Sabtu, 18 Ogos 2012

ANTARA - Mancanegara

ANTARA - Mancanegara


Pejabat AS: tiada rencana dirikan pangkalan militer di Uzbekistan

Posted: 18 Aug 2012 05:55 PM PDT

Tashkent (ANTARA News) - Asisten Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Robert Blake mengatakan pekan ini bahwa negaranya tidak berencana untuk mendirikan pangkalan militer di Uzbekistan, kata media setempat Sabtu.

Dia membuat pernyataan itu pada Kamis dalam menanggapi laporan-laporan berita sebelumnya, bahwa perjalanannya ke Tashkent dimaksudkan untuk mencapai kesepakatan tentang pengaturan pangkalan militer AS di negara Asia Tengah tersebut, lapor Xinhua.

Selama empat hari kunjungannya ke Uzbekistan, Blake bertemu dengan Presiden Islam Karimov dan membahas kerja sama bilateral, multilateral serta pembangunan.

Kedua belah pihak juga bertukar pandangan tentang koordinasi di Afghanistan.

Pada awal bulan ini, pihak berwenang Uzbekistan mengatakan, Uzkekistan bertindak untuk melarang pangkalan militer asing di wilayahnya. (AK)

Presiden Mesir Moursi kunjungi China sebelum ke Iran

Posted: 18 Aug 2012 05:51 PM PDT

Kairo (ANTARA News) - Presiden Mesir Mohamed Moursi dijadwalkan berkunjung ke China pada 27 Agustus sebelum menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Gerakan Non-Blok (GNB) di ibu kota Iran, Teheran, pada akhir bulan ini.

Kunjungan tiga hari Presiden Moursi ke Beijing pada 27-29 Agustus atas undangan Presiden Hu Jintao untuk mempererat hubungan bilateral, kata Juru Bicara Presiden Mesir, Yasser Ali, Jumat.

Disebutkan, pertemuan puncak Presiden Moursi dan timpalannya, Presiden Jintao, akan membahas beragam isu regional dan internasional termasuk konflik Suriah, di samping memperkuat kerja sama antara kedua negara.

Ini merupakan lawatan pertama ke Negara Tirai Bambu itu sejak Moursi dilantik sebagai presiden pada 30 Juni silam.

Setelah mengakhiri kunjungan ke Beijing, Presiden Moursi juga diagendakan akan menghadiri KTT Non Blok di Teheran pada 30-31 Agustus.

Mesir yang saat ini memimpin GNB, akan menyerahkan kepemimpinan organisasi internasional itu kepada Iran dalam KTT tersebut.

Tidak disebutkan apakah Presiden Moursi akan bertemu dengan para pimpinan Republik Islam dalam kunjungan tersebut.

Sebelumnya, media massa Mesir melaporkan bahwa Kepala Negara Mesir itu sempat "dibujuk" Amerika Serikat untuk tidak menghadiri KTT GNB di Teheran tersebut.

Washington dan Teheran saat ini beseteru hebat terkaiat tuduhan AS atas program senjata nuklir Iran, kendati Teheran membatah keras tudingan itu.

Kunjungan ke Teheran itu merupakan pertama kali sejak Mesir dan Iran memutuskan hubungan diplomatik pada 1979 pasca penandatanganan Perjanjian Perdamaian Camp David antara Mesir-Israel.

Iran mengecam keras Perjanjian Perdamaian tersebut, sementara Kairo juga menuduh Teheran melindungi anggota kelompok garis keras Mesir.

Para pengamat memperkirakan, Moursi, mantan Ketua Partai Kebebasan dan Keadilan -- sayap politik Ikhwanul Muslimin -- yang memenangkan pemilihan presiden pada Juni silam itu akan berupaya memperbaiki hubungan dengan Teheran. (M043/AK)

Tiada ulasan:

Catat Ulasan