KOMPAS.com - Regional |
Satu Arah di Sejumlah Jalan Pontianak Posted: 18 Aug 2012 08:07 AM PDT Malam Takbir Satu Arah di Sejumlah Jalan Pontianak Penulis : Agustinus Handoko | Sabtu, 18 Agustus 2012 | 15:07 WIB PONTIANAK, KOMPAS.com- Guna mengantisipasi kemacetan lalu lintas pada malam takbir, akan diberlakukan satu arah di dua jalan utama di Kota Pontianak, Kalimantan Barat. Keduanya adalah Jalan Tanjungpura dan Jalan Gajah Mada. Kepala Kepolisian Resor Kota Pontianak Komisaris Besar Muharrom Riyadi, Sabtu (18/8/2012), mengatakan, rekayasa lalu lintas perlu dilakukan agar kendaraan tidak terjebak kemacetan. "Pada malam takbiran, kedua ruas jalan itu selalu menjadi pusat keramaian, jadi harus ditangani khusus," kata Muharrom. Muharrom mengatakan, tak ada agenda takbir keliling pada tahun 2012. "Informasi dari Pemkot Pontianak, sejauh ini tidak ada jadwal pawai keliling. Namun, polisi akan berjaga di tempat-tempat keramaian," kata Muharrom. Editor : Marcus Suprihadi |
Tidak Berubah, Penataan Arus Lalu Lintas Jalur Selatan Posted: 18 Aug 2012 08:02 AM PDT Mudik Lebaran Tidak Berubah, Penataan Arus Lalu Lintas Jalur Selatan Penulis : Cornelius Helmy Herlambang | Sabtu, 18 Agustus 2012 | 15:02 WIB TASIKMALAYA, KOMPAS.com-Penataan arus lalu lintas saat lebaran di jalur selatan Jawa Barat tidak pernah berubah. Kemacetan panjang dan lamanya waktu tempuh masih menjadi permasalahan yang belum diselesaikan. "Kemacetan ini sama dengan tahun 2011, titik macet terpanjang ada di sekitar pintu keluar Tol Cileunyi sekitar 5-6 kilometer," Ventje. Ventje (30), pemudik asal Jakarta tujuan Tasikmalaya, membutuhkan waktu lebih dari 12 jam dari Jakarta ke Tasikmalaya melewati Jalur Cileunyi-Nagreg-Gentong. Berangkat sekitar pukul 23.00, ia baru tiba di Tasikmalaya sekitar pukul 12.00. Padahal, pada hari normal, Jakarta-Tasikmalaya mampu ditempuh selama tiga jam. Menurut Ventje, kemacetan ini sama seperti tahun kemarin. Titik macet terpanjang ada di sekitar pintu keluar Tol Cileunyi, sekitar 5-6 kilometer. Kemacetan serupa juga terjadi di Jalur Nagreg-Gentong. Lebar jalan yang tersedia tidak mampu menampung banyak kendaraan yang melintasi daerah itu. Hal yang sama dikatakan Abdul Latief (32), warga Bandung yang hendak mudik ke Tasikmalaya. Ia terjebak kemacetan parah antara Nagreg-Gentong. Ia membutuhkan waktu sekitar enam jam dari waktu normal hanya satu jam di hari biasa. "Buka tutup yang diterapkan polisi juga percuma. Kalau saja Jalur Lingkar Gentong bisa difungsikan mungkin tidak akan separah ini," katanya. Editor : Agnes Swetta Pandia |
You are subscribed to email updates from KOMPAS.com - Regional To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tiada ulasan:
Catat Ulasan