ulasan:
Catat Ulasan